Chapter 8

1.7K 245 16
                                    


WARNING!!

CHAPTER INI MENGANDUNG BANYAK UNSUR KEKERASAN.

SEGALA ADEGAN YANG TERTULIS TIDAK UNTUK DITIRU!!

CERDASLAH DALAM MEMBACA.

AMBIL SISI POSITIFNYA SAJA YA? 😊

Jangan lupa vote & komen 😂

♡HaPpY ReAdiNg..!!♡

------------

--

Sebuah tragedi...

-------

[Flashback On]

Membantah bukanlah pilihan. Kendati Jungkook bisa mengubur rasa keingintahuannya pada tempat dimana ibunya bekerja, namun tetap saja sang Ayah terlanjur melajukan motor tuanya. Pergi menemui ibunya?? Ya, Jeon Sang Woo menjanjikan sang anak untuk menemui ibunya di tempat kerja.

Gemercik air yang berasal dari muramnya langit malam itu sama sekali tak membuat Jeon Sang Woo berubah pikiran. Pria itu bersikeras menerjang hujan di tengah malam yang kian larut. Tiba di sebuah tempat yang ramai, Jeon Sang Woo lantas menggandeng Jungkook agar segera turun mengikutinya langkahnya. Membiarkan motor tua miliknya terparkir begitu saja di ujung gang. Beberapa toko kelontong yang telah tutup mereka lewati dengan cepat. Mengabaikan tatapan heran beberapa pejalan kaki yang hampir sebagian besar adalah pria dewasa.

"Appa!! Sebaiknya kita pulang.. Ini sudah sangat larut.. Pabrik tempat eomma bekerja pasti sudah tutup. Biarkan eomma beristirahat, appa!" Ucap Jungkook, berusaha menahan pergerakan ayahnya yang sama sekali tak berniat kembali seperti apa yang ia harapkan. Pria itu tak bersuara selama perjalanan hingga kini mereka sampai di tempat asing itu. Banyak pertokoan dan pedagang kaki lima di sekitar sana. Namun tak seperti daerah tempat mereka tinggal yang sepi atau justru akan sangat ramai jika berada di daerah perbatasan kota, tempat itu sama sekali tak mencerminkan sebuah aktifitas pasar maupun pertokoan. Minimnya pencahayaan di sekitar toko kelontong yang telah tutup, membuat suasana tempat itu nampak sepi meski banyak lalu lalang orang yang sekedar berjalan melewati jalananan itu. Hingga sebuah toko dengan pintu besi yang dijaga oleh beberapa orang bertubuh besar, sukses membuat Jungkook sedikit terkejut dan menunduk takut. Bukan untuk sekedar melewati, Jeon Sang Woo justru dengan lancang menerobos masuk ke tempat gelap itu tanpa menghiraukan tiga orang penjaga yang berusaha menahan agar pria itu masuk setelah mendapat izin dari mereka.

"Hey Ahjussi!! Berhenti!!" Sebuah peringatan terabaikan begitu saja. Jungkook sempat melihat bagaimana tiga penjaga itu menatapnya marah. Tentu saja bocah 16 tahun itu ketakutan jika saja apa yang ayahnya lakukan saat ini akan mengundang keributan. Seolah sengaja menulikan pendengarannya, Jeon Sang Woo masih enggan melepas genggaman tangannya pada sang anak. Pria itu berjalan cepat menaiki sebuah tangga masuk yang mana mulai tercium berbagai macam aroma asap rokok yang berbaur dengan bau alkohol saat satu pintu kembali ia buka. Suara gaduh musik yang dinyalakan begitu keras dari sebuah club malam terdengar riuh memekakan pendengaran. Gemerlap nyala lampu yang berputar-putar di atas kumpulan orang orang yang sekedar melepas penat atau mungkin sekedar mencari sebuah hiburan, semakin menambah khas suasana malam di dalam club tersebut.

Dalam ketakutan yang kian merobek dinding pertahannannya, Jungkook tersadar akan suatu firasat buruk yang akan segera ia ketahui. Sang ayah kembali menariknya masuk ke dalam sebuah pintu yang terhubung dengan banyaknya ruang ruang lain yang tertutup rapat. Tanpa berniat mengetuk terlebih dahulu, Jeon Sang Woo dengan segala ketidak sopanannya mendobrak satu persatu pintu ruang yang ada dengan cara menendangnya cukup kuat. Hal itu tentu saja mengundang keterkejutan luar biasa bagi mereka yang berada dalam ruang privasi tersebut. Tak jarang diantara mereka yang tak terima kegiatan intim mereka terganggu oleh pria asing, yang tanpa alasan mendobrak pintu ruang karaoke yang tengah mereka sewa.

STRANGE!!! [YoonKook-Mystery/Thriller]Where stories live. Discover now