UJ - 19

7.2K 789 27
                                    

"eomma apa ke Jepang akan lama?" tanya Jeongsan yang kini sudah duduk di kursi pesawat

"hmm lumayan sayang, kenapa?" tanya Jungkook

"tidak eomma, berarti Jepang itu jauh ya eomma?" tanya Jeongsan lagi

"yaa begitulah, tapi Jeongsan pasti suka" kata Jungkook

"jinja?" tanya Jeongsan antusias

"ya, eomma jamin jeongsan akan mau lama-lama disana" kata Jungkook

"yeaaayyy aku mau cepat sampai disana eomma" pekik Jeongsan membuat banyak pasang mata menatap kearah mereka berdua

"ah, maaf putraku begitu senang akan liburan, sekali lagi mohon maaf " ucap Jungkook sembari membungkuk beberapa kali meminta maaf kepada penumpang lain yang dibalas dengan senyuman maklum dari para penumpang

"sayang jangan terlalu keras oke" bisik Jungkook kepada Jeongsan sembari mengelus surai Jeongsan

"hehe mian eomma, jeongsan tidak sabar sih" balas Jeongsan dengan cengiran lucunya yang hampir mirip dengan cengiran Taehyung, melihat cengiran Jeongsan membuat Jungkook sejenak mengingat Taehyung

"awas kau hyung, lihat saja akan aku cari kau saat tiba di Jepang" umpatnya dalam hati.

.

.

.

Beberapa jam telah berlalu, kini Jungkook dan Jeongsan telah tiba di bandara Osaka Jepang, Jungkook tampak mulai membuka aplikasi maps nya.

"eomma sedang apa?" tanya Jeongsan yang penasaran

"ah eomma hanya mencari restoran terdekat, jeongsan pasti lapar kan?" tanya Jungkook

"ah iya eomma, jeongsan lapar eomma" jawab Jeongsan sembari mengerucutkan bibirnya persis seperti Jungkook saat merajuk, Jungkook hanya tersenyum dan mengusak rambut Jeongsan

"Jeongsan mau makan apa hm?" tanya Jungkook

"hmm terserah eomma saja, jeongsan kan belum tau makanan yang enak di jepang" jawab Jeongsan

"baiklah kita ke restoran ramen saja ya, nanti jeongsan pesan yang tidak pedas bagaimana?" tawar Jungkook

"call" pekik Jeongsan sembari mengangkat sebelah tangannya membuat Jungkook gemas sendiri

Jungkook segera menghentikan taxi dan segera menuju ke restoran untuk makan bersama Jeongsan.

.

.

.

"ah ini enak sekali eomma" kata Jeongsan yang terus menerus melahap ramen khusus anak-anaknya" (bayangin aja kayak gimana hahaha)

"jeongsan suka?" tanya Jungkook

"iya eomma" jawab Jeongsan cepat

"syukurlah kalau begitu habiskan ya" kata Jungkook dan dirinya melanjutkan makannya juga, dan tanpa disengaja Jungkook mengalihkan pandangannya ke arah meja lain, samar-samar dia mencoba mengenali sosok pemuda yang duduk bersama sepasang orang tua yang masih terlihat cantik dan awet muda menurut Jungkook. Hingga akhirnya dia membulatkan matanya saat dia mengenali wajah sang target.

Jungkook bangkit dari duduknya dan menggendong Jeongsan yang baru saja menghabiskan makanannya, berjalan ke arah meja yang ditempati orang yang diperhatikan Jungkook tadi.

"Anyyeong eomma, appa" sapa Jungkook lembut sembari membungkuk hormat

"nenek! kakek!" pekik Jeongsan yang bergerak-gerak di gendongan Jungkook minta diturunkan, sedangkan sosok pemuda yang juga duduk disana membulatkan matanya dan membiarkan mulutnya menganga lebar.

"Jungkookie? Uri Jeongsan? kalian sedang apa disini? bukannya kalian sedang berlibur di-" ucapan sang eomma terpotong

"kurasa ada seseorang yang ingin bersenang-senang meninggalkan anak dan istrinya, bukannya menyusul malah pergi ke tempat lain" potong Jungkook sembari melirikkan matanya kearah pemuda yang masih duduk diam seribu bahasa

"tunggu, apa kalian sedang ada masalah?" tanya sang appa

"appa bisa tanyakan langsung pada putra appa yang tampan itu yang lebih mempercayai wanita lain untuk menjaga jeongsan dibanding mempercayakannya kepada istrinya sendiri atau managernya sendiri" jawab Jungkook dingin

"sayang, harus berapa kali aku katakan maksudku bukan begitu, aku-" ucapan pemuda itu terpotong

"apa kau masih berpikir bahwa mereka lebih pandai menjaga balita dibanding aku? yang sudah rela belajar mengurus jeongsan dari noona, dari eomma ku dan dari eomma mu? apa aku pernah membuat jeongsan terluka? apa pernah aku membuat jeongsan kenapa-kenapa?" tanya Jungkook sang pemuda itu hanya menundukkan kepalanya tidak menjawab

"jangan hanya karena mereka wanita hyung bisa beranggapan mereka bisa mengurus seorang anak hyung, masih banyak wanita-wanita yang bahkan terpelajar tidak bisa menggendong seorang anak sekalipun" lanjut Jungkook

"maafkan aku" kata pemuda itu

"sekarang apa maksudmu malah pergi ke jepang?" tanya Jungkook

"aku hanay berpikir bahwa kau butuh waktu untuk mau berbicara denganku hingga ak-"

"menyerah begitu saja? pecundang" potong Jungkook

"iya aku memang pecundang yang sangat beruntung memiliki seorang pendamping sesempurna dirimu dan juga putra yang sangat isitimewa dalam hidupku" kata Taehyung, tidak disangka tetesan air mata sudah menggenang di pelupuk matanya dan Jungkook bisa melihat itu

"maafkan aku yang belum bisa menjadi kepala keluarga yang baik untukmu da juga menjadi appa bagi jeongsan, maafkan aku" taehyung menggenggam tangan Jungkook 

"jungkookie, kumohon maafkan aku, aku janji ini tidak akan terulang lagi" kata Taehyung penuh kesungguhan, Jungkook menarik nafasnya dalam dan menatap kedua bola mata Taehyung

"minta maaflah pada Jeongsan" kata Jungkook, dan Taehyung segera merangkul Jeongsan yang awalnya berda dalam pangkuan Tuan Kim

"jeongsan sayang, maafkan appa ya, appa sangat ceroboh dan lalai menjagamu" kata Taehyung

"ceroboh itu apa appa? lalai itu apa?" tanya Jeongsan polos

"ceroboh itu tidak hati-hati sayang, kalau lalai itu... hampir sama dengan tidak hati-hati juga sayang" jawab Taehyung sekenanya Jungkook hanya mendengus

"oh begitu, appa tidak salah apa-apa ko ke jeongsan, jadi appa tidak perlu minta maaf" kata jeongsan smebari mengelus pipi Taehyung, Taehyung tersenyum dan mengecup puncak kepala Jeongsan

"terima kasih sayang, kau dan eomma mu memang memiliki hati bak malaikat" gumam Taehyung

"tidak semudah itu mendapat maaf dariku" kata Jungkook

"eh?"Taehyung terlihat mengernyitkan sebelah alisnya

"hyung harus mentraktir eomma, appa, jeongsan dan aku belanja apapun yang kami mau" kata jungkook tegas

"b-baiklah sayang" jawab Taehyung tersenyum canggung -"bersiaplah tabunganku terkuras habis" monolognya dalam hati



TBC

annyeooongggg nah ini aku up deh, hehe maaf late night up lagi hahahaha

semoga mengobati rasa penasaran readers-nim yang mengira-ngira bagaimana ekspresi Tae saat ketemu anak bini nya haha

Uri JeongsanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang