History

5.1K 240 60
                                    

Di pagi yang cerah ini, para kue tradisional berkumpul di pasar. Mulai dari klepon, ongol-ongol, dadar gulung, dan lain lain. Seperti biasa, mereka harus bersiap-siap---kalau-kalau ada yang ingin membeli mereka. Mereka harus siap berpisah dengan teman seper-kue-an, siap merasakan sakit digilas dan dicabik-dicabik oleh gigi manusia, dan pastinya harus siap meninggalkan dunia ini.

Sambil menunggu giliran, mereka saling curhat. Curhat mengenai apa saja. Mulai dari curhat tentang mantan, pacar, gebetan, kasih tak sampai, selingkuhan, sampai pelakor---Ai Kol Yor Dedi, now!!

Karena saat ini virus wattpad kian mewabah, mereka pun memutuskan untuk membahas masalah dunia oren. Mulai dari follback, feedback, sampai drama---ups.

"Gua tadi abis disemprot," ujar Klepon. Klepon celingak-celinguk, memastikan apakah orang yang akan menjadi topik pembicaraannya ada atau tiada.

"Siapa?" tanya Dadar Gulung.

"Oleh si Ongol-Ongol," Klepon berujar dengan sedih. Ongol-Ongol sedang tidak ada di tempat. Mungkin sudah diborong manusia.

"Yang nanya!!" Dadar Gulung tertawa puas sampai plastik yang dipakainya hampir melorot.

"Yaudah sih, anggap aja gua ngasih pengumuman!"

"Kenapa elu disemprot? Jadi lembek dong kalo elu disemprot," Dadar Gulung merapikan plastik yang dikenakannya.

"Gua tadi promosi di lapak Ongol-Ongol di Prolognya. Gini, 'Cerita kakak bagus dan bikin ngakak guling-guling. Dapet ide darimana? Jangan lupa baca cerita aku yang berjudul Kue yang Tertukar dan Teraniaya, ya, Kak. Feedback? Ask aja. Makasih. Boomvote? Ke laut aja. Dibaca dong, Kak. Please!' gitu tuh."

"GOBLOK lu, Pon!!"

"Kenapa goblok? Salah gue apa, Lung?!!"

"Itu ga sopan! Lapak orang lu acak-acakin, ya marah lah orang itu. Lagian, setahu gua, cerita si Ongol-Ongol kan bukan humor. Ceritanya sad ending! Tahu ga? SAD ENDING!! Prolognya juga tentang penderitaan gitu. Gua kan udah baca, jangan lupa---Ongol-Ongol kan temen seper-kue-an kita."

"Eh ketahuan hehe. Tapi, gua kan ga tahu kalo promosi di lapak orang tuh ga sopan, ga etis."

"Sekarang udah tahu, 'kan? Jangan diulangin lagi!"

"Iya, Lung ... Kalo promosi di wall orang gimana, Lung?"

"Boleh, tapi lihat-lihat dulu bio orang itu. Kalo ga dibolehinnya, ya jangan."

"Pelit amat!"

"Bukan pelit, tapi mungkin orang itu risih. Nih ya gue jelasin. Misalnya gini, kan bisa aja---ada pesan dari pembaca atau teman-teman orang itu, eh gara-gara ada kalimat promosi elu dan kawan-kawan, jadi kelelep. Jangan asal judge dulu ah. Hargai hak orang. Itu juga kan lapaknya. Elu juga kan punya lapak sendiri." Klepon serius mendengarkan pemaparan Dadar Gulung.

"Ooh gitu yaa, Lung."

"Apalagi kalo elu promosi di wall Penulis yang followersnya udah sangat banyak, itu hal yang sangat percuma. Dia ga akan baca. Orang---dia main wattpad cuma untuk update cerita dan balesin komentar-komentar pembaca setianya."

"Eh iya."

"Kalo mau promosi bisa langsung sama yang memang bener-bener reader. Kemungkinan besar, dia pasti baca ... atau ke wadah promosi. Kayak di lapak History ini."

"Penjilat!" maki Klepon sambil terkekeh. "Gua lelah, Lung. Cerita gua ga ada yang baca, vote, apalagi komen," keluh Klepon hampir menangis mengeluarkan gula merahnya.

"I feel. Semua butuh proses, ga secepat bikin mie instan. Bikin mie instan aja masih ada prosesnya. Cerita itu ga jugijagijug langsung rame."

"Suka sedih akutu, Lung."

"Terus aja nulis, Pon. Setiap cerita pasti punya pembacanya sendiri. Tapi ga boleh plagiat dengan embel-embel terinspirasi."

"Iya, Lung. Yaudah, makasih atas pencerahannya, Lung. Gua akan terus memperbaiki diri agar dapat yang baik pula."

"Diobral... diobral... Siapa yang mau membeli saya?!!" ucap Dadar gulung yang jengah mendengar celotehan Klepon.

---HISTORY---

Haloo, ini lapak baru, lapak promosi hehe. Kalian bisa mempromosikan cerita kalian di sini. Tapi gua ga jamin lapak lu jadi rame wkwk kalo mau minta jaminan, minta aja sama pegadaian bhaaaak /garing/
Aturan main akan dijelaskan di next part.

 Tapi gua ga jamin lapak lu jadi rame wkwk kalo mau minta jaminan, minta aja sama pegadaian bhaaaak /garing/ Aturan main akan dijelaskan di next part

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
History (Promote your Story)Where stories live. Discover now