prolog (1)

6.6K 793 128
                                    

INI PANTHERO VERSI FRESH NYA NIH KAWAN, BUAT YANG UDAH BACA, MESTI BACA ULANG DONGG, DAN YANG BARU BACA SEMOGA SUKA YAAA💗.

Btw tahu cerita ini dari mana?

Membaca cerita ini akan membuat kalian ketagihan



Please gue masih mau hidup, matinya jangan sekarang ya Tuhan... Lirih gadis dengan kaki penuh luka terseret-seret.

"Woi! Jangan lari lo!"

Suara teriakan mengerikan itu bergemah di sepanjang lorong terowongan. Larinya mulai melambat, ia benar-benar sudah sangat lelah menggerakkan kakinya mulai dari ujung jembatan hingga ke dalam terowongan. Ia yakin kalau para preman mesum SMA Rahwana akan segera menemukannya cepat atau lambat.

Gadis bernametag Hanindiya Admaja itu melanjutkan larinya meski tertatih-tatih, sembari sesekali ke belakang. Napasnya terengah, bajunya kotor compang-camping, dengan kaki penuh lumpur, jujur ia sudah tak kuat lagi. Namun ia tak boleh berhenti begitu saja, itu bukan pilihan yang tepat untuknya saat ini. Bagaimanapun ia harus tetap bertahan, setidaknya untuk beberapa saat setelah mimpinya terwujud. Kumohon...

Banyak hal yang masih ia ingin lakukan di umurnya yang mulai legal ini, ia bahkan belum tahu bagaimana rasa pizza, bagaimana rasanya punya kakak laki-laki, dan punya kulkas berisi susu pisang, serta bagaimana rasanya di adopsi.

Cahaya terlihat di ujung terowongan, ketika langkahnya mulai keluar dari lorong gelap itu, tiba-tiba saja tubuhnya kembali masuk...

BZETTT!!

Seseorang dengan gerakan cepat menarik lengannya masuk diantara gentong-gentong besar yang berada di pinggir jalan aroma busuk yang keluar dari gentong di sekitarnya hampir membuatnya muntah. Nindi membelalak, apa ini sekarang akhirnya ia mati? Siapa orang yang menangkapnya?

Ah tidak bisa, ia memberontak berharap ada celah untuknya dilepaskan, namun mulut dan tubuhnya di dekap begitu erat hingga seluruh tenaganya terkuras habis, apalagi energinya habis setelah berlari hampir 1 kilo jauhnya.

Jujur saja, ia merasa sedikit nyaman, rasanya ia akan pergi ke surga sekarang juga.

Samar-samar Nindi mengangkat pandangannya, meski dalam gelap, lampu remang-remang yang tak jauh dari sana dapat menampakkan siluet sosok itu, ia melihat dagu seorang laki-laki dengan hidung mancung sempurna yang begitu menghipnotis Nindi. Untuk beberapa saat, ia berhenti memberontak sebab orang-orang yang mengejarnya tadi makin terasa dekat.

Baskara datang...

"Jangan berisik" bisiknya tepat di telinga Nindi. Oh shit, demi sepatunya yang hilang, bulu kuduk Nindi berdiri. Suara berat itu seakan mampu menyuruhnya diam. Rupanya dia bukan komplotan dari geng Baskara.

Orang-orang yang mengejarnya tadi berlari melewati gentong-gentong yang Nindi tempati bersembunyi, syukurlah, ia bisa merasakan bahwa hidupnya tidak akan berakhir di sini, meskipun tubuhnya kini berbau busuk.

Ia segera bangkit ketika laki-laki itu melemahkan dekapannya. Diambilnya balok kayu yang tak jauh darinya jangkauannya, lalu ia todongkan ke laki-laki itu.

"Kamu siapa?!"

"Kamu anggota geng Baskara kan?!"

"Ngaku nggak!!"

"Kamu pikir bisa nipu aku dengan pura-pura jadi baik!!"

Laki-laki itu ikut bangkit, menepuk-nepuk celana dan membersihkan seragamnya lalu menatap Nindi dengan alis kanan terangkat. Ia cukup rapih dan formal untuk seukuran penjahat.

PANTHERO SECRET [END]Where stories live. Discover now