29

2.4K 146 2
                                    

"Jadi kau masih belum bisa melupakannya?" Yoo Rachel bertanya kepada Kim Tan setelah sekian lama mereka saling diam, lalu menyuapkan makananya kedalam mulutnya.

"Tidak mungkin aku melupakan seseorang yang pernah aku kenal, aku tidak pernah mencoba melupakannya tapi aku mencoba untuk merelakan sesuatu yang memang bukan ditakdirkan untuku, aku sudah terlalu lelah untuk melawan takdir!" Kim Tan meraih gelas didepannya kemudian meneguk isinya.

"Maksudmu?" Yoo Rachel menatap Kim Tan tidak mengerti.

"Aku merasa kasihan kepadanya jika aku terus memutuskan untuk tetap bersamanya, entah cara apalagi yang akan ayahku lakukan untuk membuat dia terluka" Kim Tan menyuapkan suapan terakhir makanannya kemudian meletakan sendok dan garpunya diatas piring.

"Jadi kau memutuskannya hanya karena kau kasihan kepadanya? Apa kau masih mencintainya?" Yoo Rachel mentap dalam namja itu ingin mendengar penjelasan yang lebih.

Kim Tan diam tidak menjawab.

Yoo Rachel mendengus dan menaruh sendok keatas piringnya yang bahkan isinya belum dia habiskan, dia membawa piringnya kedapur dan meletakannya bersama piring kotor yang lain.

Dia berjalan melewati Kim Tan yang masih duduk mematung di meja makan dan Rachel mendudukan dirinya disofa kemudian menyalakan televisi, dia mengganti channel televisinya karena semua programnya menayangkan berita tentang ibunya yang membuat perasaannya semakin buruk, dia melemparkan remotenya kemudian menyandarkan kepalanya ke sofa sambil memejamkan mata.

Entah apa yang dia rasakan sekarang yang jelas hatinya sedang sangat buruk sekarang, dia tertekan akibat masalah yang terjadi dengan ibunya dan kini dia harus dihadapkan dengan masalah perasaannya sendiri.

Dia sudah jatuh hati kepelukan Kim Tan yang bahkan dia pernah mematikan perasaan itu selama bertahun-tahun mati-matian dan kini namja yang telah merebut hatinya kembali itu telah menghempaskan perasaanya jauh-jauh dan itu membuatnya ingin mengumpat dalam hatinya.

"Mianhae" Kim Tan berjalan mendekat kepadanya kemudian duduk tepat disampingnya.

"Kenapa kau meminta maaf kepadaku?" Yoo Rachel tersenyum sinis dengan kepalanya yang masih ia sandarkan kesofa.

"Aku tahu kau cemburu!" Kim Tan berseru dari sampingnya.

"Percaya diri sekali anda? Mr.Kim Tan?" Yoo Rachel tertawa geli mendengar ucapan namja itu.

"Aku mencintaimu . .katakan kepadaku jika kau juga mencintaiku atau..." Kim Tan sudah menyandarkan kepalanya tepat disebelah kepala Rachel.

"Atau apa?" Rachel membalikan kepalanya kesebelah kiri agar dirinya bisa memandang wajah Kim Tan disebelahnya.

"Aku akan menciumu jika kau menolaku!" Kim Tan mengancam.

"Apa aku baru saja mendengar sebuah pemaksaan?" Yoo Rachel berucap dia sepertinya tidak takut akan ancaman yang dilakukan Kim Tan untuknya.

Kim Tan tersenyum mendengar perkataan Yoo Rachel.

"Jika aku menerimamu apa kau akan melakukan lebih dari ciuman?" Yoo Rachel menyeringai dia masih memandang Kim Tan yang tidak ada habisnya tersenyum kearahnya.

"Satu. . ." Kim tan mulai memegangi tangan Yoo Rachel.

"Dua. . ." Dan memulai mengunci pergerakan Rachel, Rachel sudah kelihatan panic dan meronta-ronta minta untuk dilepaskan.

"Ti.." Kim Tan belum menyelesaikan menghitung karena ucapan Rachel memmotong ucapannya.

"Baiklah aku menerimamu!" Yoo Rachel berkata dia masih meronta-ronta ingin dilepaskan.

The Heirs 2 (Complete)Where stories live. Discover now