Chapter 6

222 26 4
                                    


Nara sudah berpakaian rapi dan sengaja menata rambutnya semanis mungkin dengan mengepang samping rambutnya dihiasi pita biru berbentuk kepala kelinci. Butuh waktu 1 jam untuk menata rambutnya itu. Dia sudah bersiap lebih awal dari biasanya. Ayah dan ibu Chanyeol juga heran melihat Nara sudah bersiap-siap.

"Apa kamu ada kegiatan pagi ini?" Tanya ibu Chanyeol yang sedang menata meja makan. Nara mengiyakan.

"Kau pandai sekali berbohong" bisik Chanyeol menimpali.

***

Nara kesibukan mencari buku paket fisika di atas meja belajarnya "aigooo kenapa bisa hilang, padahal aku sudah menyusunnya tadi malam" Nara menggerutu sendiri sambil sibuk membongkar rak bukunya. Tak lama kemudian akhirnya Nara menemukannya di dalam kulkas. Iya kulkas.

"Hoo? Apa aku lupa meletakkanya? Kenapa bisa sampai didalam sini. Aigooo, paboya" ujar Nara sambil memukul-mukul kepalanya sendiri.

"Hwegeureyo? Mwo? Kau meletakkan bukumu didalam kulkas? Kau benar pabo Nara-ya, paboya. Hahaha " ejek Chanyeol diikuti dengan tawa besarnya. Ketika hendak memukul kepala Nara kancing lengan almamater Chanyeol tersangkut di rambut Nara yang sudah ditata rapi itu, alhasil rambutnya berantakan.

"Ah appo YAA! " kesal Nara.

"Eoh mianhe aku tidak sengaja" jawab Chanyeol dengan lagak sok tenang.

" YAA! kau baru saja merusak rambutku. "

Alhasil Nara yang bermaksud pergi cepat dari biasanya malah terlambat karena dia sibuk mencari sepatu sekolahnya yang akhirnya di temukan dihalama belakang. Kejadian tak terduga datang mengganggu Nara pagi ini. Nara berlari kencang menuju halte tempat dimana dia dan Min Ho sunbae janjian, namun benar dugaannya dia tidak mendapati Min Ho disana."hosh...hosh" napas Nara tersengal-sengal. Keinginannya untuk pergi bersama Min Ho sunbae gagal total. -_-

Chanyeol yang berjalan sendiri dilorong sekolah senyum-senyum sendiri memikirkan hal lucu yang menimpa Nara. Ternyata dibalik kesialan Nara pagi ini adalah rencana Chanyeol. Dia yang melakukan kejailan itu semua pada Nara. Dia tersenyum devil sambil terus tertawa sendirian. Aah dia benar-benar jahat.

Namun dibalik itu sebenarnya Chanyeol hanya tidak ingin dia pergi dengan namja lain selain dia, walau mereka tidak pernah kelihatan pergi bersama kesekolah, namun ntah kenapa dia harus mencegah Nara bersama namja lain.

Untung Kim Dong Wok seongsangnim belum sempat masuk kekelasnya. Nara masuk ke kelas dengen selamat. Pada jam istirahat Nara segera bertemu Eun Woo di kelasnya.

"sunbaenim, mian hari ini aku terlambat. Jeongmal mianhe" ucap Nara dengan wajah memelas.

"Gwaenchanna..." balas Eun Woo sambil tersenyum.

***

Saat pulang sekolah tiba-tiba hujan turun. Nara yang selalu membawa payung didalam tasnya tidak merasa khawatir. dia pun membuka payungnya dan menerobos hujan yang deras. Tiba-tiba ada yang memegang pundaknya.

"Chankamman, boleh aku menumpang?" tanya Eun Woo.

"Eoh, tentu saja sunbae" jawab Nara. Pasti dia sangat senang.

Mereka berdua pun menerobos hujan dengan payung berwarna kuning cerah miliknya. ini merupakan keberuntungan bagi Nara bisa berjalan bersama dengan pangerannya itu. mungkin inilah hikmah dibalik kesialan tadi pagi yang dialaminya. Nara berjalan menunduk menahan malu dan senang.

