/15/

2.3K 233 3
                                    

(WARNING!)
CHAPTER INI FULL KAISOO MOMENT!

Kyungsoo terbangun perlahan. Kepalanya terasa sakit sekali. Dia merasakan dekapan hangat yang membuatnya nyaman. Seperti dekapan Kris dulu. Dia sangat ingat bagaimana semalam dia mendesah di bawah Kai. Memohon Kai untuk berhenti memberikan kenikmatan. Dia merasa benar-benar kotor. Seperti seorang jalang. Kyungsoo bahkan tidak perlu berpikir lama hanya untuk mengetahui junior Kai yang big size itu masih bersarang dengan nyaman di lubangnya.

Dibenamkannya wajah manisnya di dada bidang Kai yang polos. Dia terisak pelan. Tubuhnya terasa ngilu semua. Dan pertanyaan sebenarnya kenapa sebagian tubuhnya terasa lebih ngilu dari yang lain? Sampai sebuah tangan kekar mengelus kepalanya lembut. Kyungsoo mendongak. Matanya yang dibasahi air mata membuat namja yang memeluknya itu tersenyum miris.

"Aku benar-benar menyakitimu eoh...?" Gumam Kai namun masih bisa di dengar Kyungsoo.

"Aku ingin pulang... Kumohon..." Lirih Kyungsoo.

Kai tersenyum miris. Dia memang ingin memiliki Kyungsoo, tapi bukan seperti ini. Sisi psycho miliknya lebih kuat dari sisi lainnya. Sisi menyiksa, balas dendam, dan lainnya. Dia ingin menyiksa Kyungsoo, itu pun tidak salah. Kris pernah sekali membuatnya benar-benar menderita seperti dikurung hanya karena Kai menyentuh matenya secara tidak sengaja karena wangi feromon matenya itu.

Dan Kai benar-benar tidak bisa keluar dari rumah setahun penuh. Benar-benar terkurung.

"Aku tidak bisa..." Lirih Kai.

Alasan lain Kai tidak ingin Kyungsoo pulang adalah, satu-satunya yang bisa mengendalikan sisi psycho miliknya hanyalah saat dia bersama dengan Kyungsoo. Sejauh ini dia belum membunuh siapapun. Padahal biasanya, dalam satu hari dia bisa membunuh dua orang dan menyakiti diri sendiri.

"W... Wae... Hiks... A... Aku hanya merindukan Kris Hyung... Hiks... A... Aku janji tidak akan kabur lagi... Hiks... A... Asalkan... Aku boleh bertemu Kris Hyung... Hiks hiks... A... Aku juga berjanji kok a... Akan terus ada bersamamu..." Isak Kyungsoo pilu.

Kai terdiam mendengar perkataan Kyungsoo. Namja tampan berkulit tan itu mengecup pucuk kepala Kyungsoo.

"Saranghae Kyungie... Mianhae..." Gumam Kai.

Saranghae? Dengan perlakuan Kai yang seperti ini pada Kyungsoo, dia masih berani mengatakannya? Tentu saja. Dia tau ini salah. Tapi dia sungguh mencintai Kyungsoo. Terserah kata yang lain, tapi dia berlaku kasar karena Kyungsoo sendiri.

"Nanti siang kita ke rumahmu ne? Aku... Mungkin harus bisa mengontrol diriku sendiri mulai sekarang..." Ucap Kai kemudian merapatkan kepala Kyungsoo ke dada bidangnya.

"Gomawo... Gomawo Kai-ah..." Ucap Kyungsoo sambil tersenyum.

Kyungsoo membalas pelukan Kai. Entah kenapa Kai sekarang begitu lembut. Manis. Kyungsoo menyukai Kai yang seperti ini.

"Tetaplah seperti ini... Aku menyukainya..." Cicit Kyungsoo.

"Apa itu artinya kau menyukaiku?" Goda Kai kemudian menjiwit pelan pipi gembil Kyungsoo.

"Entahlah..." Gumam Kyungsoo sambil memejamkan mata indahnya.

"Ngomong-ngomong..." Kai menggantungkan kalimatnya.

Wolf* (KaiSoo) /\END/\Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang