15. Masalah Baru

10K 553 245
                                    

Part 15
⚠️🔞

Sesampainya didepan unitku, aku pun segera masuk kedalam. Didalam, tiba-tiba ada seseorang memelukku dari belakang. "Aku kangen.", bisiknya pelan, dengan suara yang sangat aku kenali yaitu suaranya danny.

"Kenapa kamu bisa berada disini?", tanyaku bingung, karna setahuku dia tidak mengetahui pasword pintuku. "Kamu lupa ya?, jika aku itu pihak keamanan diapartemen ini, jadi pasti aku juga memiliki akses masuk kesetiap unit, yang berada didalam apartemen ini", ucapnya, menjelaskan kebingunganku.

"Curang!", ucapku cepat dan dia mengencangkan pelukannya. "Biarin, siapa suruh kamu meninggalkanku terlalu lama!", ucapnya, tak mau kalah dan kumenghela napas. "Tapi kan aku sudah menjelaskannya, kenapa aku pergi dan penyebab kita tidak bisa bertemu, semingguan ini.", jelasku dan dia menaruh kepalanya, dipundakku.

"iya-iya, tapi aku sangat kangen kepadamu!", ucapnya, kemudian membalikan badanku menghadapnya dan langsung menciumiku. Ciuman kami semakin mendalam, bahkan kedua tangannya juga meremas bokongku dan memukulnya pelan.

"APA YANG KALIAN BERDUA LAKUKAN!!!" teriak seseorang, yang sangat aku kenali suaranya itu. Aku segera membalikan badanku dan seketika itu, tubuhku menegang mendapati alvin yang menatap tajam kearahku. Serasa kiamat, duniaku detik ini juga, karna dia melihat semua ini, melihat diriku yang sesunggunya dan bisa aku pastikan, dia akan kembali membenciku atau kemungkinan terparahnya, dia akan memberitahukan hal ini, kepada oma dan kembali mengusirku, dari keluarganya.

Dia segera berjalan, menghampiri kami dan menatapku tajam. "Menjijikan!", ucapnya tajam kearahku, tiba-tiba dia menarik kerah baju danny dan langsung melayangkan tinju kearahnya, menghajarnya membabi buta. Aku berusaha merelainya, namun usahaku gagal karna kekuatanku tidak sebanding dengan alvin dan sepertinya danny tidak mencoba melawan, karna kelihatan dia pasrah dipukuli alvin.

Aku kembali mencoba merelainya, saat alvin mencoba menendang danny yang sudah tersungkur dilantai dengan memegangi kakinya. "Aku mohon vin, hentikan...hentikan, vin.", ucapku memelas, dengan memegangi kakinya erat.

Bukannya menghentikan aksinya, dia mala menendang kearahku. Sehingga membuat peganganku pada kakinya terlepas dan membuatku terdorong kebelakang, sehingga kepalaku membentur sudut meja yang berada tepat dibelakangku.

"Jangan coba-coba menyentuhku!, karna aku jijik disentuh oleh orang sepertimu!", ucapnya tajam, kembali berjalan kearah danny dan kembali mencoba untuk memukulnya. Aku pun bergegas bangun, dengan tidak memperdulikan darah segar yang mengalir dikepalaku akibat benturan tadi. Meski aku merasakan pusing yang teramat sangat dikepalaku, tapi aku harus kuat untuk menolong danny, karna alvin bisa saja membunuhnya.

"Aku mohon vin, hentikan. Kamu bisa membunuhnya.", ucapku memelas, dengan berlutut didepannya yang membuatnya seketika menghentikan aksinya. Maka cepat-cepat aku menghampiri danny dan membantunya berdiri.

"Kepalamu berdarah.", ucapnya kuatir dan aku menggeleng pelan. "Aku tidak apa-apa dann, sebaiknya sekarang kamu pergi dari sini, karna aku tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi kepadamu.", ucapku kuatir, karna aku sangat mengenal sifat alvin, jika dia sedang emosi apa aja pasti akan dia lakukan.

"Aku tidak ingin meninggalkanmu, disaat seperti ini. Apalagi kondisimu yang terluka.", tolaknya dan kumenggeleng cepat. "Aku mohon dann, kali ini saja dengarkan aku.", ucapku pelan dan mendorongnya keluar. "Jika terjadi sesuatu, segera hubungi aku, aku ada dibawah.", ingatnya dan kumengangguk cepat.

My New Life StoryOnde histórias criam vida. Descubra agora