Diseberang sana Chanyeol melihat Nara bersama seorang namja. Dia merasa dilupakan, karena biasanya mereka pulang bersama, tapi ketika bersama Min Ho Nara langsung melupakan orang yang telah memberikan tumpangan hidup padanya itu.

"hissh, beraninya dia meninggalkanku" kesal Chanyeol.

"eoh oppa masih disini? Apa oppa menunggu hujan reda?" Tanya seorang yeoja yang berdiri disebelahnya.

"ah ye, aku akan menunggunya sebentar lagi" jawab Chanyeol sambil terus memperhatikan Nara yang berjalan bersama seorang namja itu.

"kebetulan aku membawa payung oppa, ayo..."ajak yeoja cantik itu sambil membuka payungnya.

Namun Chanyeol sudah berlari pergi menerobos hujan deras itu. Dia berlari melewati Nara dan Eun Woo, "byuuuurrr" Chanyeol sengaja menginjak genangan air sehingga mengenai celana panjang Eun Woo.

"aiissh YA! Dasar tidak punya sopan santun" teriak Nara.

"gwaenchana Sunbaenim? aah celanamu basah. hissh dasar dia itu"

"gwaenchana, khajja. Hujannya semakin deras."

Chanyeol berteduh dihalte karena hujannya semakin deras, tak lama kemudian dia melihat kedua pasangan ini lagi, membuatnya bad mood.

Berhubung hari hujan Chanyeol memilih naik bis dari pada menunggu hujan turun atau berjalan dengan menginjak genangan air dimana-mana.

Bis pun datang, dia segera naik. Diikuti oleh Nara dan Eun Woo.

Mereka duduk bersebelahan sedangkan Chanyeol duduk dua baris dibelakang mereka.

"lenganmu kelihatan basah sekali, apa kau tidak kedinginan?" Tanya Eun Woo khawatir.

"ah ye, gwaenchana rumahku tidak jauh kok" balas Nara.

Eun Woo membuka blazzernya dan menyelimutinya, membuat Nara menjadi salah tingkah.

"ch apa-apaan itu" gerutu Chanyeol yang sedari tadi tidak lepas memperhatikan mereka.

"gomawo" balas Nara.

Bis pun sampai dipemberhentian selanjutnya, Chanyeol segera turun. Tapi dia melihat Nara tidak sedikit pun bergerak untuk turun.

"dia ini bodoh atau apa?" gerutu Chanyeol.

"YA! Nara-ya kau tidak turun, rumahmu disekitar sini kan?" teriak Chanyeol dari belakang.

"Nara yang tidak mengetahui Chanyeol satu bis dengannya agak terkejut melihat dia berteriak di belakangnya.

"Hisshhh dia mengganggu saja"

"hmmm... gomawo sunbae, to mannayo" pamit Nara.

Hujan masih belum reda, Nara membuka payungnya lagi, dia tidak memperdulikan Chanyeol yang kehujanan. Chanyeol asal menerobos masuk kedalam payung Nara. Nara sedikit kelihatan kesal.

"tidak kusangka, kau sejahat ini pada orang yang memberikan tumpangan hidup padamu" sindir Chanyeol.

"hweee?"Tanya Nara.

"YA, kau masih tanya kenapa? Kenapa kau meninggalkanku dan malah pergi dengan namja itu?" protes Chanyeol.

"kau seperti anak kecil saja, rumahmu kan dekat. Lagian salah sendiri kenapa tidak membawa payung" pekik Nara.

"jadi sekarang kau menyalahkanku? Dia juga tidak membawa payung tapi kenapa kau tidak menyalahkanya ? Eoh?" sungut Chanyeol.

"kenapa kau jadi semarah itu, pergi sana. Aku tidak mau satu payung denganmu" Nara berjalan lebih cepat membuat Chanyeol jadi kehujanan.

"YA! Dasar tidak tahu terimakasih. Sini. Biar aku saja yang pegang. Dasar pendek"

"kan sudah kubilang aku tidak mau satu payung denganmu. Sana"

Alhasil keduanya saling adu mulut di tengah hujan deras. Walau sudah ada payung, tapi mereka tetap terkena hujan.

Love Came Suddenly (SEDANG DIREVISI)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