Part 2. Kau!

66.8K 3.6K 51
  • İtfaf edildi All readers
                                    

Dear HEART, why HIM?

Beberapa bulan pun berlalu, membawa cerita yang hampir terlupakan oleh Aisa dan Fahmi. Pertemuan berikutnya yang akan membuat keduanya menyimpan sosok seseorang itu dihati masing-masing tanpa mereka sadari.

**********

Suasana begitu ramai di kediaman mertua Zara. Para kerabat dan relasi perusahaan berdatangan, karena saat ini sedang pesta syukuran kelahiran anak pertama Zara dan Alby. Baby Inayah bayi yang cantik dan imut. Aisa sering gemas memeluk dan mencium bayi montok itu. Kapan ia akan menikah dan punya anak sendiri ya? Aisa mengeluh dalam hati. Terkadang dia merasa iri dengan kemesraan Zara dan suaminya itu. Mereka tampak akur, terlihat sekali kalau Alby begitu mencintai dan memuja Zara. Aisa ingat bagaimana cemas dan paniknya Alby ketika Zara hendak melahirkan, hingga Alby tidak sadar kalau dia lupa memakai alas kaki ketika membawa Zara ke rumah sakit. Menjadi perempuan kesayangan dan dicintai seseorang itu memang membahagiakan.

"Aisa, aku bisa minta bantuanmu? tolong sebentar gendongkan Inayah, aku harus menyambut para tamu di depan." Zara menyela lamunan Aisa sambil menyerahkan Inayah ke dalam gendongan Aisa.

"Oke, ayo sayang, sama tante cantik dulu ya sekarang." Aisa menggendong bayi inayah yang sudah di dandani lucu dengan pita di rambutnya yang lebat hitam itu dengan senang. Sesekali Aisa memainkan mimic wajahnya untuk membuat Inayah tertawa. Ihhh Gemesss.

Cukup lama ia bermain dengan Inayah, Aisa pun keluar menuju taman masih dengan Inayah di pelukannya, bernyanyi kecil dan mengayunnya lembut, sampai bayi montok itu tertidur dalam gendongannya. Aisa akhirnya mencari Zara untuk menyerahkan Inayah agar anaknya ditidurkan di kamar saja. Aisa melihat Zara dan Alby sedang mengobrol dengan seseorang lelaki yang berdiri membelakanginya. Entah, kenapa sepertinya Aisa mengenal sosok yang mengenakan kemeja batik dengan punggung yang lebar itu.

"Zara, Inayah sudah tidur nih, bawa ke kamar aja," ucap Aisa.

Serentak ketiga orang itu melihat kepada Aisa. Dan... seperti adegan slow motion di film, lelaki yang sedang mengobrol dengan Alby itu memutar tubuhnya, pandangan mata mereka bertemu. Keduanya sama terbelalak terkejut. Orang itu! Walau sudah berlalu beberapa bulan lalu tapi Aisa masih saja mengingat dengan jelas wajah menyebalkan dari lelaki ini. Begitu juga Fahmi, kejadian yang hampir ia lupakan kini muncul lagi, herannya ia langsung mengenali perempuan ini. Tidak banyak perubahan sejak kejadian yang memalukan itu.

"Kau...Black Widow..!" seru Famhi sambil menunjuk Aisa sengit.

"Kau! Yang waktu itu... Sales obat!" Mata Aisa membeliak lebar.

Black widow? Sales Obat? Alby dan Zara sama-sama bingung dengan sebutan itu. Keduanya saling pandang keheranan. Inayah sudah berpindah ke gendongan Zara. Alby dan Zara akhirnya mengerti sudah ternyata kedua orang ini pernah saling mengenal sebelumnya.

"Fahmi, Aisa, kalian sudah saling kenal, ya?" tanya Alby.

Oh, jadi nama lelaki ini Fahmi. Tidak cocok! Keberatan nama nih orang, cibir Aisa dalam hati

"Iya, awal perkenalan yang buruk sekali, " ujar Fahmi masam.

"Buruk? Ohh... Jangan- jangan Aisa cewek yang kamu ceritain waktu itu ya, Fa?" Alby bertanya lagi.

"Aisa, ini lelaki gila yang waktu ketemu kamu di apotik itu?" Zara ikutan bertanya. "Oya, Fahmi, Aisa ini sepupuku, kenalkan."

Aisa? Sepupu Zara? Great, what a small world! Fahmi merutuki nasibnya.

Fahmi dan Aisa saling bertatapan dengan sengit. Kalau saja tatapan mereka berubah jadi pedang, dari tadi kedua orang itu sudah saling bantai.

"Aku tidak menyangka sama sekali kita akan bertemu lagi, apa yang kau lakukan di sini?" tanya Fahmi sinis, menatap Aisa dengan pandangan mencemooh. Fahmi merasa hari ini hari sialnya bertemu dengan perempuan ini lagi. Tapi hari ini perempuan ini terlihat cantik dan anggun dengan tampilan femininnya. Rambutnya di ikat kuda. Cantik. Orang lain pasti tidak akan mengira kalau dibalik semua pakaian indah itu tersimpan jiwa preman dan keganasan singa betina.

Lets Get Married ( Tersedia E-Book)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin