#R8'Senja dan Do'a'

276 19 0
                                    

Setelah menjenguk adiknya,Rifqo .Dimas segera keluar dari kamar Rifqo dan berjalan mengelilingi dan meihat lihat keadaan Rumah Sakit.
Hingga Akhirnya Angga bertemu dengan ibu Risa .

"Eh na Angga "
Sapa ibu Risa .

"Ibu,Asalamu'alaikum bu"
Jawab Angga yang baru saja menyapati keberadaan ibu Risa .

"Wa'alaikumsalam ,kamu jenguk ade sama abah ya "
Ujar Ibu Risa sambil tersenyum ramah kearah Angga.

"iya bu ,,bapak bagaimana kabarnya "
Tanya Angga yang kini sudah duduk di satu kursi yang ada di Rumah sakit .

"alhamdulilah sekarang sudah lebih baik "
Jawab Ibu Risa dengan senyuman yang tak pernah pudar dari penglihatan orang orang. Namun ,dibalik semua itu Angga yakin tersimpan sebuah rasa sakit .

"Risa bagaimana kabarnya "
Tanya Angga hati hati.

"doakan saja yang terbaik untuknya ya na "
Ujar Ibu Risa dengan senyuman dan matanya yang sedikit berkaca kaca .

"bu Angga keterima sekolah di Bandung"
Ujar Angga sambil menunduk ,Ntah mengapa dan Apa tujuan Angga mengatakan masalah nya ini .

"Alhamdulilah kalau seperti itu semoga kamu selalu di beri kemudahan ya,slalu semangat belajarnya, kamu mondok di pesantren ?"
Tanya ibu Risa penuh semangat .
yang hanya di jawab Anggukan.lemah oleh Angga

"kenapa kamu gak mau mondok di pesantren?"
Tanya ibu Risa .

"Angga gak masalah kalau disuruh masuk pesantren bu ,tapi jika harus berangkat dalam waktu dekat ini Angga gak bisa ,Rifqo ,Abah masih dirawat dan Risa dia "
Jawab Angga dengan nada suaranya yang melemah di Akhir kalimatnya saat menyebut nama Risa.

"nak kamu tau,anak ibu itu dalah anak yag baik insyaalloh dia sayangi saudara muslim dan musliminnya dan insyaalloh juga di sayangi Alloh juga ,Saat gempa susulan sekitar pukul 1 dini hari Risa ibu perintahkan untuk kembali tidur saat gempa sudah reda namun kamu tau nak Risa begitu keras kepala ,tapi ibu bersyukur dia gunkan keras kepalanya itu untuk jalan kebaikan "
Jawab Ibu Risa dengan nada suaranya yang sedikit bergetar dan matanya yang mulai berkaca kaca .

"Dia tidak mengikuti perintah ibu ketika ibu memintanya kembali tidur tapi dia lebih memilih untuk menghadap dan mengadu pada-Nya,saat gempa kebali terjadi sekitar pukul 3 dini hari dia terburu-buru keluar kamar membangunkan ibu dan bapak dengan masih menggunakan mukenanya ,dari sanalah ibu tau Risa tidak tidur setelah gempa yang pertama pada saat pukul 1, tapi saat di bangunkan Risa ibu betul betul merasa aneh ,kagum , bingung semua bercampur menjadi satu ,Wajah Risa nak ,Wajah Risa bercahaya (ingat ya bukan berati wajah Risa megeluarkan cahaya) Dia seperti baru saja terlahir kembali ,wajahnya begitu terlihat tenang ketika di pandang sekalipun saat itu Risa tengah kepanikan ,Dia benar benar cantik sekali ,ibu"
Ujar Ibu Risa menceritakan tentang putri semata wayangnya pada sahabatnya dengan nada suaranya yang semakin bergetar ,hingga ibu tak mampu melajutkan kalimatnya .

Angga yang duduk mendengarkan cerita Risa dari ibunya ikut berlinang air mata .

Dia bangga bisa menjadi sahabat gadis itu , namun dimana sekarang keberadaan gadis itu ,dia benar benar merindukan jeritan Risa ketika kesal padanya ,dia juga merindukan cubitan yang Risa sebut cubitan sepelintir pelintirnya itu .

Bayangan kebersamaannya bersama Risa seakan berputar menari nari di atas kepalanya.

"ya sudah ya nak ibu pamit dulu ya "
Ujar Ibu Risa setelah keadaannya lebih baik yang hanya di jawab anggukan kepala oleh Angga .

Setelahnya Angga langsung pergi berjalan tanpa tau kemana arah tujuan . Dia terus melangkah hingga kakinya berhenti di sebuah mesjid ,Angga langsung masuk di sana dia melaksanakan shalat bersujud simpuh pada yang maha kuasa.

"tunjukanlah jalan untukku , tunjukanlah dimana dia berada ,tunjukanlah bagaimana keadaannya .
berikanlah kami petunjuk ya rabb,,bantulah aku menemukannya baik itu dalam keadaan hidup maupun mati ya rabb,,"

Setelah itu tangis Angga pecah ,hatinya begitu sakit ketika teringat Risa yang tak tau bagaimana keadaan dan keberadaannya . Dia merasa gagal karena dia tidak ada ketika Risa membutuhkannya .Dia merasa tidak berguna menjdi seorang sehabat .

#R22R05

Waktu Senja Where stories live. Discover now