Chapter 08 || Masa Lalu

185K 12K 122
                                    

Selamat malam....

Sebelum lanjut membaca pastikan dulu follow Unianhar,vote dan komentar ya. Terima kasih 😘

*****

Rasanya Ily tidak bisa menggerakkan tubuhnya, mulutnya terkunci rapat, lidahnya keluh, netra hitamnya bergerak pelan mencerna semuanya. Sulit diterima namun masuk akal baginya. Tanpa sadar air matanya lolos tanpa bisa ditahan. Diusia 16 tahun Ily tidak pernah berpikir akan mengetahui fakta jika dirinya hadir tanpa diharapkan.

Aryan memeluk putrinya erat. Sebenarnya pria itu tidak ingin mengatakan semuanya pada Ily, tetapi Ily mengancam menolak ikut jika tidak mengetahui alasan Aryan meninggalkan Bundanya. Ada saat Ily pasti tahu meski Aryan berusaha menutupi. Ia  tidak ingin Ily tahu dari orang lain.

"Maafin, Papa. Harusnya Papa nggak egois," pinta Aryan merasa bersalah melihat putrinya menangis mendengar masa lalu mereka.

"Bukan. Anda udah lakuin yang terbaik buat rumah tangga Anda," getar Ily dalam pelukan Aryan.

Bagaimana pun Aryan tidak bersalah. Waktu tidak memihak mereka.
Menghamili wanita lain saat memiliki istri adalah kesalahan terbesar dalam hidupnya, tapi yang perlu diketahui Aryan tidak pernah menganggap kelahiran sang putri adalah kesalahan. Waktu itu ia ingin mempertahankan putri kecilnya, namun  keadaan memaksa untuk melepaskan. Tidak ada ayah yang ingin kehilangan putrinya, termasuk Aryan.

Enam belas tahun lalu, seorang wanita bernama Maya mendatangi Aryan mengaku hamil anaknya. Aryan tak membantah karena memang ia telah melakukannya dengan wanita itu dan juga tidak meragukan benih yang dikandung Maya karena wanita yang ditiduri malam itu masih suci.

Aryan menyesal, harusnya ia tidak ke club saat bertengkar degan istrinya, Bella. Itu pertama kali Aryan berhubungan intim dengan wanita lain selain istrinya. Ia mabuk dan menganggap Maya istrinya yang sangat ia cintai.

Aryan tidak tahu harus melakukan apa. Jika bertanggung jawab berarti harus menikahi Maya, tapi pernikahannya jadi taruhan. Satu sisi ia tidak mau pernikahannya hancur, di sisi lain ia memikirkan janin ada dalam rahim Maya. Itu miliknya, ia tidak mau bayi itu lahir tanpa seorang ayah.
Meski tahu apa yang akan terjadi, Aryan memberanikan diri bicara pada istrinya.

Bagaimana jika tahu kalau suamimu menghamili wanita lain di luar sana? Marah? kecewa? sakit? Semuanya tidak bisa menggambarkan perasaan hancur yang dirasakan Bella. Aryan mengatakannya. Ia tak berniat menyakiti istrinya jika menyembunyikan ini lebih lama dan menikahi Maya diam-diam. Itu lebih menyakiti wanita tercintanya.

Aryan ingin istrinya orang pertama yang mengetahui kelakuan bejatnya. Suaminya yang dia cintai dan sanjung-sanjung tidak lebih baik dari pria diluaran sana. Bella marah besar, tetapi mendengar penjelasan Aryan membuatnya introkspeksi. Andai waktu itu Bella tidak mengancam akan pergi ini semua tidak akan terjadi.

Setengah ikhlas Bella merelakan suaminya menikahi Maya. Namun, niatnya ditantang oleh keluarga besar Thomas, tidak akan ada menantu lain selain Bella dan Pricillia di rumah mereka.

Tak kunjung mendapatkan kepastian Maya mendatangi keluarga Thomas memperjelas semuanya. Seiring berjalannya waktu perutnya semakin membuncit, dia lelah jadi bahan omongan orang. Wanita itu tidak berharap apa-apa selain akte lahir untuk anaknya.

Mendengar itu Abimanyu setuju. Tujuan Maya hanya akta, setelah melahirkan mereka sepakat bercerai dan membawa anaknya pergi. Maya memastikan tidak akan menuntut apa pun. Padahal Abimanyu tidak bermaksud seperti itu, biar bagaimana pun bayi yang dikandung Maya adalah cucunya, bayi itu berhak mendapatkan apa yang mereka dapatkan.

Incredible Brothers (TERBIT)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin