BMB-3

103K 4K 25
                                    

Silau matahari menerobos jendela sebuah kamar dan membuat sang empunya mengeliat tak nyaman.

"Hoaamm... AL HAMDU LILLAAHIL LADZII AHYAANAA BA'DA MAA AMAA TANAA WA ILAIHIN NUSYUUR" setelah membaca doa yang menjadi tradisinya setiap pagi ,Alma pun bergegas mandi dan berangkat kerja.

Saat ini Alma sedang menunggu bus yang biasa ia tumpangin, namun suara klakson yang berasal dari sebuah mobil Honda jazz mengalihkan pandangan Alma.

"Nunggu bus ya?" Tanya Aezar.

Ya,mobil tetsebut milik Aezar yang tidak sengaja sedang melewat.

"Iya pak" sahut Alma sopan.

"Yaudah bareng saya aja" tawar Aezar.
"Tap-"
"Saya tidak terima penolakan" ucapan Alma terpotong oleh Aezar dengan nada tak terbantahkan.

Dengan terpaksa Alma menyetujuinya toh ia juga sudah kesiangan.

Saat sudah sampai di bassment Alma bergegas membuka seatbell  dan ketika akan membuka pintu ditahan oleh Aezar.

"Buru-buru banget , nama kamu siapa?" Tanya Aezar

"Nama saya Alma pak" ucap Alma

"Nama saya Aezar , kalau di luar kantor jangan formal panggil Aezar aja lagi pula saya masih muda" ucap Aezar santai.

"Tap-"

"Aku ngga terima penolakan ngerti." Ucap Aezar final.

"Iya kak" sahut Alma gugup.

"Sesuai janji kamu kemarin temani aku makan malam, aku tunggu di lobby jam 7." Ucap Aezar.

"Yaudah kak, kalau gitu aku duluan." Pamit Alma.

Setelah Alma keluar dari mobil, Aezar tersenyum gimana pun caranya aku bakalan dapetin kamu batin Aezar.

****
Aezar POV.

"Halo, tolong antarkan saya kopi seperti biasa tapi yang mengantarkan Alma ya" ucapku

"..."

"Yasudah saya tunggu" sahutku.

Hampir 15 menit aku menunggu Alma mengantarkan kopi yang ku pesan.

Tokk...tokk

"Masuk" ucapku dari dalam.

"Maaf pak lama menunggu kebetulan saya tadi sedang di toilet" sahutnya

"Gapapa kok santai aja" sahutku.

Setelah Alma meletakan kopi yang ku pesan , ia segera bergegas untuk keluar namun aku bergerak cepat menahan pergelangan tangannya.

"Temenin aku makan ya" ucapku memelas.

Nih orang kenapa sih? Batin Alma.

"Tapi kerjaan saya masih banyak pak" sahutku.

"Aku kan udah bilang kalo lagi bareng jangan formal" ucapku.

"Pokoknya aku ga mau tau kamu temenin aku dan aku yakin kamu pasti belum sarapan kan?" Lanjutku dengan alis terangkat sebelah.

"Saya sud-"

Kriukk kriukk

Ucapan Alma terpotong saat suara nyaring terdengar yang berasal dari perutnya sontak membuat tawaku pecah seketika melihat pipinya yang memanas karena malu.

Because My Baby [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang