/1/

7.7K 498 23
                                    

Namja bermata tajam itu mengamati foto besar berpigura yang menampilkan foto dirinya saat berusia 12 tahun bersama adiknya yang berusia 6 tahun. Lalu ada eommanya yang begitu cantik dan baru menginjak kepala 3 jika masih hidup. Lalu appanya yang tampan yang baru menginjak kepala 3 kala itu. Sakit sekali rasanya.

Tidak cukup sampai di situ penderitaan Kris. Dia harus benar-benar merawat adiknya sendiri. Dia hanya seorang werewolf kuat, mungkin terkuat. Seorang alpha. Adiknya berlawanan dengannya. Lemah dan terbuang. Namun menurut Dokter Byun, adik Kris-Wu Kyungsoo-itu memiliki kekuatan

Namja dengan nama asli Wu Yifan dan biasa dipanggil Kris itu kemudian menutupi foto itu. Kris berbalik dan menatap seorang namja mungil yang menatapnya takut-takut.

"H... Hyung," rintihnya.

"Hm?" Jawab Kris datar.

Meskipun menyayangi adiknya, Kris tetaplah Kris. Dia begitu dingin, datar, dan tertutup dari dunia luar. Kris memang begitu menyayangi adiknya. Padahal dia tau, karena kekuatan Kyungsoo yang tidak terkendali itu, orangtuanya meninggal. Kris hanya sedikit kelewat tegas pada Kyungsoo.

Dia bahkan tidak segan-segan mengurung Kyungsoo seminggu penuh di kamar kecuali untuk sekolah saat Kyungsoo salah. Dengan tetap memberi Kyungsoo makan dan minum teratur tentunya.

"Ada apa eoh?" Kris memperlembut intonasi dan tatapannya.

Kyungsoo masih menunduk takut-takut. Seperti berbicara dengan pacar baru ya? Memang seperti inilah mereka. Kris terkadang jengah sendiri pada sifat pemalu adiknya ini. Kris dengan lembut membelai surai hitam legam Kyungsoo.

"Wae Soo-ya?" Tanya Kris.

"H... Hyung dicari Tao Hyung," ucap Kyungsoo sambil memainkan ujung bajunya.

Kris memegang tangan Kyungsoo lembut. Ditariknya Kyungsoo secara lembut mengikutinya.

"H... Hyung?" Panggil Kyungsoo takut.

"Ne?" Jawab Kris.

"Ke... Kenapa Kyungie dibawa...? A... Apa Kyungie salah?" Tanya Kyungsoo dengan puppy eyes tanpa sadar yang membuat Kris gemas.

Kris mencubit pipi gembil Kyungsoo. Dilihat dari manapun mereka tidak mirip. Dari sifat, kekuatan, maupun fisik. Itu semua karena Kris menurun dari appanya sedangkan Kyungsoo dari eommanya.

"Hyung! Appo," ucap Kyungsoo kemudian mempoutkan bibirnya.

Kris mengecup bibir itu saking gemasnya hingga mendapat pukulan keras dari Kyungsoo. Kris terkekeh geli sambil meringis. Kyungsoo memang lemah. Tapi masalahnya pukulan Kyungsoo itu lebih sakit daripada pukulan Kris.

"Appo Soo-ya," ucap Kris memelas.

Kyungsoo kemudian menatap Kris menyesal.

"Mianhae hyung, apa yang harus Kyungie lakukan agar sakitnya berkurang?" Lirih Kyungsoo.

Kris terkekeh geli. Suka sekali menggoda Kyungsoo. Kris mendekatkan wajahnya pada wajah Kyungsoo yang masih menunduk.

"Poppo," ucap Kris.

Kyungsoo dengan polosnya mengikuti kemauan Kris mencium namja naga itu. Saat ingin mundur Kris menahan tengkuk Kyungsoo. Dia menekannya memperdalam ciuman keduanya. Mata Kyungsoo membulat. Kris melahap bibir hati Kyungsoo dengan rakus. Sudahlah. Sebatas mencium bukan masalah. Selama ini Kris berusaha mati-matian untuk tidak menjadi orang jahat bagi Kyungsoo saat feromon vanilla yang wangi itu menguar pada indra penciuman Kris.

"Mmh mhh!" Kyungsoo memukul-mukul dada bidang Kris.

Kris melepaskan ciumannya dan menatap Kyungsoo yang terengah-engah.

Wolf* (KaiSoo) /\END/\Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang