Don't run away

5.3K 507 46
                                    

Beam pov

Ringggg...

Handphoneku berbunyi. Siapa yang menelpon pagi-pagi begini. Dengan malasnya ku gerayangi meja nakas di sampingku. Oh, ternyata Ai'Kitty.

"Hmm", gumamku menjawab panggilannya

"Ai'beam, aku sudah di depan apartemen, aku akan naik ke atas sekarang"

Tuttt..tutttt...

Kit menutup telepon ku begitu saja. Aku terlalu malas untuk bangun. Wajah forth masih terngiang di kepalaku. Aku tak mau berangkat kuliah, mau taruh di mana mukaku saat bertemu dengannya? (taruh di bahu adek bang 😍)

Tok tok tok....

"Ai'beam, cepat buka pintunya", suara melengking dari balik pintu sungguh menyebalkan.

Aku segera bergegas membuka pintu sebelum nada bariton itu berubah jadi sopran.

"Kenapa kau datang pagi sekali ai'kitty", aku membuka pintu dan berbalik menuju kasurku lagi.

Kit menarik tanganku sebelum mencapai kasur.

"Cepatlah mandi dan kita berangkat ke kampus, aku ingin berangkat pagi agar tak bertemu dengan ming", ujar kit

Hey hey, kemarin malam kau baru saja mesra-mesraan dan sekarang kau uring-uringan, dasar labil kau kit (mirror deh beam 😂)

"Kau benar-benar seperti ma ku, tidak, kau lebih galak dari ma ku", ucapku kesal namun menurut saja dan segera mengambil handuk menuju kamar mandi

"Cepatlah, aku sedang tak ingin berdebat denganmu", kit melengos dan duduk di sofa.

Tak berapa lama kami siap dan berangkat menuju kampus.

"Tunggu, ada apa dengan mu kenapa kau membawa-bawa bantal itu", cetus kit menunjuk bantal di dekapanku.

"Ermmm, semalam aku terpeleset dan terjatuh, jadi bokongku sakit sekali kit", aku mengaduh karena memang benar sakit tapi karena sebab yang berbeda

"Kau...", kit sepertinya hendak memarahiku namun mengurungkan niatnya

"Lain kali kau harus lebih hati-hati na", ujar kit yang tiba-tiba melunak

Tak lama kami sudah sampai di kampus. Kit melirik kiri kanan sebelum duduk di kantin. Dia seperti sedang mengintai kalau-kalau ada agen intel yang akan menciduknya. Dan sudah bisa tertebak siapa pemicunya.

"Ai'beam, apa kau baik-baik saja? Kau seperti orang yang kurang tidur?", kit memandangku khawatir

Bagaimana aku bisa tidur nyenyak kalau wajah si forth yang klimaks itu terus berputar-putar di kepalaku.

"Eww, tenanglah kit, aku baik-baik saja", aku mengalihkan perhatian dan terus membolak balik buku di depanku.

"Hai kit, beam", phana duduk di samping kit dengan wajah sumringah. Ya, tak usah ditanya kenapa begitu. Sudah pasti ia habis mengcharge energi dengan istrinya.

"hai pha", ucapku dan kit.

Aku membuka jaket yang ku pakai karena rasanya di luar sudah mulai menghangat.

"Beam, apa yang terjadi dengan tanganmu?", ucap phana setengah teriak. Otomatis orang-orang yang ada di kantin menoleh ke meja kami.

"Sssttt... jangan berteriak pha", senggol kit

"maaf kit"

"semalam aku diluar kendali, jadi tanpa sengaja aku menggigit tanganku sendiri", jawabku lirih menunduk ke arah kit dan phana

Coming Back to You [END]Where stories live. Discover now