4 (amanah)

7.2K 295 1
                                    


💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦

Menjadi pemateri ditempat asing tidak semudah seperti membalikkan telapak tangan, suasana yang berbeda, bahkan para akhwat yang akan sering kujumpai disekolah negeri itu. "Yaa Allah jagalah pandangan ini".--Fahri

💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦


Angin menari-nari diudara, seakan gembira dengan cuaca dingin ini tanpa panas terik matahari, sore yang begitu sejuk dengan kicauan burung-burung yang berlalu lalang terbang dengan kepakan sayap yang indah.
Seorang laki-laki duduk dibawah pohon dan menyandarkan tubuhnya dibatang pohon besar itu, seperti sedang merasakan sejuknya hawa ini dengan ketenangan dan kenyamanan yang ia rasakan. Buku kitab yang dibacanya menambah ketenangan didalam dirinya, tanpa merasa terganggu dengan suara-suara yang ada.

"Akhi!!!". Teriakan dari laki-laki yang tengah berlari menghampiri seseorang yang sangat tenang membaca buku yang dipegangnya bahkan tidak menghiraukan panggilan itu.

"Akhi!!!". Lelaki itu memanggil lagi dan jaraknya hampir mendekati seseorang yang dipanggilnya. Namun, seseorang itu tak kunjung berbalik badan.

"Fahri!!!". Sekarang laki-laki itu berada didepan seseorang itu, dan seseorang itu mengangkat kepalanya dan pandangannya mulai berpindah menatap laki-laki itu. Fahri... seseorang itu namanya Fahri, Muhammad Fahri Putra, akhi Fahri yang dikenal sangat pendiam dan tidak suka banyak bicara hal-hal yang baginya hanya buang-buang waktu dan sia-sia, Fahri cowo sederhana, sholeh, dan juga tampan, bahkan Fahri adalah penghafal qur'an, tapi Fahri laki-laki yang sangat dingin. Kulit putihnya seputih susu kental, matanya yang bulat, hidung dan mulutnya yang comel dan kecil, alisnya yang tipis dan melengkung sempurna, bulu mata yang sangat lentik, dan tubuh yang tinggi dan perfect. membuatnya disukai dan dikagumi kaum hawa dan perilakunya yang baik membuatnya menjadi santri teladan dipesantrennya, Pesantren Putra Ar-Rahman.

Dan laki-laki yang tengah ngos-ngossan akibat berlari itu namanya Abdullah yang biasa dipanggil Abdul. Abdul adalah sahabat Fahri dari mereka masih duduk dibangku SD, jadi tak heran Abdul sangat paham dan tau sifat Fahri sahabatnya itu. Abdul laki-laki bertubuh tinggi sama seperti Fahri, tetapi Abdul memiliki kulit agak kecoklatan, selain itu, Abdul memiliki senyum yang manis yang membuat siapa saja melihatnya menjadi terhanyut ke dalam senyumannya. Abdul tidak seperti Fahri yang dingin, dia laki-laki yang periang dan murah senyum.

Fahri yang melihat Abdul dihadapannya dengan suara nafasnya yang tidak teratur, hanya menaikkan alisnya tanda bertanya.

"Ka-mu di-panggil sama Us-tadz". Abdul yang tengah ngos-ngossan itu menjadi gagap ketika berbicara.

"Ohh syukron". Fahri beranjak dari tempat duduknya dan pergi meninggalkan Abdul yang masih memperbaiki pengaturan nafasnya. Abdul yang baru sadar kalau dia ditinggal sama Fahri, langsung mengejar Fahri lagi untuk mengikutinya.

"Eh tunggu!".

💭💭💭

Tok tok tok

Suara pintu dari luar, menyadarkan Ustad Hamzah. Ustad Hamzah pun mempersilahkan masuk.

"Tafaddol, masuk". Dengan pandangan yang masih focus dengan leptopnya.

"Assalamu'alaikum". Fahri menghampiri ustad Hamzah dengan badan yang sedikit membungkuk tanda menghormati.

"Ohh Hafidz Fahri tohh". Ustad Hamzah menutup leptopnya dan mulai memandang Fahri. Fahri hanya senyum-senyum saja.

Cinta Dalam Istikharoh[END]Where stories live. Discover now