Chap 5: Dalam

3.4K 478 25
                                    

.

.

Minggu, sekolah sedang libur (untuk akhir pekan). Guo Zhi telah kembali pulang lebih awal. Meski rumahnya kecil tapi sangat rapi. Ibunya yang sedang memasak di dapur berbalik lalu menatap dengan bahagia pada Guo Zhi, "Anakku, bagaimana ujiannya? Pergilah cuci tangan dan bersiap untuk makan sekarang."

.

"Ujiannya cukup bagus." Guo Zhi berdiri di sebelah ibunya menyalakan keran untuk mencuci tangannya.

.

Ayahnya juga baru kembali dari luar, tangannya memadamkan asap rokok. Ekspresi wajahnya serius seperti biasa dan membuat orang takut padanya. Setelah melihat kedatangan Guo Zhi, dia bertanya, "Bagaimana minggu ini, kau tidak menimbulkan masalah?"

.

"Tidak."

.

"Baru saja melewati kafe internet, semua anak-anak selalu masuk ke dalam, jangan ikuti mereka."

.

"Aku tahu."

.

"Kau memang harus tahu."

.

Ayah Guo Zhi, adalah seorang veteran, karakternya tidak sabaran dan kuno. Rumahnya memiliki peraturan rumah yang sangat ketat, dia tidak diizinkan untuk berbicara saat makan, dia harus kembali ke rumah sebelum jam 6 sore di hari libur. Dia tidak diizinkan pergi untuk bermain game online, rumah ini memiliki banyak hal yang tidak boleh dia lakukan. Tindakan Guo Yun Yong sebenarnya telah menyakiti Guo Zhi, tapi dia memang selalu memiliki seperangkat metode pendidikannya sendiri. Di sudut ruang tamu, ada banyak rotan. Sejak kecil, jika Guo Zhi melakukan kesalahan serius, Guo Yun Yong akan menggunakan rotan-rotan itu untuk membiarkan Guo Zhi mengingat kesalahanny, dan ibunya adalah wanita jinak, yang selalu mengikuti saran ayahnya. Taoi,  keluarganya dan keluarga biasa lainnya tetap sama, memiliki gaya hidup sederhana yang hangat.

.

"Ujian masuk perguruan tinggi hampir tiba, kau perlu menghadiri kelas dengan serius, dengarkan kata-kata guru. Jika kau berhasil dalam ujian, kita sekeluarga akan melakukan perjalanan wisata." kata Guo Yun Yong.

.

"Yap. Aku akan berusaha keras."

.

Selesai makan, dia istirahat selama setengah hari. Pada sore harinya, Guo Zhi meninggalkan rumah untuk kembali ke sekolah. Dia duduk di bus sambil melihat banyak siswa dijalanan dari balik jendela. Ketika dia hampir mendekati sekolah, dia melihat Shi Xi. Dia segera membuka jendela, menjulurkan kepalanya sambil berteriak, "Shi Xi~~"

.

Shi Xi yang samar-samar mendengar sebuah teriakan, mendongak, lalu teriakan Guo Zhi baru terdengar lagi, "Aku di sini, ini Guo Zhi~~"

.

"Apakah kau ingin mencari mati dengan mengeluarkan kepalamu dari jendela?" Shi Xi mengertakkan gigi untuk membalas antusiasme Guo Zhi.

.

Setelah sampai di stasiun pemberhentian bus, Guo Zhi mengejar Shi Xi yang tidak pergi terlalu jauh, "Kemana kau akan pergi?"

.

"Aku tidak akan memberitahumu."

.

"Maka aku akan mengikutimu, kau  tidak keberatan kan?" Guo Zhi melihat Shi Xi memutar matanya.

.

Di depan mata mereka, rumah berlantai lima telah dipisahkan menjadi banyak ruangan yang secara khusus disediakan untuk para siswa yang ingin menyewa. Banyak orang berjalan bolak-balik di sepanjang lorong. Shi Xi pergi ke ruang pojok yang paling ujung, dia mengeluarkan kunci untuk membuka pintu. Guo Zi masih belum memasuki ruangan, namun dengan rasa iri dia berkata, "Jadi, kau benar-benar tinggal di luar, sangat hebat!"

[Indonesia Vers.] Oh, My dear!Where stories live. Discover now