Chapter 17 || Mereka kembali

203K 11.9K 203
                                    

Bang Lingga lagi bikin teh buat Ily wkwkwkw

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bang Lingga lagi bikin teh buat Ily wkwkwkw

Follow Unianhar
IG : unianhar
Tiktok : unianhar_

*****

"Kamu nggak mau pindah?"

Suara berat itu membuat Ily mengangkat wajahnya. Mata bulatnya melebar melihat seseorang berada di bawahnya. Pantas saja tidak sakit, pikir Ily.

"Kenapa natap aku kayak gitu? Kamu nggak mau turun?" tanyanya lagi karena Ily tak kunjung menampakkan tanda-tanda menyingkir darinya.

"Ya?" Ily terkesiap. "Maaf," cetusnya bergegas bangkit dan berdiri merapikan rambutnya yang berantakan. Melihat orang yang ditabraknya masih berbaring di atas rerumputan Ily langsung bertanya. "Anda nggak apa-apa?"

Orang itu mengernyit. Tidak apa-apa? Apa keadaannya sekarang sedang tidak apa-apa.

"Ah, gimana bisa aku nanya kayak gitu? Anda pasti kesakitan. Maaf, sini aku bantu." Ily mengulurkan tangan langsung diraih oleh orang itu.

Usainya Ily hendak menarik tangannya tetapi orang itu memperat salamannya. Mata bulat Ily terbelalak merasa tidak nyaman. Dilain sisi ia melihat orang itu sedikit familiar. Entah di mana Ily pernah melihatnya.

"Ma--maaf, tapi tolong tanganku dilepas," ucapnya terbata, ekspresinya sedikit ketakutan.

"Nggak."

"Ku mohon, aku ma--"

"Angel kamu nggak apa-apa? Yang mana yang sakit? Ada yang berdarah? Kakak mau lihat!" sambar Rimba datang menarik tubuh Ily ke arahnya hingga ucapan Ily terpotong. Rimba mengamati dari atas sampai bawah bagian tubuh Ily mencari luka, ia sangat khawatir terjadi apa-apa pada adiknya.

"Yang mana yang sakit, Masha?" tanya Saka juga meraih tubuh Ily mendekat padanya.

"Aku nggak apa-apa, untung aja ada or---"

"Kamu mau mati?!" sentak Rimba menatap orang di depannya. Orang itu menggeleng membalas tatapan tajam Rimba.

"Sikat, Tan!" seru Saka mengompori.

"Diam kamu, Bocah!" jutek orang itu.

Saka menganga tak percaya mendengar kata bocah oleh orang di depannya. Usianya delapan belas tahun, dirinya sudah besar tidak sepantasnya dipanggil demikian. 

"Bocah gundulmu," kesalnya emosi.

"Kamu berani? Nggak takut lagi?" kekeh orang itu mendekati. Saka mundur selangkah melihat pergerakan itu, otaknya dipaksakan berpikir agar menghindari orang itu.

"Kenapa dia tiba-tiba muncul, sih?" batinnya waspada.

"Hutan, dia nyakitin Masha!" lantang Saka menunjuk orang itu, "Dia nabrak Masha. Kasih dia pelajaran!" desaknya mendekati Rimba dan Ily. Namun, tubuhnya terhuyung ketika Rimba mendorongnya.

Incredible Brothers (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang