part 5

3.1K 250 3
                                    

“astaga ! pikirkan sesuatu Kim ! di sana ada manusia yang tergeletak di trotoar jalan dan tepatnya di depan rumahmu.”ucapku frustasi dan tak henti-hentinya mengalihkan pandanganku ke lelaki tersebut dan sekitar jalanan menunggu untuk ada seseorang yang berbaik hati mau membantunya.

“damn, ini sudah lebih dari lima belas menit. Apa yang harus ku lakukan ?”

“apa boleh buat, aku harus menolongnya.”akhirnya aku memutuskan untuk keluar rumah dan menolong lelaki tersebut. Aku sudah siap menerima resiko jika ketahuan oleh bibi Grace, lagian nyawa seseorang lebih penting.

aku mengambil jas hujan yang tergantung rapi di belakang pintu garasi kami, sambil berjalan mengendap-ngendap menuju pintu agar tidak ketahuan olah bibi.

Setelah siap dengan jas hujan yang ku pakai, aku langsung bergegas menuju ke arah pemuda yang tergeletak tersebut. Aku tidak sempat melihat wajahnya,tidak ada waktu. Yang kupikirkan saat ini adalah bagaimana membawa nya ke kamarku dan tidak ketahuan oleh bibi.

Pemuda ini berat sekali, astaga padahal badannya ideal, I guess. Oke,sekarang kami sudah memasuki rumah dan melepaskan jas hujanku, tahap selanjutnya adalah membawanya ke kamarku, semoga berhasil.

“hey,apa yang kau lakukan ? mengapa aku kau bawa ke sini ?”ucap pemuda tersebut sambil menepuk bahuku, ternyata dia sedang mabuk berat tercium dari aroma nafasnya yang berbau minuman keras. Bisa-bisa nya dia bicara, semoga bibi tidak mendengar. Oh God, help me this time, aku hanya ingin menyelamatkan pemuda ini.

‘alright, akhirnya sampai juga’bisikku dalam hati dengan perasaan lega. Dan menaruh pemuda tersebut ke tempat tidurku.

“lelah juga ternyata.”ucapku pelan sambil terduduk di kursi meja belajarku. Aku pun beranjak untuk melihat wajah pemuda tersebut, siapa tau dia orang yang ku kenal.

Aku berjalan langkah demi selangkah menuju pemuda itu dengan membawa handuk untuk melap badannya agar tidak terlalu kedinginan, tidak mungkin kan aku mengganti baju nya ? hey, I’m a girl right ?

Aku pun membalikkan tubuhnya dari posisi tengkurap, agar memudahkanku untuk melap tubuhnya.

‘wait, I think I know this guy. his tatoos, his hair, but it’s impossible !’jeritku dalam hati. Aku mendekatkan wajahku lebih dekat ke wajah pemuda ini....dan....ternyata dugaan ku memang betul !

“oh..My...GOD ! THIS IS IMPOSSIBLE !”teriakku dalam kamar.”HE IS JUSTIN BIEBER ! GOD, THANKS FOR HEARD MY PRAY”lanjutku berteriak sambil menunjuk jari telunjukku ke arahnya, karena terlalu terkejut akan hal ini. Aku pun tak henti-hentinya menutup wajahku dan mencubit pipiku sambil meloncat-loncat kegirangan.

“Astaga ini bukan mimpi kan ! please somebody hit me, this is not dream this is real !  telling me this is absolutly real !”lanjutku kegirangan dan tak henti-hentinya melompat.

“THANKS GOD”jeritku untuk kesekian kalinya, dan tak henti-hentinya meloncat kesana kemari.

“Kim,Kimberly what are doing up there ? are you alright honey ?”teriak bibi Grace dari arah kamarnya. Astaga, sekarang apa yang harus ku lakukan. Kim,kau bodoh sekali mengapa tadi kau menjerit layaknya orang ke surupan.

Aku pun bergegas keluar kamar untuk menemui bibi Grace.

“I’m fine aunty, dont worry about me. I just have a nightmare”ucapku bohong, dengan memasang wajah meyakinkan agar tidak ketahuan.

“you serious honey?”tanya bibi dengan raut wajah khawatir.

“yeah aunty, I’m alright now. Maybe because, I was so tried.”balasku dengan memijat jidat kepalaku agar terlihat seperti orang kelelahan. Aku tau ini berlebihan.

“ okay, if like that. Back to you room now, and have a nice dream honey.”jawab aunty dengan khas senyumannya, seraya kembali memasuki kamar.

Aku pun kembali menuju kamar tidurku dengan cepat. Aku tidak habis pikir mengapa aunty mempercayai kata-kataku tadi, mungkin dia terlalu lelah untuk berpikir.

Setibanya di depan pintu kamar, aku memutar gagang pintu tersebut dan masih menemukan Justin yang sedang terlelap dalam tidurnya. Setelah masuk, pintu tersebut pelan-pelan ku tutup agar tidak mengganggu tidurnya.

“aku pikir ini sebuah keajaiban, mungkin ini maksudnya mengapa aku tidak bisa tidur”ucapku pelan seraya mengambil handuk tadi untuk mengeringkan tubuhnya.

“kau sungguh sempurna Justin”gumamku pelan dan menatap wajah Justin yang begitu sempurna, dia sangat tampan ketika tidur, tak henti-hentinya aku menatap wajahnya.

“your hair,your eyes, your nose, your eyesbrow, perfect....  I love everything in your face.”lanjutku dengan tak henti-hentinya menatap wajahnya. Maybe right now I loosing my mind because of you.

Dengan memberanikan diri aku menyentuh keningnya untuk memeriksa apakah dia demam. Dan ternyata panas, pasti ini karena hujan. Aku pun bergegas ke bawah untuk mengambil air dan handuk untuk mengompresnya, setidaknya hanya hal ini yang dapat aku lakukan sekarang.

“ma’afkan aku yang terlalu lama untuk membawamu masuk ke rumah.”ucapku dengan nada sedih dan membuka jaket serta sepatu yang di kenakannya. Tak lupa aku menarik selimut yang ada di tempat tidurku ke arahnya agar dia merasa hangat dan menempelkan handuk yang telah ku celupkan ke dalam air ke kepalanya agar panasnya cepat turun.

Sekarang telah menunjukkan pukul satu dini hari, dan ternyata ngantuk telah menjalar ke mataku. Aku pun kembali membilas handuk yang terkena air tersebut dan menempelkannya kembali ke kepala Justin untuk yang kesekian kalinya. Aku sudah tidak tahan lagi, ingin rasanya memejamkan mata ini sebentar saja. Dan pada akhirnya aku pun terlelap dan masuk ke alam mimpiku. Dengan posisi yang masih duduk di lantai samping tempat tidurku dan menyandarkan kepalaku ke tempat tidur.

NB :

Jangan lupa vote & comment yaa guys....

sorry kalo ceritanya gaje, typo, atau jelek, soalnya ini adalah my first ff jadi harap maklumin yaa

secepatnya cerita nya di lanjutin, oke..

Bye guys

GET TO KNOW YOU (JUSTIN BIEBER)Where stories live. Discover now