36 (A)

1.4K 185 4
                                    

Somi membuang wadah bekas bubur ayamnya ke tempat sampah sementara Daehwi masih setia mengekori Somi di belakangnya.

Somi jalan ke arah warung buat beli minuman, Daehwi masih tetap di sampingnya. Sampai Somi hendak ke kamar mandi, Daehwi tetap mengikutinya dalam hening.

"Ck, apasih? Kok lo ngikutin gue terus??" Somi berbalik dan menatap kesal ke arah Daehwi.

Pemuda itu menggaruk tengkuknya dan nyengir tak jelas.

"Kita kan satu tim. Jadi harus selalu bersama," jelas Daehwi yang tentu saja dibalas dengan putaran bola mata malas oleh Somi.

"Udah, kita nugasnya mulai jam setengah sebelas nanti. Sekarang masih jam tujuh. Mending lo bantuin panitia acara noh. Tadi lo lupain gue gegara dia kan?" omel Somi.

"Kan gue udah minta maaf. Gue bener-bener lupa, Som.."

"Halah, emang guenya aja kali yang nggak penting di hidup lo. Jadinya lo dengan gampangnya lupain gue kayak tadi. Nggak usah merasa bersalah, gue kan nggak penting!" Somi hendak masuk ke arah toilet siswi namun tangan Somi dicekal oleh Daehwi.

"Lo penting banget di hidup gue, Som. Jadi lo nggak boleh ngomong kayak gitu lagi" ujar Daehwi serius, namun dibalas tawa kecil dengan nada merendahkan dari bibir manis Somi.

"Terus kalau gue emang penting di hidup lo! Tadi mana bisa lo lupa sih? Rumah kita aja cuman seberangan... Dengan liat rumah gue aja seenggaknya udah bisa ngingetin lo kan? Udah lepasin. Gue mau ke toilet.." Somi menggerak-gerakkan tanganya, berusaha melepaskan diri dari cekalan Daehwi dan akhirnya Daehwi mengalah, ia melepaskan tangan Somi dan membiarkan gadis itu masuk ke arah toilet perempuan.

"Lah, Dew. Gue cariin ternyata lo ada disini!! Hapenya lo matiin ya? Terus lo nggak bawa walkie-talkie???" ujar Woojin yang tiba-tiba datang dari seberang.

"Nanyanya satu-satu bang. Gue mumet jawabnya... Hape gue baterainya habis gegara gue pake nge-game. Dan gue kan sie konsumsi. Ga butuh walkie-talkie kali..." cerocos Daehwi.

"Ooh gitu, btw lo ngapain di depan toilet cewek? Mau ngintip cewek ya??" ujar Woojin yang kini merangkul pundaknya.

"Ck, nggak mungkin lah gue ngintipin cewek!! Lo ada-ada aja, Bang!!" Daehwi melepaskan rangkulan Woojin karena sedikit risih.

"Yah, lo kan cowok jadi wajar..." jelas Woojin.

"Udah gue bilang, sekali nggak ya nggak! Nah, sekarang gue jadi penasaran. Jangan-jangan lo biasa ngintipin kamar mandi cewek??"

"Eh apaan sih, kok jadi gue..." Woojin tampak tak terima.

"Ya udah selow matanya, mau copot tuh.. Tadi ngapain nyari gue??"

"Itu, lo dicari sama si anak baru yang jadi murid lo itu.." jawab Woojin

"Hah? Kyla??"

"Ya itu deh. Gue lupa ama namanya. Pokoknya lo dicari sama dia.." ujar Woojin.

"Semuanya emang udah siap??" tanya Daehwi.

"Lah, apanya yang udah siap? Gue nggak ngerti.." Woojin menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Eh, maksud gue. Itu tadi kenapa Kyla manggil gue??"

"Gatau... Mungkin mau dimintain bantuan kali,, dia ada di aula omong-omong.."

"Ooh, ya udah lo omong aja dulu ke dia kalau gue bakalan kesana secepatnya.." ucap Daehwi.

"Lah, nggak kita sekalian aja jalan ke sana nyet? Gue berasa jadi tukang pos dadakan.."

"Ntar aja... Gue masih nungguin Som-" perkataan Daehwi terpotong saat netranya melihat Somi telah keluar dari kamar mandi dan melewatinya begitu saja.

"Udah pokoknya lo bilangin gitu aja dulu. Gue masih ada urusan. Babai!!!" teriak Daehwi heboh, menguntungkan jam segini masih belum ada banyak siswa berkeliaran karena acara DN memang masih akan dimulai pada jam delapan nanti.

"Som.... Hhh.. kok lo ninggalin gue sih... Hehh, udah dong jangan jalan cepet, gue capek!!" Daehwi menyejajarkan langkahnya dengan nafas yang masih ngos-ngosan.

"Sommm, gue harus apa sih biar lo maafin gue??"

...

"Som.."

"Mending lo ke panitia acara aja sono, dia lebih butuh lo kayaknya.." potong Somi.

"Ya udah ayo kita ke aula sekarang..." Daehwi serta merta menggandeng tangan Somi dan menariknya.

"Gue mau ke RO dulu, kak Jihoon tadi manggil gue lewat line." Somi melepaskan gandengan Daehwi secara paksa.

"Oh ya udah kita ke RO dulu," Daehwi kembali berusaha menggandeng tangan Somi namun dengan cekatan Somi menghindarinya.

"Gue bisa jalan sendiri. Nggak usah pake gandeng-gandengan segala.." ucapnya.

Daehwi hanya mengikuti Somi dan menggerutu dalam hati.

Ngadepin cewek yang ngambek ternyata lebih susah daripada ngerjain ujian matematika ya...

"Dew," panggil Somi membuat lamunan Daehwi buyar.

"E-eh iya kenapa?"

"Mending lo ke aula aja deh. Gue yang diminta ke RO.." ucap Somi.

"Tapi..."

"Dew!"

"O-oh? Oke deh... Gue ke aula aja sekarang.." Daehwi menghela nafas lalu ke aula dengan senyum yang terpatri di wajahnya.

TTM | Lee DaehwiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang