Oyassan Galore : 4

1.3K 153 5
                                    

"kaa-san ? apa yang akan mereka lakukan pada tou-san ?"

kageyama yang baru berumur 7 tahun menyaksikan sendiri ayahnya di bawa pergi oleh beberapa orang berpakaian hitam. Sementara ibunya memeluknya sambil menangis, kageyama tidak begitu mengerti apa yang terjadi. Namun dia tau mereka-komplotan berbaju hitam dan berwajah sangar itu- tidak akan berbuat baik pada ayahnya.

"kaa-san ? kemana maraka membawa tou-san ? apa tou-san akan pulang ?" kegeyama mulai merasa gelisah dan takut , ingin ikut menangis bersama ibunya.

"tobio-chan... dengarkan kaa-san, jika terjadi sesuatu yang buruk pada keluarga kita, pergilah kerumah paman di tokyo... apa kau mengerti ?" ibu kageyama mempererat pelukannya, kageyama menggeleng keras kepala.

" tidak mau jika kaa-san tidak ikut...!"

XOXO

Beberapa hari setelah itu, kageyama yang tidak tau kabar ayahnya menunggu di depan pintu rumah. (biasanya dia selalu menunggu ayahnya setiap pulang kerja) tapi sudah dua hari , tidak ada tanda-tanda ayahnya akan kembali. Namun dia tetap saja optimis bahwa segalanya akan baik-baik saja. ayahnya akan pulang dan membawakannya makanan atau mainan seperti yang biasa dia lakukan.

Tak lama berselang kageyama kecil melihat seorang pria berjalan ke arah rumahnya, jika saja pria itu tidak berpakaian serba hitam dan tubuhnya sedikit lebih kurus maka kageyama pasti sudah berlari memeluk orang itu karena salah mengira itu ayahnya.

Pria itu membawa koper berwarna hitam.
Kageyama memanggil ibunya dan wanita itu keluar untuk memeriksa, pria itu -yang kalau kageyama tidak salah lihat-adalah salah satu dari orang-orang yang membawa ayahnya.Tanpa berkata apapun pria itu menyerahkan sebuah surat dan koper itu pada mereka dan pergi begitu saja tanpa bicara.

Yang pertama dilakukan ibunya adalah membuka surat, dia membacanya dengan mata nanar. Di surat itu tertulis bahwa beberapa jam lagi para brengsek-brengsek itu akan datang mengambil uang yang sempat di pinjam olehnya beberapa bulan lalu, di sana juga tertulis jika mereka tidak bisa membayarnya ia akan membawa kageyama pergi sebagai gantinya dan itu pastinya bukan hal yang baik karna jujur saja orag-orang itu sering menculik anak kecil untuk menjual organnya.

Wanita itu menutup mulut dan menahan tangis,putra satu-satunya akan menjadi korban. Tersendat-sendat wanita itu membuka koper, baru saja ia membuka rasletingnya dan bau busuk mulai menyebar keseluruh ruangan.

wanita itu menutupnya kembali, sudah tau ini akan terjadi. Dia meraih kepala kageyama, kembali memeluk bocah itu seerat mungkin dan mengecupnya. Tanpa ba-bi-bu wanita itu bergerak kekamarnya mengambil koper dan memesukkan beberapa barang dan baju kageyama kedalamnya. Lalu segera manarik tangan kageyama, mereka berlari secepat dan sejauh mungkin hingga sampai ke stasiun kereta , ibunya membeli tiket dan mengantarnya ke tempat duduk yang telah tertera di tiket itu. Tinggal menunggu beberapa menit lagi hingga kereta itu berangkat.

"tobio-chan, oka-san dan otou-san menyayanggimu..." ibu kageyama menahan buncahan air matanya yang akan keluar. Kageyama yang masih bocah itu tidak mengetahui apa-apa, dia bahkan bingung dengan apa yang sedang terjadi.

"ada apa kaa-san ? apa kita akan pergi kerumah paman ? " tanyanya ada sedikit gemetar di suaranya, ibunya mengagguk sambil memaksa senyum .

" oh, tobio-chan duduklah di sini dengan tenang nanti paman akan menjemput di stasiun. Ibu akan membeli air dulu ya, sayang..."

 [KageHina] Oyassan GaloreWhere stories live. Discover now