-stay with me for EIGHT hours-

4.8K 492 141
                                    

くコ:彡くコ:彡くコ:彡

"Kau yakin tetap ingin ke Seoul?"

"Tentu."

"Tapi kalau di Seoul kau lebih mudah diketahui!"

"Aku tidak peduli."

"Psychopath itu bisa saja membunuhmu langsung ditempat!"

"Tidak mungkin."

"Jeffrey! Jangan bertindak gila!!"

"Aku memang sudah gila karena Taeyong hyung."

Johnny hanya bisa menghela napasnya berat, mengamati Jaehyun yang sedang mengemasi beberapa baju dan memasukkannya ke tas ransel. Tentu saja Johnny khawatir saat ini. Pasalnya, setelah mengetahui Taeyong yang keadaannya semakin parah, Jaehyun berkali-kali berkata ingin pulang ke Seoul dan menemui Taeyong. Setelah sembuh dari demam, Jaehyun langsung bersiap yang membuat Johnny khawatir.

Anak buah dari nyonya besar sedang berkeliaran di kota Seoul, Jaehyun bisa saja terbunuh dengan mudah disana. Jaehyun juga berkali-kali membantah Johnny untuk tetap di mansion miliknya dan tetap pergi, Jaehyun hanya ingin menemui Taeyong secepatnya meski Jaehyun tahu kalau dia pasti tidak akan diperbolehkan untuk bertemu Taeyong.

Setidaknya Jaehyun sudah berusaha untuk memperbaiki dan meminta maaf, Jaehyun tidak takut jikalau nanti ia akan dibunuh karena tidak mungkin.

Psychopath yang mengincar Jaehyun yang bilang sendiri bahwa, "Kau tahu, aku tidak suka jika langsung membunuh seseorang. Akan lebih seru jika menyiksanya terlebih dahulu."

Jadi Jaehyun sudah tahu kalau ia tak akan langsung dibunuh, sekarat saja ia tak masalah dengan itu.

"Baiklah aku pergi, aku akan berhati-hati dan secepatnya kembali kesini." Jaehyun menepuk pundak Johnny lalu pergi meninggalkan Johnny yang terdiam di kamar Jaehyun.

Jaehyun merasa, ia tak boleh menjadi pengecut, eommanya tak pernah mengajarinya menjadi seorang pengecut. Ia harus bertanggung jawab.

---

"Satu suap lagi, aa~"

"Ti-tidak mau."

"Sudah kenyang?" Taeyong mengangguk.

Seulgi tersenyum, ia dengan sabar menyuapi Taeyong yang seperti ini. Taeyong sudah seperti adik kandungnya sedari dulu.

"Aku pergi dulu kalau begitu, jika kau ingin sesuatu, panggil saja aku." Taeyong mengangguk.

Setelah Seulgi sudah keluar dari kamar Taeyong, Taeyong memposisikan dirinya untuk berbaring. Ia capek, sangat capek, benar-benar capek. Rasanya, 'Aku tidak kuat lagi..' Taeyong sudah capek untuk menangis, ketakutan, berteriak, dan bertahan.

Taeyong mengamati tangan kanannya yang terlihat kurus itu. 'Aku capek..'

くコ:彡くコ:彡くコ:彡

"PERGI KAU!!!" Winwin berteriak marah.

"Kumohon, aku hanya ingin melihat kondisinya, aku hanya ingin meminta maaf secara langsung."

"Maaf?! Kau pikir?! Dengan mudahnya kau ingin meminta maaf???!"

"Tidak, aku juga ingin menebus kesalahanku, aku harus bertanggung jawab. Terserah kalian ingin mengapakanku, asalkan itu bisa membuat kalian memaafkanku."

"Jangan pernah dekati kami lagi, terpenting untuk Taeyong!" Chanyeol ingin menyeret Jaehyun, tapi tertahan.

"Setidaknya pergilah jauh dari sini!" Ten berkata dengan dingin.

Change | JaeYong |DISC-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang