14. Mungkin Kamu lebih Suka Sendiri✔

2.3K 124 0
                                    

Author

Hari Minggu, hari dimana tak ada pelajaran yang membosankan, guru menerangkan, bahkan jam yang tiba-tiba lebih lama dari biasanya. Hal yang membosankan bagi Clara. Seharusnya pukul enam pagi ini ia sudah bangun dari tidurnya, tapi sekarang ia masih merajut mimpi indah dalam tidurnya. Padahal tadi pukul empat pagi ia sudah bangun, tapi setelah melaksanakan shalat subuh ia kembali tidur.

"Nduk..tangi nduk" ucap budhe Dewi sambil membuka gorden kamar.

"Aahh..adem budhe" ucap Clara sambil menggeliat.

Budhe Dewi menggeram kesal, tangannya membuka selimut berbulu yang menutupi tubuh Clara. Keponakannya tak biasanya belum bangun jam segini.

Tangan Clara meraih selimut yang ditarik budhenya "sepuluh menit budhe"

"Sepuluh menit apaan? Udah terang benderang kaya gini kok. Nanti kalo sudah menikah, mertuamu bakal marah-marah kalo liat tingkah asli menantunya yang kaya gini. Perawan kok mbangkongan!" ,
Ucap budhe Dewi ngomel-ngomel gak jelas.

Telinga Clara semakin memanas mendengar omelan budhenya yang tak kalah dahsyat dengan ibunya. Ia tetap menutup kedua matanya rapat-rapat, ingin terus bertahan dalam mimpinya.

"Iya..iya budhe aku bangun. Tapi sepuluh menit lagi ya? Semalam aku susah tidurnya.." ucapnya yang masih sambil menutup kelopak matanya.

"Kalo bangun ya dibuka matanya, budhe guyur pakek air dingin kapok. Lagian susah kenapa sih?"

Clara terperanjat bangun setelah mendengar perkataan budhe Dewi "ah iya budhe, ampun-ampun. Nanti kasur Clara basah, baru ganti sprei"

"Makanya bangun"

Clara hanya diam, lalu tersenyum miring ke arah budhenya. Sepertinya budhe Dewi banyak masalah, lalu masalah tentang apa? Clara membuyarkan lamunanya yang mulai merayapi otaknya.

"Aahh..aku lupa kalo pesenan budhe banyak" ,pekiknya keras. Clara meloncat dari kasurnya dan keluar kamar.

***

Clara baru mandi, rambutnya yang tadinya mirip singa sudah dikuncir ekor kuda dengan rapi. Senyuman sumringah tertempel jelas di wajahnya ketika bersenandung merdu di setiap langkahnya.

Langkah kaki Clara terhenti ketika mendengar suara budhenya menyanyikan lagu jawa. Clara mendekatkan dirinya, lalu ikut menyanyi.

"Elahdalah.. ngagetin budhe aja"

"Budhe..aku mau cerita nih"

"Apa?"

"Semaleemm.. aku.. dihantui sama jin khori-nya bu Astrid"

"Gimana kamu tahu kalo itu jin khori?"

Clara terdiam, mengingat kengeriannya semalam "tahu budhe, pakek baju merah darah. Rambut panjang diselingi uban. Ketika kulihat kembali, menghilang"

Budhe Dewi sedikit merinding mendengar cerita Clara. "Eemm.. beliin tepung segitiga, gula, sponge, soft bread. Ini catatannya dan uangnya ambil di atas meja" ucapnya mengalihkan percakapannya, kini budhe Dewi merasa udara disekitarnya tak enak.

"Bilang aja budhe takut" ejek Clara meninggalkan budhenya.

"Clara!!" Teriak budhe Dewi.

Langkah kaki Clara terhenti "ada apa lagi budheku yang paling unyu?"

"Uangnya"

Ekspresi wajah Clara berubah "oh iya budhe"

***

FAMOUS (COMPLETED)✔Where stories live. Discover now