Supposed

1.5K 202 78
                                    

















"Kahanan kang ana iki ora suwe mesthi ngalami owah gingsir"

.

.

.

.

.

Local!AU set in a city which is located in east java. Guess what?

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.



Hari ini, minggu pagi yang kelabu. Seperti mangsa-mangsa yang lalu, Banyuwangi tetap singup. Pukul tujuh pagi masih terasa seperti subuh, tenang dan dingin. Seharusnya akan terus begitu, jika saja-

"Aduh. Jangan mainin vas-nya nenek, Jihoon!"

Daniel tersentak bangun karena teriakan lantang dari mamanya. Cowok itu memejam sejenak, lantas bangkit dari kasurnya dan beranjak keluar. Berhubung kamar yang berjejer itu selaras dengan ruang tamu, bisa langsung dia temui mamanya sedang menjewer kuping seorang bocah pendek berpipi buntal. Uh, sakit itu kayaknya.

"A-aduhh iya sakit ma!"

Daniel menguap kecil, lalu berjalan terseok menghampiri dua manusia (yang masih asik saling memelototi) didekat seperangkat sofa yang ditata membundar. Ditengah sofa itu terdapat sebuah meja kaca, sedangkan vas berisi bunga plastik (yang tadinya) berada ditengah meja pun berpindah haluan. Melipir ke tepian meja, nyaris jatuh kalau alasnya tidak diberi taplak.

"Pagi-pagi udah ribut aja"

Tubuh bongsor dijatuhkan ke salah satu sofa, Daniel mengulet sebentar kemudian memandang mamanya yang berkacak pinggang, masih mendelik pada bocah pipi buntal, Kang Jihoon.

"Ini nih kak, pecicilan! Dibilang diem ya diem! Duh, kamu ini" mamanya pegang kepala, lantas geleng-geleng pelan. Daniel hanya menyimak, kasihan juga lihat kuping Jihoon merah-merah bekas jeweran cinta mamanya.

"Abisnya aku bosen, Ma! Katanya kemarin mau ke Pesucen! Aku kangen Pakde Minhyun!" cerocos si bocah, pipinya digembungin jadi lebih bundar. Mamanya geleng-geleng lagi, terus balik badan jalan ke dapur.

"Udah, mama mau siapin sarapan dulu sama nenek, kalian jangan gulat! Awas kalau vas nenek sampai pecah mama jadiin donat ntar pipi kamu ya, Hoon!"

Duh.

Daniel ngulet lagi, enak juga ternyata nyungsep disofanya nenek. Cowok itu kembali terpejam dengan backsound sayup-sayup omelan mamanya dari balik tembok pembatas antara dapur dengan ruang tamu. Jihoon sendiri sudah lari keluar rumah, entah, mungkin main di taman depan.

Selection ; OngnielWhere stories live. Discover now