Bab 2- JANJI

324 7 0
                                    

50 tahun telah berlalu, kedua kerajaan sudah tidak saling berhubungan lagi. Namun suatu hari, seorang utusan dari kerajaan Dark Circle mendatangi kerajaan Light Circle. Hari itu seluruh mentri dipanggil ke kerajaan untuk menghadapi untusan ini. Kedatangan utusan tersebut benar –benar mengundang perhatian semua orang, terutama untuk orang – orang yang belum pernah melihat penduduk dari Dark Circle. Warna kulit dan rambutnya yang berwarna putih pucat, rambutnya yang panjang dan dikuncir kuda, tubuhnya yang tegap seperti seorang ksatria namun terkesan elegan. Walaupun sepertinya dia cukup tua, namun jubahnya yang berwarna biru dan dilapisi ornament emas, benar– benar terlihat cocok digunakannya .   

Salah seorang mentri pun mulai membuka mulutnya,"Wahai penghuni dunia bawah, sebutkan siapa dirimu dan tujuanmu datang ke negriini!"

"Nama saya Leroy", kata utusan tersebut. "Saya adalah seorang utusan dari kerajaan Dark Circle dan tujuan saya kesini adalah untuk memberikan Surat ini kepada Yang Mulia Raja Light Circle, Raja Ronald."    

Leroy langsung saja memberikan surat itu kepada salah satu mentri yang ada disampingnya. Mentri gendut itu terkesan gugup sekaligus terlihat seperti orang jijik saat menerima surat tersebut. Langsung saja diserahkannya surat tersebut ke tangan Raja Ronald yang duduk di atas singgasananya.    

Wajah Raja Ronald yang membaca surat itu terlihat sangat pucat. Setelah selesai membaca dia langsung memijit kening diantara kedua matanya sambil menyerahkan surat itu ke penasihat kerajaan yangada di sampingnya untuk dibaca oleh penasihat tersebut. para mentri yag hadir disana terlihat penasaran dengan isi surat tersebut. apa isinya sampai – sampai wajah Raja mereka jadi mengkerut dan pucat seperti itu?

Raja Ronald pun lalu mulai angkat bicara, "Jadi tujuanmu kesini adalah ingin menagih janji dari Raja Light Circle terdahulu, Raja Refaa benar begitu?"

"Itu benar Yang Mulia', jawab Leroy sambil membungkukan badanya. 

Semua yang hadir disana benar – benar terkejut bukan main. Seakan – akan ini merupakan bencana besar. Semua orang yang ada disana tentunya sudah tahu, janji apa yang dimaksud. itu adalah janji Raja Refaa untuk menikahkan keturunannya kepada keturunan Raja Baldevaa    

"Apa alasan kalian menagih janji itu sekarang", kata salah seorang mentri yang memiliki kumis yang cukup lebat yang berdiri tidak jauh dari sang Raja.

"Pangeran kami, Yang Mulia Leonheart sudah mencapai usia menjadi seorang pemimpin. Sebagai salah satu syarat untuk menjadi seorang calon Raja adalah beliau harus menikah. Kami mendengar kalau Yang Mulia memiliki seorang putri yang cantik yang juga masih lajang. Selain itu janji dari Raja Refaa sampai sekarang belum terealisasi. Karena itu kami berfikir untuk menikahkan Yang Mulia Leonheart dengan Putri Anda".    

Semua yang ada disana benar – benar kebingungan dengan hal ini. Masa depan kerajaan mereka kini dipertaruhkan oleh sebuah pernikahan. Selain itu, kerajaan baru saja ingin merencanakan pertunangan antara putri Rosalia dengan Pangeran dari kerajaan Sebrang.  

"Baiklah kami mengerti", Penasihat yang sedaritadi diam pun mulai angkat bicara, "Tuan Leroy, maukah anda menunggu selama dua minggu, sementara kami mempersiapkan segala sesuatunya disini?"

Setelah sepakat kalau Leroy akan menjemput calon pengantin Rajanya dua minggu lagi, dia pun kembali ke Dark Circle. Setelah Leroy pergi langsung saja seluruh Istana mengadakan Rapat darurat mengenai permintaan dari Kerajaan Dark Circle.    

Di pertemuan itu juga hadir putri Rosalia. Sama seperti rumor yang beredar sang Putri memiliki paras yang cantik, rambutnya yang panjang dan dihias dengan berbagai hiasan rambut yang cantik, bibirnya merah dan tahi lalat di atas bibirnya, serta gaun berwarna merah muda yang manis menambah kecantikannya. Siapapun yang melihatnya akan berdecak kagum dengan parasnya.    

"AKU MENOLAK!" Putri Rosalia berteriak, "Kenapa aku harus menikah dengan orang yang tidak jelas seperti itu? Meskipun dia calon raja, tetep saja dia adalah Penghuni dunia bawah!"  

"Yang Mulia, mengertilah! Kita memiliki hutang kepada Kerajaan Dark Circle berupa janji, dan kita harus menepatinya. Anda pasti tahu apa yang akan terjadi apabila kita melanggar nya bukan?! ", kata tuan Penasihat.

"Apakah tidak ada cara lain lagi, Tuan Benjamin?" Tanya Pangeran Jean kepada Sang penasihat.

"Hamba takut tidak ada Tuanku. Sesuai janji, keturunan Raja Refaa harus menikah dengan keturunan Raja Badevaa".

"Keturunan ya? Hmm... " 

Tiba – tiba saja Putri Rosalia berdiri sambil menjentikan jarinya, "ITU DIA!"    

"Ada apa adikku? " Tanya Pangeran Jean.

"Perjanjiannya hanyalah menikahkan keturunan Raja Refaa kan? Itu berarti tidak perlu aku yang menikah!"    

"Maksudmu?" Tanya Raja Ronald 

"Oh Ayolah Ayah! Putri dari keturunan Raja Refaa bukan cuma aku saja kan? Si anak haram itu juga termasuk didalamnya."   

"Jadi Maksud anda, nona Valerie juga bisa menjadi kandidat pengantin Pangeran Leonheart, begitu?" kata Benjamin.  

"Ah, aku mengerti. Dua burung dengan satu batu ya?" Pangeran Jean tersenyum sambil menyentuh dagunya.  

"Tepat! Kita bisa melaksanakan janji itu sekaligus menyingkirkan si anak haram itu dari kerajaan ini dan kerajaan ini akan aman", Rosalia menjawab.    

"Tidak baik bagi seorang Putri untuk berkata tidak sopan seperti menyingkirkan seseorang, Yang Mulia" Kata Benjamin.

Wajah Rosalia langsung saja jadi masam mendengar teguran Benjamin.

"Panggil Valerie kesini. Kita akan tanyakan kepadanya apa dia mau untuk pergi ke Dark Cirle" Raja Ronald langsung memerintahkan Panglimanya.

"Baik Yang Mulia"

"Untuk apa kita menanyainya? Langsung saja suruh dia pergi!"

"Apa yang dikatakan Rosalia itu benar Ayahanda, lagipula dia adalah pembawa sial di kerajaan ini"   

"Kalian Berdua, Cukup! Kita akan tetap menanyai Valerie sebelum memutuskan untuk mengirim keturunan Raja Refaa ke Dark Circle", Kata Sang Raja

Benjamin tersenyum mendengar keputusan SangRaja. Dia senang Rajanya dapat berlaku adil dan bijaksana dalam menghadapi keadaan ini. Disisi lain, Putri Rosalia danPangeran Jean terlihat kesal mendengar hal tersebut. 

CALOUTWhere stories live. Discover now