Bersiap

996 38 0
                                    

Semua pasangan telah menikah dan bahagia. Terkecuali kiara dan dirka. Sekarang dirka dipindah tugaskan ke luar kota. Dengan terpaksa ia pulang sebulan sekali dan berjauhan dengan kiara. Berjauhan dengan kiara adalah hal yang sulit bagi dirka. Meninggalkan calon istrinya itu, disaat akan menikah sungguh menimbulkan rindu yang amat sangat menggelora.

Saat bekerjapun, pikiran dirka kadang masih sulit untuk berkonsentrasi karena terus saja memikirkan keadaan kiara.
Sesekali ia menghubungi kiara hanya sekedar melepas rindu.

Orang tua mereka sudah menyetujui hubungan mereka dan sedang merundingkan tanggal pernikahan bagi mereka. Orang tua dirka pun sudah melamar kiara secara resmi sewaktu dirka belum pindah tugas ke luar kota.

Walaupun sekarang status mereka resmi menjadi calon pengantin, rasanya saja sudah menjadi pasangan yang tidak pernah bertemu, seperti suami-yang rindu kasih sayang istri.

"Assalamualaikum kiara" salam dirka saat menelpon kiara.

"Waalaikumsalam mas" jawab kiara sopan.

"Subhannallah, suaramu. Aku rindu calon istriku" ucap dirka memuji.

"Sabar ya mas, pernikahan kita masih 2 bulan lagi, kerja dulu yang semangat ya mas" ucap kiara senyum.

"Iya aku sabar kok, tenang aja kamu jaga kesehatan ya disana" pesan dirka.

"Iya mas" jawab kiara semangat.

"Yaudah aku kerja dulu, assalamualaikum" salam dirka.

"Waalikumsalam" ucap kiara lalu memutuskan sambungan telepon.

Kiara melanjutkan aktivitasnya yang sedang menginput data ke komputer. Ia terus berkonsentrasi dengan sesekali meminum teh hijau kesukaannya.

Hari sudah menunjukkan pukul 16.00 dimana seluruh pegawai bank sudah saatnya pulang.

Kiara langsung menuju rumah dengan mengendarai mobil jazznya berkecepatan sedang. Ketika lampu merah, ia berhenti dan saat itu pula ada pengemis anak kecil yang mengetuk-ngetuk kaca mobilnya.

Kiara membuka kaca mobilnya perlahan.

"Bu minta bu," ucap anak kecil itu dengan nada yang parau.

"Astaghfirullah, berilah dia rezeki yang lebih" batin kiara.

Kiara mengeluarkan satu lembar uang lima puluh ribu rupiah dan diberikan kepada anak kecil itu.

"Ini dek, semoga berkah. Doain kakak pernikahannya lancar ya" ucap kiara sambil tersenyum.

"Iya kak terimakasih" ucap anak kecil itu lalu pergi dengan wajah riangnya.

Setelah lampu hijau menyala, kiara langsung menginjak pedal gas untuk segera sampai di rumah.

Sekitar 20 menit, kiara sudah sampai di rumahnya. Setelah memarkirkan mobilnya didepan gerbang, ia mendapati kakaknya dan kakak iparnya turun dari mobil.

"Eh mas aga, mbak alya" ucap kiara tersenyum lalu berjabat tangan.

"Eh kebetulan kiara udah dateng" ucap agata.

"Yaudah masuk mas" ajak kiara.

Keadaan dalam rumah menjadi sedikit ramai. Papa kiara sudah pulang, jadi lengkap sudah keluarga kiara.

"Assalamualaikum" salam kiara sambil mengetuk pintu.

"Waalaikumsalam" papa kiara menjawab salam kiara sembari membukakan pintu.

"Eh yaAllah ada agata sama alya, ayo masuk" ucap papa.

"Iya pa" jawab mereka nersamaan dan mencium tangannya bergantian.

Your Only Limit is You [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang