24. Stay Overnight

1.6K 131 5
                                    

Ini udah jam setengah delapan malam, tapi kondisi di depan rumah gue malah makin riuh. Makin banyak orang yang datang karena penasaran pengen liat artis Korea yang katanya ada di rumah gue. Chanyeol, Baekhyun, Suho sama Chen gak bisa keluar dari rumah gue karena keadaan di luar gak kondusif. Gue pun bingung mesti gimana. Sementara itu, para tetangga juga udah mulai ngeluh ke keamanan komplek. Satpam komplek juga sempat membubarkan kumpulan fans yang ada di depan pagar rumah gue. Tapi baru baru sejam kumpulan itu bubar, mereka kemudian balik lagi.

"Untuk malam ini mereka stay di sini aja. Papa akan minta bantuan teman Papa yang polisi untuk ngekawal mereka besok balik ke hotel," kata Bokap pada akhirnya.

Gue pun mengangguk setuju. Mas Iko yang masih ada di rumah gue kemudian pamit ke Bokap Nyokap. Gue mengantar Mas Iko sampe pintu pagar yang sampai sekarang masih ramai sama fans.

"Kakak manager, EXO nya mana ?" tanya seorang remaja ke gue pas gue nganter Mas Iko keluar rumah.

"EXO nya gak ada !" kata gue galak.

"HUUUUUU !!!!!" seru para fans ke gue.

"Saya pulang dulu, Cha," kata Mas Iko.

"Ya. Hati-hati, Mas," kata gue lalu melihat Mas Iko masuk ke dalam mobilnya yang terparkir di depan pagar rumah gue.

"Kakak manager, suruh EXO nya keluar dong. Sebentar aja," kata salah seorang fans lagi.

"Maaf, yaa. Tapi EXO nya lagi pada capek. Mendingan kalian bubar aja. Kalau emang kalian fans yang baik, tolong ngertiin idola kalian dan kasih ruang buat mereka," kata gue lalu masuk ke dalam rumah.

Gue melihat Chanyeol, Baekhyun, Suho sama Chen duduk di halaman belakang rumah gue. Mereka udah ganti baju pake baju adek gue, kecuali Chanyeol yang pake baju Bokap karena baju adek gue gak muat semua di badan dia.

Di pangkuan Chanyeol, gue melihat sebuah gitar yang gue yakini adalah punya gue. Kayaknya Chanyeol nemuin gitar itu pas ganti baju di kamar gue. Pas pertama kali beli, gue ngebet banget belajar main gitar. Gue rajin berlatih bermain gitar selama sebulan. Tapi nyatanya emang gue gak berbakat dalam bidang musik. Dan gitar itu berakhir di atas lemari pakaian gue, tak pernah tersentuh. "Yang tadi itu siapanya kamu ?" tanya Chen ke gue.

"Yang mana ?" tanya gue bingung.

"Laki-laki yang kesiram air pel sama ayah kamu. Siapa tadi namanya....ah, Iko !" kata Chen.

"Dia anak teman relasi bisnis ayahku," jelas gue.

"Oh..." Chen membulatkan bibirnya.

"Tadi aku sempat dengar ibumu nunjuk Iko sambil ngomong 'husband husband' gitu," kata Chen membuat petikan gitar Chanyeol seketika berhenti.

Gue terkekeh pelan. "Sebenarnya, aku mau dijodohin sama Iko. Dia berniat ngelamar aku."

"APA ??!!!" seru Chanyeol, Baekhyun, Suho sama Chen barengan.

"Terus kamu mau ?" tanya Chanyeol.

"Ya enggak lah ! Aku gak mau nikah sekarang," kata gue.

"Kita baru aja ditinggal nikah sama Lim manager. Masa kamu ikutan juga," kata Baekhyun.

"Lagian kamu masih muda. Ngapain sih nikah cepet-cepet ?" kata Chen.

"Kalau di kultur negaraku, perempuan yang nikah di awal usia dua puluhan mah udah biasa. Bahkan ada ada yang belum dua puluh tahun udah nikah," kata gue.

"Serius ?" tanya Chanyeol.

"Kalau kamu mau nikah umur berapa ?" tanya Suho tiba-tiba karena daritadi dia cuma diam doang.

The Manager [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang