Bab 1 - RAJA DUA DUNIA

522 12 1
                                    

    Di Negeri yang kini bernama Calout, zaman dahulu penduduknya dibagi menjadi 2 bagian yaitu penghuni dunia bawah dan penghuni dunia atas dan masing – masing memiliki Raja serta batas wilayahnya sendiri.Penghuni dunia atas, hidup seperti kebanyakan orang. Berbeda dengan penduduk dunia bawah, sama seperti namanya mereka tinggal di bawah kedalaman tanah, tak ada siang ataupun malam, tak ada cuaca panas, hujan atau pun salju yag turun. Yang ada hanya dunia yang gelap tanpa adanya cahaya matahari. Tentu saja dengan keadaan tersebut tidak begitu banyak tumbuhan yang dapat bertahan tanpa adanya cahaya matahari. Karena hal tersebut pula, warna kulit dan rambut mereka berwarna pucat, seperti para elf yang sering diceritakan dalam dongeng penduduksetempat. Penghuni dunia bawah disebut juga sebagai Dark Circle sedangkan penghuni dunia atas disebut Light Circle. 

Suatu ketika untuk meningkatkan sumber daya yang dimilikinya, para penghuni Light Circle mulai melakukan penambangan lebih dalam, hingga memasuki wilayah Dark Circle. para penghuni Light Circle pun meminta maaf atas hal tersebut. Namun kejadian ini bukan hanya sekali, melainkan berkali kali. Walaupun mereka sudah meminta maaf, namun masih saja mereka melewati batas tersebut. 

Melihat keadaan tersebut Raja ke-15 Dark Cirle, Baldevaa meminta beberapa orangnya untuk mulai melakukan perburuan ke hutan –hutan di Dunia atas. Sampai – sampai harga daging hewan buruan di Light Circle melonjak karena mengalami kesulitan pangan. Raja Kerajaan Light Circle, Refaa pun marah besar. Mereka menangkap dan mencoba membunuh orang- orang dari DarkCircle. Karena kejadian ini kedua kerajaan pun melakukan pertemuan.

"Kau tahu kenapa aku ingin membunuh rakyat mu bukan?" kata Raja Refaa dengan wajah sangarnya.

"Tentu, hal itu dikarenakan mereka melakukan perburuan di wilayah Anda" jawab Raja Baldevaa dengan tenangnya.

"Lalu kenapa kau bertanya lagi dan ingin memintaku membebaskan mereka? Mereka sudah salah!" Raja Refaa menghentakkan kedua tangannya di atas meja dengan keras, "mereka membuat kekacauan di sini! Mereka pantas di hukum mati!"

"Yang Mulia Refaa, tahukah Anda kalau rakyatmu juga sering melakukan penambangan ke wilayah kami, bahkan penambangan liar?"

"ya aku tahu, dan kami juga sudah minta maaf. Tapi itu tidak ada hubunganya dengan ini", kata Raja Refaa sambil berdiri dan memalingkan wajahnya dari meja pertemuan.

"Kami kesini pun juga bermaksud untuk meminta maaf. Tapi Anda sepertinya tidak bisa memaafkan hal tersebut sampai – sampai Anda ingin menghukum mati mereka." 

 "permintaan maaf saja tidak cukup untuk menebus semua kerugian yang diderita kerajaan, Kau tahu!"

"kalian sudah sering meminta maaf kepada ku, dan akupun memaafkan kalian atas pelanggaran wilayah tersebut. Selain itu tidak pernah sekalipun aku mencoba untuk membunuh rakyatmu, jadi bisakah kau memaafkan mereka?"    

"Apa yang kami lakukan dengan apa yang mereka lakukan itu jelas berbeda! Kami membutuhkan pertambangan demi kemajuan wilayah kami. sedangkan mereka mengakibatkan kekacauan kepada negri kami!"

