27. Sssstttt!!!✔

1.6K 108 6
                                    

Author

Sam menjawab telefon dari Rio, ia memberikan handphone-nya pada Clara. Ia merasa jika Clara dan sohibnya itu saling menghindar, yang benar saja, Clara ngambek karena dibentak oleh Rio di depan banyak orang. Hal yang sangat sepele baginya. Jadi sekarang ia manfaatkan untuk mengembalikan dua insan yang bernyawa itu seperti dulu. Tapi jika dipikir-pikir, sifat saling menghindar ini membuat mereka tak pernah bertengkar dan juga sedikit mengubah kepribadian Rio yang dingin berubah menghangat. Jadi ada untungnya bagi Sam yang sudah hampir tujuh bulan dikacangin Rio dan akhirnya kini ia mulai banyak bicara.

"Lo bicara sama Rio, bilang ke-dia kalo gue lagi gak bisa diganggu pas nyetir" ucap Sam enteng. Ia memberikan handphone-nya ke pangkuan Clara.

Clara mengambilnya, lalu meletakkan benda pipih itu dekat dengan telinganya.

"Hallo Sam, gue mau ngomong satu hal yang sangat penting"

Clara ragu untuk menjawab, tapi harus bagaimana lagi? "Maaf, aku Clara. Dia lagi sibuk nyetir"

"Gue mau ngomong sama dia, loudspeaker saja biar dia dengar"

Clara mematuhi instruksi dari Rio, "iya, silahkan"

"Kalian berdua, dengerin gue. Tadi gue bertemu dengan Amel"

Sam mengernyit, "Amel? Ngapain lo ketemu Amel?"

"Iya, gue nggak tau kenapa dia jalan sendirian di pinggir trotoar. Gue yakin jika dia memiliki masalah, gue tau dari raut wajahnya. Jadi gue barengin dia hingga ia menyuruhku berhenti di sekitar gang kecil. Ia masuk gang itu, dan itu bukan arah rumahnya"

"Lalu apa yang bikin hal ini menjadi penting?" Ucap Sam yang kini menghentikan laju kendaraannya.

"Dia minta maaf pada gue. Gue jadi bingung, apalagi dia bilang..."

Rio menggantung kalimat terakhirnya.

"Gue takutnya jika tuduhan lo itu korban" Lagi-lagi Rio menghentikan ucapannya.

"Gue yakin jika dia tau semua ini. Lalu gue harus gimana? Nolongin Nadien atau mengikuti Amel?"

Sam menatap rumah tua di samping tempat memakirkan mobilnya. Ia memikirkan bagaimana jadinya jika Rio memilih untuk mengikuti gerak-gerik Amel, pasti keselamatan Nadien akan terancam. Dia sangat yakin jika Amel-lah dalang dari semua ini. Tapi kenapa Amel mengatakan itu? Korban. Korban apa?

Clara menatap Sam yang masih melamun. Ia menepuk pundak Sam hingga dia benar-benar sadar dari diamnya.

"Lo panggil polisi saja. Baru saja gue sampai di tempat yang diintruksikan Nadien, gue liat rumah ini sangat tua. Anehnya rumah ini sepi. Gue juga nggak menemukan mobil yang membawa Nadien"

"Yaudah kalo gitu gue lanjutin perjalanan gue. Jaga Clara baik-baik"

Sam melirik Clara dengan senyum jailnya, "baiklah itu gampang" tangan Sam menutup panggilan Rio sepihak.

"Maksud kamu apa sih?"

"Udah.. ayo keluar. Kita selidiki rumah tua itu."

FAMOUS (COMPLETED)✔Where stories live. Discover now