Chapter 33 - Melanjutkan Hidup

1.1K 129 37
                                    








Selesai dengan simulasi ujian yang berlangsung kurang lebih dua jam, terlihat berbagai macam reaksi kegelisahan yang dialami para siswa. Tak sedikit dari mereka yang bahkan terlihat tidak puas pada jawaban yang mereka kumpulkan, ada juga yang bahkan dengan terang-terangan pasrah pada apapun hasil yang akan mereka peroleh nanti. Dan di antara beberapa siswa tersebut, tampak Jongin yang juga terlihat lesu layaknya beberapa contoh siswa tersebut. Dia pun terlihat pasrah pada apapun hasil yang akan dia peroleh nanti.

Lelah menangisi semua jawaban dari soal ujian yang hampir semuanya tidak dia mengerti, Jongin pun memilih beranjak dari kursinya lantas meninggalkan kelas. Ini sudah lebih dari pukul dua belas siang, dan sudah saatnya dia minum obat. Lantas, Jongin berjalan ke lantai dasar di mana terdapat kantin sekolah. Dan betapa malasnya saat dia mendapati undakan dipenuhi dengan beberapa siswa perempuan yang tengah duduk di tengah jalan. Jika saja ada jalan lain, dia pasti akan lebih memilih jalan lain itu.

Namun, tetap saja mau tidak mau dia harus melewatinya. Saat melintasi beberapa gadis yang duduk di tengah undakan, telinga Jongin diganggu oleh celotehan yang samar-samar dia dengar menyebut-nyebut namanya dan juga Soojung. Memperlambat langkah kakinya, dia makin menajamkan indera pendengarannya.

"Sekarang dia tidak lagi bersama Soojung. Mereka sudah putus."

"Benar. Dan kabarnya, alasan mereka putus, karena Jongin sudah bertunangan dengan gadis lain."

"Ya, gadis dari keluarga kaya."

"Jika aku tidak salah informasi, dia itu adik Kris."

"Kris??? Anak kelas 3E? Musuh bebuyutan Jongin? Maldo andwe!"

Jongin benar-benar merasa terganggu dengan semua ucapan siswa perempuan di undakan. Tapi dia yakin, mereka pasti sengaja mengatakan hal itu di depannya agar dia terpancing. Ya, mereka sengaja ingin mengorek informasi yang lebih jelas dari Jongin, yang adalah tokoh utama dalam bahan gosipan mereka. Namun Jongin tidak akan membuat mereka berpuas diri dengan menanggapinya. Yang ada pemuda itu justru berlalu dengan sikap tak acuhnya yang dingin seperti dulu.

Sementara itu, di kantin terlihat Sehun dan juga Mina tengah terlibat adu mulut yang tampaknya sangat menegangkan. Dan untuk kali ini tampaknya keduanya bersikukuh untuk mempertahankan argumen mereka masing-masing.

"Kau pikir aku tidak melihat apa yang terjadi di kelasmu?" Cecar Sehun mendelik ke arah gadis di sampingnya.

"Tidak semua yang kau lihat harus sama seperti yang ada di otakmu bodoh!!" Balas Mina tak mau kalah.

"Tapi aku masih cukup pintar untuk bisa membedakan mana sentuhan biasa dengan sentuhan nakal!!" Lanjut Sehun masih dengan ekspresi yang sama.

"Sentuhan nakal?? Apa maksudmu??" Mina makin meninggikan suaranya yang membuat beberapa siswa di kantin melihat ke arahnya.

"Apa perlu aku jelaskan??" Jawab Sehun dengan suara tidak lebih tinggi dari suara Mina.

"Ya!! Aku hanya meletakkan tanganku di bahu teman sekelasku. Dan kau bilang itu sentuhan nakal?! Demi apa Oh Sehun!!" Mina juga ikut mendelik.

"Tapi caramu melakukannya itu Mina!! Kau merangkulnya!!!"

"Ha ha ha!! Lucu sekali yang kau katakan. Kau bah-

"YAAA!!!"

Baik Sehun maupun Mina seketika langsung menutup rapat mulut mereka. Keduanya lupa bahwa sedari tadi sudah terpampang nyata sosok Soojung di hadapan mereka. Soojung sendiri terlihat mengernyit kesal menatap dua makhluk di depannya yang terlihat salah tingkah akibat sentakannya.

INSANE  #1Where stories live. Discover now