BAB 15

624 47 2
                                    

BAB 15.

Kay dan Ari yang sudah sedari tadi sampai dirumah Ari pun tengah asik menonton fillm dilaptop milik adiknya. Ketiganya yang tengah asik menonton dikagetkan dengan kedatangan kakaknya yang membawa teman-temannya.

"Assalamualaikum."Salam Isa memasuki rumah.

"Waalaikumsalam."Jawab mereka bertiga bersamaan.

"Wish..siapa nih i??"Tanya temannya yang bernama Rifan.

"Ohh..kenalin Kay. Friendzone yang nunggu setahun lagi baru teken."Jawab Ari sembari terkekeh sambil melirik Kay yang mentapnya sinis.

"Hahaha. Ngaret lo ri."Ucap Edo.

"Bukan gue yang ngaret. Dia maunya gitu."Balas Ari lagi.

"Arii.."Ucap Kay pelan sambil mencubit perut Ari.

"Hahaha. Sukurin lo Ri. Btw gue Isa abangnya Ari."Ucap Isa menjulurkan tangannya.

"Kay."Balas Kay ramah."Emm..Ri pulang yuk. Udah jam lima,belum belajar."Ucap Kay menatap Ari.

"Yaudah yuk. Bang gue anter Kay dulu yak."Ucap Ari seraya menyambar jaketnya.

"Kak Kay. Kapan-kapan main lagi ya. btw kalau mau nonton fillm. Kesini aja,jangan sama kak Ari dibioskop."Ucap Dara kepada Kay.

"Lah emang kenapa kalau nonton sama kak Ari??."Tanya Kay penasaran.

"Kak Ari suka bokek. Alias nggak punya uang,dompet aja tebel tapi isinya kartu doang."Jawab Dara sedikit berbisik yang masih bisa didengar oleh semuanya.

"Nggak papa kartu yang penting ada isinya."Ucap Ari sambil menjulurkan lidah keadiknya.

"Btw Ri. 2 minggu lagi bakal ada acara dideket Gedung sate. Lo diundang buat nge-Dj. Ajak Kay juga nggak papa."Ucap Isa memberi tau.

"Siap. Yaudah yuk Kay. Assalamualikum."Pamit Ari sambil menggandeng Kay.

"Iya besok kalau selesai UKK kakak bakal main ke sini deh. Nemein Dara nonton."Ucap Kay sambil tersenyum yang dibalas anggukan antusias dari Dara."Assalamualikum."Pamit Kay.

****

Diperjalan pulang. Ari merasa hening. Entah mengapa Kay yang biasanya selalu mengomel jika diboncengkan Ari dengan kecepatan diatas rata-rata tetapi sekarang hanya diam tak berguming sedikitpun.

"Kay pegangan."Ucap Ari sedikit berteriak.

Kay pun segera melingkarkan kedua tangannya diperut Ari dan alhasil seperti memeluknya. Dan masih diam tidak berbicara sepatah katapun sampai kini mereka sampai didepan rumah Kay.

Kay segera turun dari atas motor ninja warna merah milik Ari dan berdiri tepat disampingnya.

"Makasih ya udah nganterin gue."Ucap Kay dengan senyum yang dipaksakan atau lebih tepatnya fake smile tapi itu tidak disadari oleh Ari.

"Iya sama-sama. Jangan tidur malem-malem,sama makan juga jangan telat ya. muka lo udah kayak pucet gituh."Balas Ari sembari melihat wajah Kay yang memucat.

"Iyaa. Hati-hati ya i."Ucap Kay lagi,berusaha untuk senyum tulus sembari menutupi sakitnya.

"Oke. Gue balik,Assalamualaikum."Pamit Ari sembari tersenyum manis.

"Waalaikumsalam."Balas Kay.

Ari pun segera menyalakan motornya dan melajukannya. Setelah punggung Ari sudah tidak kelihatan Kay mulai membuka pagar rumahnya.

Kay berjalan dengan gontai menuju pintu rumahnya sembari memegangi kepalanya yang sedari tadi ia tahan sakitnya karena tidak mau Ari tau atau khawatir.

Tok!!Tok!!Tok!!

"Assalamualaikum."Ucap Kay dengan suara yang terdengar lemas.

"Waalaikumsalam. Kay akhirnya kamu pulang. Aa sama teteh nya-"Ucap Iqbal terpotong.

Tes.

Satu tetesan darah mengenai tangan Iqbal dan sesegera ia melihat kewajah adiknya itu.

"KAY!"

"A..Aku nggak pa..pa kok a."Ucap Kay dengan terbata-bata.

"Nggak! Udah ayo masuk kamu pasti belum minum obat."Balas Iqbal khawatir setengah mati jika sudah melihat penyakit adiknya kambuh.

Saat Kay melangkahkan kakinya masuk. Baru tiga langkah tiba-tiba..

Brukk.

"KAY!"

Dengan sigab Iqbal menggendong Kay masuk kedalam rumah dan berteriak memanggil Nara yang sedang maskeran dikamarnya.

"NARA! WOY!!!"Teriak Iqbal sembari menidurkan Kay disofa ruang TV.

"apaan sih le. Nyebut kek."Balas Nara sambil menepuk pelan pipinya.

"a elah ribet banget. Buruan nih lo nggak lihat apa?? Kay nih."Ucap Iqbal mulai jengkel melihat saudaranya yang hanya berbeda setahun dengannya.

"OMG KAYLA!!!! IHH IQBAL LO APAAIN ADIK GUE HA?! KOK JADI GINI SIH!!"Ucap Nara heboh sambil membawa tisu dan membersihkan darah yang berada dihidung Kay.

"Berisik! Dia juga adik gue! Mana gue tau tiba-tiba gitu."Balas Ari.

"Masyhallah. Buruan ambilin minum didapur sama minyak angin."Perintah Nara kepada Iqbal.

Iqbal pun segera berlari menuju dapur dan mencari minyak angin kemudian kembali lagi dan memberikan kepada Nara.

"Dek..bangun. Kayla bangun dong ada aa sama teteh nih."Bujuk Nara.

"Ogeb banget sih gue punya teteh. Kayak gitu nggak bakal denger."Oceh Iqbal yang tidak sabar.

"Ya terus gimana?? Nih juga minyak nggak manjur. Lo ambil dimana sih??"Balas Nara.

"Kamar lo lah. Hmm..minggir biar gue yang bangunin."Ucap Iqbal sembari senyum jahil.

"Jangan macem-macem le. Adik lo."Peringat Nara.

Iqbal pun menarik nafas panjang dan..

"KAYLA BANGUN ADA ARI TUH. ARI PANIK KAY! BANGUN KAY!!"Teriak Iqbal yang mendapat toyoran dari Nara.

"Ogeb adik lo pingsan bukan tidur!! Malah diteriakin!!"Ketus Nara.

Tidak lama ada suara yang memberhentikan perdebatan antara Iqbal dan Nara.

"aa sama teteh berisik banget sih! bawa-bawa Ari segala."Ucap Kay yang sudah sadar.

"Kay. Alhamdulillah."Ucap mereka bersamaan.

"Nih minum obatnya dulu."Ucap Nara sembari memberikan obat dan air putih yang tadi dibawakan Iqbal.

Setelah minum obat Kay merubah posisinya menjadi duduk.

"Kay kok jadi gini sih?? lo diapaain sama Ari ha??! Bilang sama gue. Nanti gue ambisin dia!"Ucap Iqbal memulai pembicaraan.

"Bukan karena Ari kok. Cuma lupa minum obat aja."Jawab Kay sebenarnya.

"Lagian emang Ari nggak tau kalau kamu sakit??"Tanya Nara sembari melepas sedikit demi sedikit maskernya.

"Nggak. Jangan sampailah."Jawab Kay lagi.

"LAH KENAPA??"Tanya mereka bersamaan.

"Belum waktunya teh a."Jawab Kay sembari beranjak dari duduknya menuju kamarnya.

"Tapi cepat atau lambat Ari juga harus tau dek."Nasihat Iqbal yang kini berubah menjadi bijak.

Kay terdiam sebentar dan mulai berjalan menaiki tangga yang menuju kekamarnya.

Bersambung.

Jangan lupa vote sama comment yash:)

YOU'R MY FRIENDZONE [Completed]Where stories live. Discover now