STRANGE!!! [YoonKook-Mystery/Thriller]

Chapter 2

Berharap semua akan baik - baik saja

-------

Yoongi memandang keluar jendela mobilnya yang tengah melaju. Sudah hampir dua jam perjalanan, namun ia belum juga sampai ke tempat tujuan. Memang untuk mencapai daerah puncak tidaklah mudah. Selain jarak yang ditempuh sangat jauh, kondisi jalan yang banyak memiliki tanjakkan, dan tepian yang curam pun semakin menambah jumlah waktu yang harus mereka habiskan.

"Paman, kapan kita akan sampai?? Apa masih lama? Tidak bisakah kau cepat sedikit?? Ini sudah hampir petang." Ucap Yoongi, pada akhirnya ia tak sabar ingin segera sampai. Namja itu duduk di belakang, karena Jonghyun-lah yang menyetir atas perintah ayahnya.

"Tidak Yoongi, diluar hujan. Jalanan akan menjadi sangat licin. Aku tak mau ambil resiko dengan menambah kecepatan."

Terdengar Yoongi membuang napasnya. Ia kembali memandang keluar jendela. Pemandangan khas daerah pegunungan mulai menyambut netranya. Butiran bening yang mengembun dari kaca jendela perlahan berjatuhan seiring bertambahnya pasukan air hujan yang kian turun deras. Sejenak Yoongi mencoba memejamkan kedua matanya. Menghirup udara segar yang sangat jarang ia dapati saat berada di tengah kota. Sekali lagi, Yoongi hanya berusaha melupakan sedikit kegelisahannya akan kabar dari sang adik yang tak kunjung dapat ia hubungi. Seharusnya sudah sejak pagi ia berangkat, jika saja tak ada urusan mendadak di kantor yang mengharuskannya untuk menunda perjalanan hingga sore.

Decitan rem mendadak terdengar nyaring. Satu gerakan tak terduga membuat tubuh Yoongi ikut terhuyung ke depan. Reflek Yoongi membuka matanya dan mendapati mobilnya telah menepi dan berhenti.

"Paman, ada apa???" Tanyanya memastikan. Dilihatnya sekeliling, belum ada tanda tanda bahwa mereka telah sampai.

"Aku tidak tahu, kurasa ada masalah dengan mesin mobilnya." Terang Jonghyun sembari terus mencoba menghidupkan kembali mesin mobilnya yang mati.

"Aisshh kenapa tidak bisa..?!!" Kesal karna usahanya gagal, Jonghyun terpaksa keluar untuk memeriksa kondisi mesin mobil, meski hujan gerimis jelas akan membuat tubuhnya basah.

Yoongi diam memperhatikan pamannya dari dalam. Bukan tak ingin membantu, Yoongi sama sekali tak tahu menahu tentang mesin.

"Sial!!!" Umpatnya kesal. Entah hanya kebetulan atau tidak, seolah secara bergantian kesialan datang padanya berturut turut. Semalam jika saja sang ayah tak melihatnya, tentu bukan tidak mungkin Yoongi telah sampai di rumahnya pagi tadi. Atau jika saja tidak ada urusan kantor yang mendadak, mungkin sekarang Yoongi sudah bertemu dengan keluarganya dan bukan malah terjebak di tengah hutan seperti ini.

Cukup lama menunggu, akhirnya Yoongi memilih keluar dari dalam mobil.

"Apa tetap tidak bisa, eoh???" Tanyanya saat menghampiri Jonghyun. Yang ditanya hanya menggelengkan kepalanya. Pria itu nampak kecewa pada dirinya sendiri yang belum menemukan titik kerusakan mesin mobilnya. Jika saja mobil mereka mogok saat belum memasuki jalanan hutan, tentu akan dengan mudah mereka menemukan bengkel. Namun kondisinya sekarang bertolak belakang dengan kata beruntung. Mereka terlanjur memasuki kawasan hutan yang sepi dan gelap. Jangankan bengkel, rumah hunianpun tak akan mereka dapati untuk jarak beratus ratus meter ke depan.

Yoongi mulai mengusak kasar rambutnya sendiri. Selanjutnya ia berteriak keras untuk meredam amarahnya yang kian memuncak. Ia tidak marah pada Jonghyun. Apalagi pada sang ayah. Hanya saja ia terus bertanya tanya pada Tuhan yang seolah tak kunjung memberinya izin untuk bertemu dengan adik dan juga kedua orangtua kandungnya.

"Yoongi,ah.. sebaiknya kau tunggu saja di dalam. Kau bisa kedinginan jika kau terus berada diluar."

Tak mengindahkan perintah Jonghyun, Yoongi justru terlihat mengamati setiap ujung jalan. Jonghyun hanya diam dan memilih untuk kembali mencoba membetulkan mesin. Pria itu tahu apa yang sedang Yoongi lakukan. Anak itu pasti sedang menunggu datangnya pengguna jalan lain yang mungkin akan lewat. Setidaknya jika beruntung, mereka bisa meminta bantuan mereka.