Chapter 3

244 34 0
                                    


Nara senyum-senyum sendiri di dalam kamarnya sambil menyisir-nyisir rambut dengan jari tangannya seperti orang gila. Wajah namja itu masih terbayang dibenaknya. Sepertinya dia jatuh cinta pada pandangan pertama.

"Hey sedang apa kau?" Seketika lamunan Nara lenyap saat Chanyeol menimbulkan kepalanya di pintu kamar Nara yang terbuka.

"kamjjag" kaget Nara.

"YA! tidak bisakah kau mengetuk pintu dulu?" kesalnya.

"Kau saja yang tidak menutup pintumu dengan benar. Khajja eomma dan appa menyuruhmu segera turun untuk makan malam"

"Ndee aku akan segera turun".

***

Seperti yang sudah disepakati kemarin Chanyeol pergi sekolah lebih dulu setelah selesai menghabiskan sarapannya, namun ibu Chanyeol menghentikannya.

"yeolli-ya kenapa tidak menunggu Nara?"

Chanyeol menjawab dengan cuek. "dia lama sekali seperti siput".

Nara pura-pura tidak mendengar dan melahap makanannya dengan cepat.

"YAA yeolli kau tidak boleh meninggalkan Nara, lingkungan disini baru untuknya kau harus menjaganya. Kalau terjadi apa-apa bagaimana?" ujar Ibu Chanyeol khawatir.

"Nara-ya, ppalli pergilah bersama Chanyeol, eoh"

"ne ahjumma" jawab Nara sambil melap bibirnya dan segera merangkul ranselnya.

"Aku tau kau sebenarnya tidak senang seperti ini kan, kau pasti takut penggemar yeoja-yeoja genit itu akan menghindarimu jika tau aku tinggal serumah denganmu. Oke kita sepakati saja kalau kita akan pergi bersama saat keluar dari rumah dan pisah di tengah jalan. Kau setuju?". Usul Nara.

"Arasso. Kalau begitu aku jalan lebih dulu".

***

Nara semangat sekali hari ini, dia berharap bisa bertemu lagi dengan namja yang berkharisma seperti kapten Yoo Shi Jin.

Kelas Nara dalam pelajaran olah raga. Mereka bermain voli di ruang olah raga. Saat dalam permainan Nara melihat namja berkharisma itu sedang bermain basket. Nara semakin terhanyut saat melihat rambut namja itu basah karena keringat, dan baju tanpa lengannya itu menampakkan ototnya yang kuat membuat Nara mulai menghayal lagi. Dia terus melamun sampai "bruk" bola voli menghantam wajah Nara. tepatnya di bagian hidung. Nara terbelalak dan langsung memegang hidungnya. "Aaaah appo" teriak Nara sambil memegang hidungnya yang terkena sasaran bola.

"yaa ige mwoya?" rengeknya ketika melihat jarinya penuh darah.

Teman-temannya segera mengerumuninya. Tiba-tiba pandangan Nara gelap.

***

Nara sudah berada di UKS bersama dua orang temannya. Dia sudah sadar dengan hidung yang ditempel plester.

"Ada apa dengan hidungmu?" Tanya Chanyeol ketika bertemu di lorong sekolah.

"Aku tadi terjatuh" jawab Nara datar.

"ahaha dasar ceroboh, mangkanya jangan melamun terus" ucap Chanyeol sambil mengetuk kepala Nara.

"YA!appo" teriak Nara. Kontan membuat orang disekeliling mereka melirik curiga.

***

Ibu Chanyeol sengaja tidak membangunkan Nara karena weekend. Namun Nara punya kebiasaan aneh, suka bangun pagi-pagi hanya untuk meneguk segelas air. Dengan keadaan setengah sadar ia berjalan terhuyung-huyung menuju dapur.

"Pagi ahjumma" sapa Nara. Nara yang masih setengah sadar itu, tidak begitu memperhatikan orang yang sedang asyik memasak, kemudian orang itu berbalik. "Byuuurr" kontan Nara menyemburkan air yang diminumnya karena orang yang dikira ahjumma itu ternyata adalah Chanyeol yang mengenakan celemek. Chanyeol keliatan kaget dan langsung melepaskan celemeknya. Chanyeol kira Nara akan bangun siang, makannya dia masak lebih pagi. "Huahahahaha" tawa itu lepas dari mulut Nara.

Love Came Suddenly (SEDANG DIREVISI)Where stories live. Discover now