prolog

42.6K 1.5K 107
                                    

Mia PoV

Saat ini aku berada di sebuah taman yang indah bahkan sangat indah saat aku melihatnya di bawah cahaya bulan purnama.

Disana aku melihat ada seorang gadis berumur sekitar 17 tahun tengah duduk menatap langit yang begitu indah.

Kulihat sepertinya ia dari keluarga bangsawan. Ku lihat lehernya, disana terdapat kalung yang sangat indah dengan satu permata biru melekat di kalung itu.

Saat kulihat jari manis tangan kirinya, ada sebuah cincin yang cocok dengan kalung itu

Saat ku tatap rambutnya yang tergerai menutupi punggung belakangnya.

Saat ku tatap wajahnya...

.  .  .  .

"Aaaaa...," teriaku saat bangun dari tidurku dangan keringat yang bercucuran.

Mimpi itu lagi, ya aku telah bermimpi mimpi yang sama sejak beberapa bulan lalu.

Oh ya pasti kalian tidak kenal aku. Namaku Amia Evelyen Winer. Biasanya dipanggil Mia aku berasal dari keluarga sederhana dan kini aku bersekolah di High School.

Sebenarnya aku memiliki perbedaan dengan teman-temanku yang lain, mereka semua telah memilik kekuatan mereka. Dan aku, sedangkan aku belum memiliki kekuatan sama sekali.

Saat aku bertanya pada bunda, kata bunda bersabarlah maka aku akan memilikinya.

Lanjut ke cerita setelah terbangun dari tidurku, aku bergegas mandi dan berangkat sekolah.

Setelah selesai mandi aku bercermin untuk melihat penampilannya sekarang. Setelah selesai bercermin aku memakai gelang pemberian bunda di tangan kiriku, tapi aku sungguh terkejut karna menemukan sebuah tato di pergelangan tanganku.

tato itu berbentuk seperti lambang suatu kerajaan. Kerena menurutku itu tak terlalu berguna, maka aku biarkan saja.

Kini aku telah berada dikoridor kelasku saat aku melangkahkan kakiku ke dalam kelas, tiba tiba aku mendapat sebuah bola air telah mendarat di wajahku hingga wajahku basah kuyup, sebenarnya ini sering aku alami hingga aku hanya bisa tersenyum palsu pada mereka

Saat diriku ingin duduk, ada pusaran angin yang mendekatiku dan menerbangkan kursi yang ingin ku duduki alhasil aku tak bisa lagi menahan emosiku yang sudah sampai di ubun ubun.

"Apa apaan ini Amber cepat turunkan kursiku!" teriaku pada Amber yang sedang mengendalikan angin itu.

"Tidak, memang kau siapa memerintah diriku, bahkan kau tak memiliki kekuatan," jawab Amber dengan nada angkuh

Mendengar jawaban amber, semua orang tertawa di kelas termasuk Amber.

"Cukup akan aku buktikan nanti jika aku lebih baik dari kalian," ucapku dengan nada yang datar.

"Oh ya coba saja kalau bisa" tantang Amber dengan nada angkuh.

" 1 tahun lagi aku bakal buktiin kalau aku lebih hebat dari kalian," Ucapku sambil menunjuk kepada semua orang yang berada di kelas.

Kring....Kring....Kring.....Kring...

Bel masuk telah berbunyi, Amber segera menurunkan kursiku. Setelah kursiku turun, aku duduk dengan wajah yang lesu.

"Pagi anak-anak," sapa Bu Jeslyn setelah sampai di kelas.

"Pagi bu," jawab kami serentak.

"Hari ini kita kedatangan tamu dari the element school, mereka ingin merekrut salah satu dari kalian untuk bersekolah di sana dan mereka ini adalah utusan dari sana."

Mendengar hal itu mataku langsung melotot, bagaimana tidak di sana banyak sekali orang orang yang memiliki kemampuan khusus dan aku ingin sekali masuk ke sekolah itu, tapi itu hanya khayalan belaka karna orang orang yang hebat yang bisa masuk ke sana.

"Baiklah semua, saya akan melihat kemampuan kalian satu satu jadi persiapkan kemampuan kalian masing masing," Ujar salah satu utusan itu.

Ia berjalan melewati semua bangku yang ada di sana, karna terlalu serius menatap orang yang berjalan melewati semua orang, aku tak tau jika salah satu dari utusan itu berada di depanku. Aku masih melihat orang yang berjalan itu, tiba-tiba ada yang menarik tangan kiriku dan membuatku tersentak kaget.

Saat ku lihat orang itu, dia adalah salah satu dari utusan dari the element school juga. Kulihat ia memakai rompi berwarna merah dan di rompi itu melekat name tag yang bertuliskan Alvino Alexander.

Ia melihat dengan seksama tato yang berada di tanganku setelah beberapa detik ia menatapku dan membuatku menundukkan kepala.

"Sejak kapan kau memiliki tato ini?" tanyanya padaku.

"Maaf, Aku juga tidak tau, aku baru menyadarinya tadi pagi," Jawabku gugup.

Setelah mendengar jawabanku ia langsung pergi ke salah satu utusan lainnya dan kulihat senyuman terukir di wajahnya.

.  .  .  .

Halo guys ketemu lagi sama aku dengan cerita yang berbeda pastinya.

Tolong vote dan comment cerita baruku ini ya

The Element SchoolWhere stories live. Discover now