Part 10

46K 1.2K 242
                                    

Aku membuka jendela kamar di apartemen kami. Membiarkan udara pagi memasuki kamar tidurku dengan Dani. Kulihat ia masih terlelap didalam selimut, tampak begitu tenang.  

Aku kembali naik ke atas tempat tidur, perlahan masuk ke dalam selimut, memperhatikan Dani dari jarak sedekat ini tidak pernah menjadi hal yang membosankan.  

"Udah puas ngeliatin akunya?"  

Aku langsung menjauh begitu mendengar bisikan Dani, sambil tersenyum, ia kembali menarik tubuhku, merapat ke dalam pelukannya.  

"Kenapa kamu malah ngejauh pas aku bangun? Jangan pergi lagi dari aku, Nami.."  

"Bukan, tadi aku..."  

Kudengar Dani tertawa kecil.  

"Aku punya surprise buat kamu. Abis sarapan, kamu siap-siap ya, aku mau ajak kamu jalan-jalan."  

"Loh kamu nggak kerja?"  

Dani menatapku sebelum mencium keningku,  

"Aku mau seharian sama kamu, ngerayain istriku yang udah mau ngomong lagi sama suaminya."  

Aku tersenyum, kupeluk lagi tubuhnya.  

"Dan... Ceritain tentang Aira."  

Kudengar Dani menarik nafas panjang.  

"Aira dulu pacarku, tapi orangtuaku nggak setuju sama hubunganku sama dia."  

"Jadi, kamu putus cuma karena Papa Mama nggak setuju?"  

"Dengerin aku dulu, Sayang."  

"Aku sempet mau kabur sama dia, tapi sebelum semua itu terjadi, aku dapet kabar kalo dia hamil dengan laki-laki lain."  

"APA?"  

Dani tersenyum.  

"Aira mohon-mohon ke aku untuk menikahinya. Tapi, gimana aku bisa nikahin Aira kalo dia hamil dengan laki-laki lain disaat aku aja belum pernah sex sama dia."  

Aku tertawa.  

"Kenapa ketawa?"  

Aku menatapnya sambil tersenyum.  

"Jadi, aku juga yang pertama buat kamu?"  

Dani ikut tertawa.  

"Apa aku sehebat itu sampe kamu kira aku udah berpengalaman?"  

"No! Kamu payah!" jawabku yang langsung memecahkan tawa kami kembali.  

"Terus, kenapa Aira dateng lagi?"  

"Kamu nggak tau seberapa gantengnya suami kamu ya?"  

"Aku serius, Dani..."  

"Aira nggak pernah puas dengan akhir hubungan kami. Dan yang harus kamu tau, dia itu nekat. Jadi, aku nggak mau kamu diapa-apain sama dia diluar sepengetahuanku."  

"Kamu takut kalo aku diapa-apain?"  

Dani langsung menatapku,  

"Kamu nanya? Serius kamu nggak tau jawabannya?"  

Saat aku menggeleng, Dani langsung mengelitiki perutku hingga aku terpingkal.  

"Ampun ampun, stop!!" teriakku sambil tertawa.  

"I love you my wife."  

"Love you too."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 24, 2012 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Are We A Couple?Where stories live. Discover now