It Ain't Me

DELAPAN

"Hari yang panjang dan melelahkan. Aku melewati hari bersama hatiku yang kelelahan."

•••••

Breaking News

[Aron Shihab(45)]

Aron Shihab (45), CEO salah satu perusahaan marketing terkenal di Jakarta, akan menggelar pernikahannya dengan model asal Australia, Callysta Helderman (37), pada Minggu, 23 September. Pernikahan ini akan digelar mewah di Gedung Pelni, Jakarta, dan dihadiri sederet tamu penting yang akan meramaikan acara. Diketahui sebelumnya bahwa Aron Shihab a.k.a Aron, telah lama menduda setelah perceraiannya dengan istrinya sepuluh tahun silam. Diduga istrinya sengaja meninggalkannya akibat bisnis Aron yang terus anjlok hingga mengalami kebangkrutan. Tentu saja, kini Aron telah bangkit menjadi pengusaha sukses dan siap membuka hati bersama wanita baru. Kita doakan semoga pernikahan mereka lancar dan menjadi keluarga yang bahagia, Amin.

Kamis, 20 September 2017

~.~

Darel mengerjap, usai membaca berita yang mencengangkan tersebut di internet. Hatinya seakan ditusuk-tusuk oleh pisau tajam dan menghancurkannya menjadi kepingan-kepingan kecil, lagi dan lagi. Sebisa mungkin kelopak matanya membendung air matanya agar tidak jatuh begitu saja.

Sedih, kaget, kecewa, bercampur aduk di hatinya. Pikirannya tampak kalut. Ia tidak pernah menduga lelaki itu akan mengingkari janji. Kepercayaan yang selalu ia peluk erat-erat, terpatahkan begitu saja, lelaki itu sama saja.

"Pftt, pernikahan ini pasti hanya karena harta."

"Ganteng juga, mapan pula. Aku juga mau sama pria kayak gini."

"Idih, aku sih masih waras. Ganteng, sih. Tapi sudah om-om."

"Si Callysta seksi juga."

Begitulah kicauan-kicauan yang dengan entengnya terlontar dari beberapa anak di kelas. Mendengar lontaran itu, terasa sesak di dada Darel. Mereka pasti akan sangat menyesal jika mengetahui fakta yang sebenarnya.

"Hmm. Pasti mantan istrinya lagi nangis-nangis di rumah, nyesel udah menceraikan si Aron. Dasar, wanita gila harta!" cibir Edo menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

Darel tak lagi bisa mengontrol emosinya, usai kata-kata terakhir terlontar dari bibir Edo. Tangannya menggebrak meja, membuat semua siswa menoleh, kaget sepertinya. Matanya membara akan kemaraham.

Alex dan Dicky segera menghampiri Darel yang naik pitam. Sedari tadi, kedua lelaki itu mematung di belakang. Mereka berdua tahu rahasia Darel tetapi bingung harus bagaimana.

Alex menahanan lengan Darel agar tidak melupakan emosinya begitu saja, berbuat semaunya memenuhi hasrat, hingga menebas siapa pun yang melawannya.

Kali ini Alex melihat temannya itu benar-benar dikuasai amarah. Semua tahu apa yang akan terjadi jika si badung, Darel, dipancing emosinya. Sementara itu, Dicky berusaha keras menenangkan Darel.