"Apakah Anda fikir, kelakuan penduduk Anda tidakmembuat kekacauan di negri kami? Tentu saja itu berakibat buruk. Bahkan kami berkali – kali mengalaminya karena peringatan – peringatan kami tidak kalian gubris." Raja Baldeeva menghela nafasnya sambil menahan amarahnya, "pernahkah Anda meminta maaf secara langsung seperti yang saya lakukan? Tidak... Anda tidak pernah melakukannya, yang ada hanya surat – surat permitaan maaf yang dikirimkan oleh pengawal Anda. "

"Lalu apa maumu?" Raja Refaa langsung sajamenarik kerah baju Raja Baldevaa," Kau ingin aku memdatangimu lalu meminta maaf kepada mu begitu? Aku? Menginjakan kaki ke tanah yang menjijikan itu? Bertemu orang – orang pucat sepertimu? Jangan bercanda!".

Melihat hal tersebut langsung saja salah seorang pengawal Raja Baldevaa menerjang, dan menghempaskan tangan Raja Refaa dari tubuh Raja Baldevaa, "Lepaskan tanganmu dari Rajaku!" kata pemuda bertubuh kekar itu.

Langsung saja seluruh penjaga kerajaan mengangkat pedangnya ke arah pengawal tersebut. "Kau! Berani – berani nya kau menyentuhku! Makhluk Rendahan Sepertimu!" Wajah Raja Refaa langsung merah padam, tangannya menunjuk ke arah pengawal itu dan berkata, "Lihat ini kelakuan anak buahmu! Apahal seperti ini yang kau ajarkan di kerajaanmu itu hah?"

Langsung saja pengawal itu menjawab, "Apa yang..."

"Rekka, Cukup!" Langsung saja Raja Baldevaa menghentikannya.

"Aku minta maaf atas apa yang dilakukan Rekka,dia hanya ingin melindungi Rajanya sama seperti kalian semua. Akan ku pastikan dia bersikap sopan. Jadi bisakah kalian menurunkan pedang kalian. Dia bukanlah ancaman", kata Raja Baldevaa sambil menenangkan keadaan.

"Yang Mulia, bagaimana bisa kita mempercayai orang– orang seperti mereka", kata salahs eorang mentri yang menghadiri pertemuan tersebut.

Raja Refaa menatap tajam ke arah Raja Baldeva,wajahnya pun langsung tersenyum sinis, "tentu saja! lagipula apa yang bisa dilakukan oleh penghuni dunia bawah seperti mereka?!"

Raja Refaa langsung memalingkan wajahnya ke arah kesatrianya, "Karelen, suruh anak buahmu menurunkan pedang mereka. Ah ya, kalau bisa sekalian bawa orang kurang ajar itu keluar dari ruangan ini".

"Baik Yang Mulia".

Raja Baldevaa memejamkan matanya sejenak sambil menarik nafasnya dalam – dalam.

  "Anda tidak perlu menyuruh Rekka untuk keluar ruangan, kami juga akan pulang. Anda juga sepertinya tidak akan melepaskan orang – orang kami."

"Kurasa kau tidak sebodoh yang ku kira" kata Raja Refaa sambil tertawa.

Raja Baldevaa geram mendengarkan perkataan tersebut. bukannya maaf dan pengembalian warganya yang didapatnya melainkan hinaan dan kematian dari pada abdinya. Raja Baldevaa dan para pengawalnya pulang dengan keadaan marah, sebelum mereka pergi Raja Baldevaa pun mengutuk Seluruh Light Circle agar berada dalam kegelapan yang sama seperti mereka.

Awalnya kutukan itu dianggap lelucon oleh Raja Refaa. Namun Selama satu tahun berturut– turut langit benar – benar kelam, tak ada cahaya matahari. Tumbuhan banyak yang mati. Terjadi kelaparan dimana – mana. Raja Refaa akhirnya meminta maaf kepada Raja Baldeva. Raja Refaa meminta Raja Baldevaa untuk mencabut kutukannya. Raja Refaa berjanji dia dan seluruh rakyatnya tidak akan menyentuh wilayah danpara penghuni dunia bawah lagi. Sebagai tambahan dia juga menawarkan untuk menikahkan keturunannya dengan keturunan Raja Baldevaa. Jika dia melanggar,maka sekali lagi Light Circle akan ditimpa kegelapan. 

CALOUTWhere stories live. Discover now