AC

4.8K 501 59
                                    

Yoona menekan bel didepan pintu apartmen 709 hingga pintu itu terbuka dan menampilkan cowok tinggi berkulit tan dengan senyuman eerr menawan.

"Subhanallah. Makmumku akhirnya dateng."

Yoona natep cowok itu dengan sewot. "Abang gue mana?"

"Ada di dalem."

Gadis itu menorobos masuk dan langsung jalan menuju kamar kakaknya, bahkan dirinya langsung membuka pintu tanpa diketuk.

"Lo bisa ga sopan dikit satang?" Rutuk Woobin dan langsung kaget ngeliat adeknya disana. "Loh mbak, ngapain kesini? Sendirian? Jisoo mana?"

"Buat apa abang nyari orang yang bukan adek abang!"

Woobin terdiam. 'Pantes Kai bilang Yoona emosi. Apa dia udah tau.'

"Bang!"

"Ho lo boleh keluar."

Minho. Pria tinggi yang di panggil satang itu cuma ngangguk lalu nutup pintu, membiarkan kakak-adik itu menyelesaikan masalah mereka sendiri.

"Abang jujur sama aku, kita ini anak siapa? Anak Papa Salim kan?"

"Siapa yang bilang kalo kita bukan anak papa Salim?"

"Jisoo." Woobin tersentak. "Jisoo bilang kalo kita berdua anak bunda sama suami yang lain."

Woobin mendesah. "Kamu percaya sama ucapan anak labil kayak Jisoo? Dia adek kamu, kamu yang paling tau gimana dia."

"Sayangnya iya." Gumam Yoona pelan lalu menghela nafas. "Sayangnya aku percaya kalo kita bukan anak papa." Suara gadis itu mulai parau.

Kesekian kalinya Woobin mendesah lalu mengangguk. "Iya, kita berdua bukan anak papa."

"Bang."

"Ayah... ayah kita meninggal saat aku SD kelas 2 dan saat itu bunda lagi hamil kamu." Yoona kaget. "Belum setahun kepergian ayah, kamu lahir. Kita pindah ke Palembang. Papa sebenernya mantan pacar bunda pas SMA, mereka ketemu lagi pas reuni di Palembang. Kamu pasti tau kan kalo papa sayang banget sama kamu, karna kamu yang bikin papa jatuh cinta lagi sama bunda. Alasan lain papa nikahin bunda karna kamu dek."

Yoona diam mematung.

"Waktu kecil kamu itu lucu banget dek, semua orang sayang banget sama kamu apalagi karna kamu mirip bunda. Mungkin itu yang bikin papa selalu sayang sama kamu sampe detik ini dan karna itu kamu pakek nama beliau di belakang nama kamu."

Woobin bangkit lalu memeluk Yoona erat. "Maafin abang. Maafin abang sama bunda ya dek, kita ga bermaksud buat sembunyiin semua ini."

"Jadi... jadi karna ini abang ga mau tinggal sama kita."

Woobin mengangguk. "Abang ga mau... abang ga mau nyakitin kamu dengan pura-pura menjadi bagian keluarga Salim, abang tau diri dek."

"Tapi akunya ga tau diri bang, kasihan Jisoo. Pantes dia marah banget sama aku, ternyata aku orang lain ya bang."

"Hmm."


"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Campus Love OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang