BAB 7

11.2K 950 47
                                    

Sakura terbangun dalam pelukan sepasang benda empuk dan hangat. Jemari lentiknya meraba, memastikan apa yang sekarang membungkus seluruh permukaan wajahnya. "Apa ini? Wangi lavender?" Ucapnya pelan.

Gadis Haruno itu merasakan hembusan nafas diatas kepalanya. Sakura akhirnya mendongak melihat apa itu dan " Hinata?" Melihat wajah damai seorang Hyuuga Hinata yang sedang terlelap dalam tidurnya.

Dengan pelan Sakura melepaskan pelukan maut Hinata darinya. Membebaskan wajahnya yang tidak sengaja tertelan oleh dua bulatan empuk besar milik Hinata. Sakura beranjak duduk. Mata Hijaunya melihat Hinata yang sama sekali tidak terusik oleh pergerakannya. Sakura sedikit memandang iri pada dua gundukan besar di dada itu. Kedua tangannya meraba dan meremas miliknya sendiri.

"Tidak sebanding" ucapnya lesu.

Hinata bergumam dan akhirnya terbangun dari tidurnya. Gadis itu terduduk sambil mengusap kedua matanya pelan. Dan kemudian kaget saat melihat keberadaan Sakura disampingnya -memandangnya. Namun kesadaran segera memasuki otaknya dan Hinata ingat semua kejadian semalam.

"Jam berapa sekarang?" Tanya Hinata sambil melipat futon beserta selimut yang semalam mereka, dia dan Sakura kenakan. "Tidak tahu! Jam dindingmu mati! Aku rasa baterainya habis" ucap Sakura dengan jari telunjuk mengarah pada sebuah jam yang sama sekali tidak terlihat bergerak. Hinata yang selesai merapikan dan memasukkan Futon dan bantal itu ke lemari menepuk keningnya pelan. "Aku lupa!" gumamnya kemudian.

Hinata keluar kamar dan berjalan kearah dapur kecil yang bersatu dengan ruang tamu. "Kau mau apa?" Tanya Sakura saat melihat Hinata mengeluarkan berbagai bahan masakan dari dalam kulkas usang miliknya. "Tentu saja memasak untuk sarapan kita! Tapi hanya ada ini!" Tunjuk Hinata pada sebuah. Bungkusan wortel dan dua butir telur. "Aku belum punya uang." lanjutnya pelan.

Mereka sama-sama terdiam sesaat.

Sakura menjentikkan jari lalu mendorong Hinata ke dalam kamar mandi. "Ayo kita mandi dulu! Kebetulan hari ini libur kan. Kita bisa berbelanja bersama! Aku juga ingin belajar memasak padamu!" ucap Sakura dan ikut memasuki kamar mandi. "Untuk menghemat waktu sebaiknya kita mandi bersama" ucapan Sakura hanya dijawab anggukan Hinata.

Tak berapa lama di dalam kamar mandi terdengar teriakan Sakura yang takjub akan Ukuran payudara Hinata.

.

.

Sakura dan Hinata memakai pakaian dengan bentuk yang sama namun beda warna. Hanya celana panjang dan sebuah kaos biru untuk Hinata dan hitam untuk Sakura. Mereka tampak bercanda disepanjang jalan menuju ke sebuah pusat perbelanjaan.

"Hinata kenapa kau berjalan kesana?" Tanya Sakura saat melihat teman barunya berjalan kebelakang gedung. Hinata hanya tersenyum dan melambai, menyuruh Sakura untuk mengikutinya.

Sakura pun akhirnya mengikuti Hinata yang semakin jauh ke belakang gedung ini.

"Wah!"

Sakura akhirnya tahu. Hinata menghampiri mobil pemasok yang sedang terparkir dan menurunkan barang bawaannya. Mobil itu berjejer dengan berbagai macam angkutannya. "Tapi bukankah ini curang? Bagaimana jika kita dimarahi?" tanya Sakura sambil berbisik pada Hinata. "Tenang! Aku kenal paman-paman disini. Mereka semua baik padaku. Bahkan pegawai disini juga kenal denganku!" ucap Hinata sedikit bangga. Tangannya sibuk memilih sayur dan ikan yang terlihat masih sangat segar.

Mendengar pernyataan Hinata, Sakura akhirnya tersenyum dan membantu Hinata memilih bahan makanan. Mereka sedikit berdebat. Hinata bahkan memarahi Sakura yang tidak pandai dalam mencari bahan makanan yang bagus. Para pegawai dan juga sopir disana hanya menggeleng pada kelakuan kedua gadis cantik itu.

IOIB ANOTHER SEASONTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon