[1] distrust | 99-00line✔

⚫34. ancaman⚫

"Renjun, suhyun sini sini" panggil siyeon pada dua orang itu

"Kenapa yeon?" Tanya suhyun pada siyeon

"Kita ke atas yuk, kan akses nya udah dibuka"

"Elo yakin?"

"Udah ikutin gue aja" ucap haechan yang memimpin di depan

"Kepala lu kenapa diperban" tanya renjun sambil menunjuk kepala haechan yang diperban

"Kebentur tembok" jawab haechan enteng seolah-olah itu tidak sakit sama sekali padahal haechan hampir nangis gegara itu.g

"Cukup yer!" Ucap mark sambil menahan emosinya

"Dan yang nyuri AI buatan elo juga gue hoon gimana? Nyatanya elo mau bikin biar elo bisa berguna buat yang lainnya, tapi buat gue itumah lebih berguna daripada yang lainnya" ucap yeri dengan nada yang mengejek pada jihoon

"Jadi elo suka nindas orang yer? Jadi gini elo yang sebenernya?!" Kali ini sohye yang bicara

"Elo juga ngelindungin si culun ini karena suka kan? goblok juga ya elo"

"Udah yer jihoon ga salah apa apa, kenapa elo bully dia?" Ucap sohye sambil menahan emosinya

"Dia tuh cuma pura-pura strong didepan kalian, nyatanya sebenernya dia lemah"

"ELO NGANCEM GUE YER!" Teriak jihoon yang tidak tahan lagi pada ucapan yeri

"Elo ngancem kalo gue gabikinin video itu, elo bakalan ngungkapin rahasia gue satu persatu!"

"Udah hoon tenang....." ucap woojin sembari memegang pundak jihoon

Jihoon sudah tidak tahan lagi rasanya ia ingin membunuh yeri begitupula jinyoung

Tetapi, sebagai seorang detektif jinyoung tentu saja tidak boleh mengotori dirinya dengan hal seperti itu

Jihoon? Asal tahu saja emosinya sudah memuncak untuk membunuh yeri

"Oke karena dalangnya udah ketauan yaitu gue, kita adakan permainan terakhir" ucap yeri tiba-tiba

"Permainan terakhir?"

"Yap, you'll choose between hope and despair"