[SEVEN]

1.2K 156 53
                                    

|PREVIEW|

Christian menatap pintu utama untuk kesekian kalinya.

"Ini Rose ngapain sih? Tamu kok gak di ajak masuk ya?" ujar Christian. Sehun hanya diam ikut memandangi pintu utama.

Tiba-tiba saja pintu itu terbuka, menampilkan sosok Rose yang tengah terburu-buru masuk dan berlari menaiki tangga.

Christian dan Sehun saling menatap.

"ADEK GUE KENAPA NANGIS, HUN?!"

|Chapter 7|
ENJOY
🍁🍁🍁

"Dek... Buka dong pintunya..."

Christian terduduk di depan kamar Rose sambil mengetuk tanpa tenaga pintu kamar adiknya. Sudah satu jam dia berada di depan kamar Rose.

Kakak mana yang diam saja saat melihat adiknya menangis dan mengurung diri?

Sehun tadinya ada disini, namun lima belas menit yang lalu ia sudah berpamitan pulang karena sudah hampir malam.

"Dek..." panggil Christian lagi hampir menangis putus asa.

"Ngapain di situ, Kak?"

Christian menoleh ke asal suara dan mendapati seorang wanita cantik bersetelan formal berjalan ke arahnya. Christian langsung berdiri dan merangkul wanita itu.

"Adek, Ma. Tiba-tiba nangis trus ngurung diri gini. Gak tau apa kakaknya ini khawatir setengah mati?" adu Christian.

Wanita bernama lengkap Yuri Diandra itu mengerutkan dahinya bingung.

"Loh? Kenapa?"

"Ya mana kakak tau, Ma. Nih udah satu jam kakak gedor-gedor pintunya, tapi adek gak keluar-keluar juga." kesal Christian.

"Yaudah sekarang kamu tolong simpenin tas Mama. Adek kamu biar Mama yang ngurus." Yuri memberikan tas kerjanya pada Christian dan mulai mengetuk pintu kamar Rose.

"Adek... Sayang... Buka pintunya, Nak. Ini Mama." panggil Yuri.

"Kakak suruh pergi, Ma."

Yuri dan Christian saling menatap saat suara Rose yang sengau terdengar dari dalam kamarnya. Dan kemudian pintu itu terbuka sedikit.

"Sana pergi, kak." usir Yuri sambil mengibaskan tangannya ke arah Christian lalu masuk ke kamar Rose.

"Dek! Kakak ngambek ya sama kamu!" teriak Christian dengan kesal.

Christian menghela napas kasar lalu beranjak pergi menuju ruang kerja Ibunya. Meletakkan tas kerja Sang Ibu yang di bawanya ke atas meja dengan ogah-ogahan. Matanya tak sengaja menangkap sebuah kertas dan buku kecil. Karena penasaran, Christian meraih kertas dan buku kecil tersebut.

Sebuah tiket pesawat dan sebuah pasport.

Christian mengerutkan dahinya heran. Penasaran tiket dan pasport ini milik siapa, akhirnya ia membuka pasport tersebut dan terkejut melihat sebuah nama disana.

"Roseanne?!"

Christian membaca detil tiket pesawat yang ternyata menuju Australia itu.

"Mama mau ngebuang Adek ke bajingan itu?" geram Christian sambil memukul meja kerja Ibunya.

Matanya kembali menatap pasport itu dengan pandangan terluka.

"Kakak gak bakal biarin kamu pergi, Dek."

🍁🍁🍁

June melemparkan ponselnya ke atas sofa di kamarnya bersamaan dengan ia menjatuhkan badannya ke sofa tersebut. Ia memijat kuat pelipisnya, pikirannya benar-benar kacau. Bayangan Rose yang menangis terus saja mengganggunya.

[RosJunLis] SELINGKUH✔Where stories live. Discover now