BAB 32

7.6K 546 18
                                    

Naruto berencana akan menengok buah hati dari sahabat ravennya yang pertama. Naruto sempat terpaku setelah beberapa saat mendengar penjelasan sang istri mengenai betapa miripnya putra Sasuke itu dengan sang ibu. Didalam otak Naruto sekarang berseliweran gambaran ayam jantan berwarna hitam dengan betinanya yang berwarna merah muda serta beberapa ekor ayam kecil berwarna sama dengan induknya.

"Akhirnya si jidat itu beranak juga!" gumam Naruto lega. Lega karena ikut merasa bahagia saat Sakura akhirnya sempurna dengan cinta dan keluarganya. Takdir benar-benar berubah. Ketidak bahagiaan di masa itu telah terganti seluruhnya.

"Naruto-kun! Cepatlah atau kita akan sampai disana saat matahari sudah tenggelam"

Hinata mengibaskan tangannya didepan wajah Naruto yang melamun. Tidak ada pergerakan atas usahanya, Naruto masih tetap melamun. Hinata yang gemas akhirnya melihat kesekitar kamar dan entah mendapat sifat jahil darimana, Hinata mengambil baju bayi yang sempat terkena ompol Himawari dan menempelkannya tepat ke wajah tampan Naruto.

"Uaakhh bau sekali!"

Naruto merasakan bau pesing menusuk kedalam hidung mancungnya. "Hime~ apa yang kau lakukan~" Nada rajukan manja itu terdengar menjijikkan di telinga Hinata.

Hinata tidak menjawab dan lansung meninggalkan Naruto begitu saja.

.

.

Perjalanan ke rumah utama Uchiha membuat Naruto tidak berhenti untuk tersenyum. Naruto tersenyum tentu bukan karena dia akan mengunjungi sahahatnya, bukan juga karena dia akan melihat se unik apa anak ayam sahabatnya, Naruto tersemyum karena dia merasa benar-benar bahagai.

Mobil yang dikendarainya terdengar sangat ramai karena suara istri dan ketiga anaknya yang entah sedang membicarakan apa. Si kembar hanya mengeluarkan suara da ta chi chu yang masih tidak diketahui apa artinya. Tapi sepertinya hanya sang istti yang mengerti arti ocehan si kembar karena Hinata menjawab seolah dia tahu apa yang dikatakan anaknya.

"Kita sudah sampai!"

Suara Naruto menghentikan kegiatan istri dan anaknya. Naruto beserta anak dan juga Istrinya keluar dari mobil dan kemudian masuk kedalam rumah Sasuke tanpa menekan bel terlebih dahulu.

"TEMEEEEE!"

Suara teriakan Naruto membuat Sasuke yang tadi berada didapur menoleh dengan dramatis. "Do-be?" Bungsu Uchiha itu memandang dengan mata yang berkaca-kaca. Naruto memandang Sasuke dengan tatapan yang sama.

Mereka terlihat seperti pasangan kekasih yang sudah bertahun-tahun tidak bertemu. Mereka berlari dan saling merentangkan tangan. Gerakan slow montion yang mereka lakukan menambah kesan dramatis antara keduanya.

"Dobe.."

"Teme.."

"Dobe.."

"Teme.."

Jarak mereka semakin dekat, tinggal satu meter lagi pelukan menjijikkan akan segera terjadi. Para istri dan keluarga besar Uchiha melotot dramatis. Kabar yang sempat berhembus dan terdengar ditelinga mereka perihal kebelokan dua pria tempan itu ternyata benar adanya.

"Apa arti ahh ihh uhh kita selama ini Sasuke-kun~"

Ucapan Sakura seperti menyiram minyak kedalam api. Membuat api itu membesar dan membakar seluruh kepala yang berada satu ruangan dengannya. Kecuali sang nyonya Uzumaki yang terlihat diam dan memakan camilan ditangannya.

Kembali kearah Sasuke dan Naruto yang akan segera berpelukan tubuh mereka hampir menempel. Satu jengkal lagi akan terjadi namun ternyata pelukan menjijikkan itu batal dan tidak akan pernah terjadi.

IOIB ANOTHER SEASONWhere stories live. Discover now