FOLLOW SEBELUM BACA!
Mantan?
Makhluk yang awalnya bikin gue terbang ke langit tujuh belas akhirnya mah ditenggelamin didasar laut yang paling dalam?
Hah!
.
.
.
.
.
Apa jadinya kalo kita bertemu mantan? Mantan Terindah lagi.
Gamov? Udah pasti.
Sama k...
Sinb Melepaskan pelukan mereka dengan kasar dan tatapan tajam dirinya. Jhope merasa terkejut. Apalagi saat Sinb mengatakan sesuatu yang tidak ingin ia dengar dari mulutnya.
"Gue.Benci.Sama.Lo!" Ucap Sinb dengan penuh penekanan. Matanya masih menyorotkan kemarahan dan kebencian.
Oh itu juga yang ia tidak mau lihat dari wajah Sinb.
"Apa maksud kamu Ttinbi?" Tanya Jhope.
"Stop manggil nama gue dengan sebutan itu! Lo gak pantes manggil gue dengan nama kesayangan! Karna lo gak sayang gue! Begitu pun juga...Gue" Kata Sinb sambil menunjuk-nunjuk Jhope dan diakhiri kalimatnya pelan.
"Itu semua gak bener. Aku masih sayang sama kamu. Aku cinta sama kamu. Semua rasa itu masih hinggap dihati aku buat kamu Ttinbi" Tegas Jhope.
Sinb tersenyum miris. Sebenarnya ia pun sama dengan Jhope. Namun rasa benci karena salah paham itu menghadangnya.
Jhope menyentuh tangan Sinb lalu diletakannya di dada bidang miliknya. "Jantung ini masih berdetak kencang saat aku lihat kamu."
Sinb merasakannya. Pikiran buruk menepisnya. Ia yang merasakan sakit yang mendalam.
"Aku kembali lagi. Untuk memenuhi janji kita" ucap Jhope.
Janji itu... Sinb hampir melupakannya ralat berusaha melupakannya. Janji itu sudah dilanggar oleh Jhope.
Sinb pun beranjak dari sana lalu memasuki area dapur untuk merilekskan tubuhnya. Yaitu dengan cara meracik kopi atau minuman lainnya.
Jhope memandangi punggung Sinb yang menjauh dengan sendu. Seakan tak terjadi apa-apa dia pun ikut beranjak, masuk kedalam ruangannya. Meninggalkan rasa penasaran pegawainya.
💢💢💢
Sinb POV
Huh! Gue tau kalo gue kekanakan karena alasan gue minta putus. Tapi... ah udahlah males gue inget itu lagi.
Tadi pas dia bilang begitu, gue sedikit meleleh. Ingat ya SEDIKIT. Artinya gak banyak.
Dan tentang janji itu. Jujur gue gak mau mengingatnya. Diingat malah semakin menyakitkan buat gue.
Janji yang pada akhirnya diingkari.
Ah bodolah. Ngapain gue pikirin lagi.
"Move on mbih... Move on..."
Gue tepuk tepuk pipi gue sendiri dengan pelan. Yaiyalah. Lalu gue melanjutkan kegiatan favorit gue.
Saat ini gue lagi ngeracik Capucino Latte buat ngilangin emosi gue. Dan selesai! Yeay!
Eh tunggu... kok gue gambarnya love sih?? Ah bodolah.
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
