Sulit dijelaskan

2.9K 243 37
                                    

Hari pertama liburan.

" Hah.. akhirnya bisa libur juga " batinku.

Aku menggeliat sesaat mencoba menikmati liburanku. Ku lihat jam weker, masih jam 10 pagi.

" Apa yang harus kulakukan ya.. " pikirku.

Aku mulai memikirkan banyak hal yang sebelumnya tak bisa kulakukan sembari senyum-senyum sendiri.

" Sebelum itu.. tidur lagi saja " senyumku.

Ku tutup tubuhku dengan selimut dan kembali memejamkan mata.

Ting..tong..ting..tong..ting..tong..

Hingga suara belku yang ditekan berulang membuatku kembali terbangun karna emosi.

Cklek

" Siapa sih pagi-pagi mengganggu " seruku kesal.

" Hinata "

Greb

" Ka- "

" Ku pikir aku tidak akan menemukanmu disini "

Dia masih terus memelukku didepan pintu.

" Ha-hanase.. " kesalku.

" Aku takut kau pergi meninggalkanku Hinata "

Dia terus meracau tidak jelas disaat aku meronta meminta melepas peluknya. Aku lalu menatap tajam Suigetsu-san.

" Ahahaha.. " tawa garing Suigetsu-san.

Ku sipitkan mataku padanya menahan geramku.

" Go-gomene Hinata-chan.. "

" Suigetsu-san- "

" Aku akan menunggu di parkiran " ucapnya berlalu.

Sekejap mata dia sudah menghilang.

" Hayai " batinku.

Di dalam rumahku.

" Diam disitu dan jangan melakukan hal aneh padaku "

Dia duduk di lantai sedang aku berdiri didepannya, bersiap memarahinya.

" Bukankah sudah ku katakan pada Suigetsu-san bahwa aku cuti 3 hari "

" Aku tau "

" Lalu kenapa kau datang kesini "

" Karna aku mengkhawatirkanmu "

" Aku tidak ingin bunuh diri, kau tau "

" Aku takut kau tidak kembali lagi.. Hinata.. " ucapnya lirih.

" Aku hanya cuti 3 hari bukan selamanya "

Ku lihat jam dinding, sudah hampir jam 12 siang. Seharusnya dia sudah didepan Kakuzu-san sekarang. Bisa ku tebak Suigetsu-san pasti tengah menggigit baju karna memikirkan kemarahan Kakuzu-san.

" Atau mungkin menangis " pikirku.

Aku mendesah sesaat. Ini benar-benar kacau.

" Sekarang kau kembali kerja "

" Tapi Hinata.. "

" Kau masih tidak percaya padaku? "

Dia diam memalingkan wajahnya.

" Nenek ku sakit dan aku harus menjenguknya " dustaku.

Dia masih bungkam tak menjawab atau melihatku.

" Hayaku " lanjutku.

Masih tak ada jawaban darinya. Aku lantas menarik lengannya dan memaksanya keluar rumahku.

SasuHina - Hot ChocoWhere stories live. Discover now