Four

94.3K 10.3K 1.7K
                                    

Beberapa hari ini Chanyeol clingy banget. Dia udah nginep di apartemen gue selama 3 hari sejak kejadian ketemu Kak Yura.

Sekarang gue lagi tiduran, terus Chanyeol main ponsel sambil tenggurep tapi bertumpu ama siku, paham gak?

Gue menyisir rambut merah Chanyeol pakai tangan gue, "Lo kok gak pulang-pulang sih?" tanya gue.

"Lo gak seneng gue disini?" tanya dia balik. Mukanya masih fokus sama ponsel.

"Engga," jawab gue.

Bukannya marah, dia malah gigitin pipi gue kenceng banget, "sakit goblok, apaan sih lo?!" teriak gue lalu mendorong dia namun gagal.

Chanyeol pindah gigitin leher bagian kanan gue, "gemes banget gue sama lo." jelas dia yang belom menghentikan tindakannya itu.

"Gemes apa sange, lu sialan!" timpal gue, lalu memukul pala dia.

Setelah omongan dan pukulan gue akhirnya dia ngelepasin gigitannya di leher gue.

"Itu mulut siapa yang ngajarin hah? Ngomong sange-sange?" tanyanya sambil mencubit bibir gue.

Gue nyengir aja, padahal kan dia yang sering ngomong kasar di depan gue. Ngapain dia pake nanya?

"Sunbin ini murahan banget sat, udah gue kasih sekali masa minta nambah, Cal. Najisin gak?" tanya Chanyeol. Dia nunjukin direct message-nya sama Sunbin. Disitu Sunbin ngajakin dia ketemuan, yang tentunya Chanyeol tolak.

Gue muak banget kalo Chanyeol cerita atau ngasih tau tentang cewek-cewek yang dia ajak seneng-seneng. Dia gak mikirin perasaan gue apa ya?

"Harus banget ya lo cerita begituan ke gue?" tanya gue malas.

"Baper lo! Lagian lo kan tau, gue gak pernah serius sama mereka." jelas Chanyeol sambil menatap gue.

"Ya ya ya." sahut gue malas.

"Makanya sini lo seneng-seneng sama gue, biar gue gak menclok sana menclok sini."

Gue mencebikkan bibir, "Keep dreaming, boy." kata gue.

Chanyeol menunjukkan smirknya ke gue, "And i'll make my dream comes true." timpal Chanyeol.

"Jauh lo!" teriak gue sambil nendang dia, sialnya tendangan gue kelewat kenceng dan kena sesuatu yang ga seharusnya kena.

"Fuck! Brengsek, lo mau gue mati hah, bangsat sakit banget!" erang Chanyeol.

Gue langsung melotot,dan bangkit dari posisi tiduran gue. sumpah gue gak maksud gitu, gue gak sengaja.

Muka Chanyeol merah banget, kupingnya apalagi. Dia lagi meringkuk sambil mengangin bagian tengah pahanya.

"Yeol gue--"

"Diem anjing! Lo pengen gue kena kanker zakar hah?! " teriaknya.

"Sumpah gue--"

"Gue bilang diem, diem tai! Atau lo mau gue yang bikin diem?" tanyanya. Kali ini mukanya udah gak semerah tadi, cuman tatapannya malah lebih serem.

"Sakit ya, Yeol?" tanya gue hati-hati.

"Keluar lo!" perintah Chanyeol ke gue.

"Gue ambilin air ya?"

"Keluar bangsat!" suruh Chanyeol sambil dorong badan gue buat keluar kamar.

Dengan berat hati gue melangkahkan kaki keluar kamar, sambil membawa ponsel gue.

Gue diem di ruang tv. Gue bingung, mau masuk ke kamar, takut Chanyeol ngamuk. Tapi kalau gue gak masuk, nanti Chanyeol ngira gue gak peduli.

Setelah 10 menit gue diluar, Chanyeol nelfon gue dan nyuruh gue masuk.

I Love You So Bad [PCY] Donde viven las historias. Descúbrelo ahora