18. Menyesal (Ilhoon)

144 25 29
                                    

Seoul, 22 September 2017

Annyeong Inge,

Mungkin ini memang sudah jauh terlambat, tapi akan lebih baik seperti ini daripada tidak sama sekali.

Sebelumnya, kumohon jangan buang atau robek surat ini ketika melihat tulisan tanganku. Kau kenal aku lebih baik dari siapapun, jika seorang Jung Ilhoon sudah menulis, maka itu benar-benar usaha terbaikku, kan?

Nge, dua tahun lalu aku memang masih bodoh. Sebodoh itu sampai dengan mudahnya aku melepaskanmu. Sekarang, ketika memikirkannya, aku menjadi kesal sendiri. Rasanya aku ingin mengulang dua tahun lalu dan menarik semua hal yang pernah aku katakan dan lakukan padamu.

Aku ingin menarik kata-kata 'sampai disini saja' yang pernah aku ucapkan. Aku ingin mengubah masa lalu dimana aku lebih memilih gadis lain dibandingkan dirimu. Aku ingin menghapusnya, membuangnya, membuat sebuah kenangan baru yang lebih baik denganmu.

Hari itu, ketika aku pergi dan melepaskan genggaman tanganmu, aku tidak menyesal. Hari itu, ketika aku merangkul bahu gadis lain di hadapanmu yang menangis, aku tidak peduli.

Iya, aku memang sebodoh itu.

Lebih bodoh lagi, ketika aku baru menyadari arti dirimu setelah dua tahun berselang. Setelah kau sudah benar-benar bahagia. Setelah segala yang pernah kulakukan dan kukatakan, aku memang sebodoh ini.

Nge, suratku datang bukan untuk menghancurkan hidupmu yang sudah bahagia. Bukan untuk membuatmu mengingat masa lalu yang menyedihkan itu. Aku menulis hanya untuk mengucapkan sesuatu yang seharusnya kuucapkan langsung, dua tahun lalu.

Maaf.

Aku tidak tahu apakah sekedar maaf itu cukup, atau apakah kata itu berarti banyak bagimu. Maaf. Karena tidak mengucapkannya langsung dan karena meninggalkanmu untuk gadis lain. Maaf.

Selamanya aku akan menyimpan perasaan menyesal itu ketika mengingatmu. Menyalahkan diriku sendiri. Siapapun yang sekarang bersamamu, aku bisa pastikan dia mendapatkan yang terbaik, Nge. Hanya akulah manusia paling gila dan bodoh yang bisa dengan mudahnya meninggalkanmu.

Ada satu hal lagi yang ingin aku katakan selain maaf. Yang harusnya kukatakan satu bulan lalu, tepat di tanggal 22 Agustus.

Saengil chukkae.

Meski mungkin kau sudah membenciku setengah mati karena kesalahanku dulu, doaku tidak pernah berhenti untukmu, Nge. Maaf karena mengucapkannya sangat, sangat, sangat terlambat. Kupikir, lebih baik begini daripada tidak sama sekali.

Surat ini adalah surat pertama dan terakhir yang akan kukirimkan untukmu. Setelahnya, aku bisa meyakinkanmu kau tidak akan mendengar kabar apapun tentangku lagi. Silahkan benci aku sepuasmu, Nge. Karena aku memang pantas mendapatkannya.

Tapi jangan memintaku untuk melupakanmu, karena selamanya aku tidak akan bisa.

Sekali lagi, selamat ulang tahun, Inge.

Tertanda,
aku yang benar-benar menyesal,


Jung Ilhoon.

Tertanda, Aku. ✔Where stories live. Discover now