Chap 26: Perasaan menjadi tidak rumit

2.5K 356 94
                                    

.

.

Jari-jari Shi Xi masuk ke dalam pakaian Guo Zhi dari celah tiga kancing yang terbuka, bermain turun mengelus disekitar perut Guo Zhi, akibatnya, tubuh Guo Zhi menjadi gemetar. Bibir Shi Xi juga tidak tinggal diam, bibir itu bergerak ke telinga Guo Zhi, sedikit mencium dan menjilat disana. Dan berikutnya, turun mengekplor leher Guo Zhi. Perasaan hangat dan lembab menyerangnya, sehingga Guo Zhi tidak bisa berpikir, apalagi setelah tubuhnya dilempar ke tempat tidur, jatuh diatas selimut empuk, seluruh pikiran dan perasaannya hanya fokus pada setiap sentuhan dan ciuman dari Shi Xi.

.

Setelah memberikan beberapa ciuman pada leher Guo Zhi, Shi Xi mengangkat wajahnya, berhadapan langsung dengan tatapan polos Guo Zhi. Disisi lain, Guo Zhi hanya menatap pupil Shi Xi yang menghitam kelam, wajah tampan yang penuh dengan gairah. Melihat ekspresi Guo Zhi, sekali lagi, Shi Xi menghujaninya ciuman panjang. Sentuhan Shi Xi, rasanya, sekali di sentuh, kau ingin lebih banyak sentuhan lagi. Sama seperti suasana hati Shi Xi yang tertutupi oleh gairah, Guo Zhi ikut mengulurkan kedua tangannya dan melingkarkannya di bahu Shi Xi, berpegangan pada bahu Shi Xi dengan erat.

.

Setiap inci kulitnya dicium sampai mati rasa, dijilat hingga meninggalkan gigitan, sampai akhirnya bibir itu turun ke perut bagian bawahnya, Guo Zhi menggigit bibirnya seraya melengkungkan punggungnya, jari-jarinya meremas rambut hitam Shi Xi. Akhirnya, mulutnya sudah tidak bisa lagi menahan erangannya, maka erangannya keluar lebih banyak lagi, tidak bisa berhenti untuk mengerang.

.

Shi Xi mengangkat kepalanya, tangannya membuka lebar kedua kaki Guo Zhi, dari bagian dalam paha sampai ke lutut, kaki Guo Zhi segera bergetar, dan beberapa rasa takut akan rasa sakit yang akan datang menghantuinya, Shi Xi segera berbisik di telinganya saat mengerti tatapan Guo Zhi, "Hanya akan sedikit sakit." Kemudian, dia sekali lagi mencium bibir Guo Zhi, tangannya kembali turun mencengkran bahu Shi Xi, berpegangan padanya, dan sekarang, rasa takut itu tidak ada lagi, memberi dia, memberi dia segalanya, bahkan nyawanyapun bisa dia serahkan, apalagi tubuhnya. Selama Shi Xi menyukainya, dia akan rela memberikannya.

.

Shi Xi perlahan masuk dengan alis mengkerut, ruang hangat itu melilit gulungannya, lalu setelah menunggu, dia menggoyangkan pinggulnya perlahan sehingga tempat tidur juga mengikuti ayunannya, mata Guo Zhi setengah terbuka setengah tertutup. Wajahnya memerah, perasaan ini terlalu kuat, menenggelamkannya, melucuti dirinya.

.

.

............................

.

.

Dia terbangun di dalam pelukan Shi Xi, menatap Shi Xi, dan tidur di pelukan Shi Xi. 

.

Hal ini bahkan tidak bisa menjadi mimpi, karena kebahagiaan ini terlalu kuat, tapi juga bercampur rasa manis.

.

Matahari masuk melalui celah jendela, Guo Zhi dengan bingung membuka matanya, baru saja ingin duduk, dia segera merasakan sakit, dia membuka selimut lalu ke kamar mandi dengan sangat perlahan,  menyalakan shower, air tumpah dari atas, tubuh Guo Zhi basah, dia  menekan sammpo ke tangannya lalu mulai menggosok ke kepalanya, semakin lama semakin banyak gelembung, tapi dia terus menggosok, busa bergeser ke bawah untuk menutupi matanya, tapi tidak bisa menutupi mulutnya yang tersenyum, tidak pernah melihat seseorang mandi sebahagia itu.

.

Setelah selesai, Guo Zhi mengambil kemeja Shi Xi, sebelumnya dia mendekatkan kemeja itu ke hidungnya dan mengendus baunya, aroma Shi Xi, lalu mulai mengenakannya.

[Indonesia Vers.] Oh, My dear!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang