Chapter 6

1.6K 212 29
                                    

6


"Senang melihatmu berangkat pagi, Kyuhyun-ah"

Kyuhyun membungkuk sedikit sebagai salam pada Guru Song yang bertanya dengan senyum lebarnya. Sayangnya Kyuhyun menganggapnya sebagai sindiran. Well, ia memang jarang berangkat pagi –bersama Changmin tentu saja. Dan berkat Kibum, dia berhasil membuat rekor. Perlukah dia berterimakasih pada kakaknya itu?

"Anda sungguh perhatian, Guru Song. Saya menjadi terharu. Perlukah saya mentraktir anda makan siang hari ini?" salahkan mulut Kyuhyun yang memang sudah terbiasa mengeluarkan kata-kata pedas pada orang lain, seolah pemuda itu memiliki dua kepribadian. Pribadi cute dan patuh yang ditunjukan dirumah dan pribadi yang dingin dan menjengkelkan yang ditunjukan disekolah.

"Kyuhyun" tatapan mata itu berubah. Kyuhyun berbalik, menemukan Kibum yang keluar dari mobilnya dan mendekat padanya.

"Ada apa hyung?"

"Aku akan menjemputmu saat pulang sekolah. Pastikan kau menungguku, mengerti?" dan Kibum berlalu setelahnya, meninggalkan Kyuhyun yang terpaku dengan mata mengerjap lucu. Sosok adik yang menggemaskan kan?

Dan Guru Song satu-satunya yang mengetahui sifat lain dari pemuda pucat penyendiri itu. Kepribadian yang seharusnya Kyuhyun gunakan juga disekolah. Karena dengan kepribadian semenyenangkan itu, tentunya Kyuhyun akan semakin disukai teman-temannya. Ya, siapa sih yang tidak suka jika teman kalian pintar, tampan, serta menyenangkan?

"Apa kepalanya terbentur?" tanyanya entah pada siapa. Namun senyum muncul juga dibibirnya.

"Sepertinya kepalamu juga terbentur, Kyuhyun-ah"

Kyuhyun merengut. Untuk pertama kalinya, pemuda pucat itu menunjukan ekspresi lain selain wajah tampan datarnya. Tanpa mengatakan apapun, pemuda itu berlalu meninggalkan Guru Song dengan senyuman dan gelengan kepala.

.

.

Changmin menyambut Kyuhyun dengan rentetan pertanyaan begitu pemuda pucat itu muncul dipintu kelas mereka dengan wajah lebih pucat dari biasanya. Namun seperti biasanya pula, Kyuhyun mengabaikannya. Ia tak suka menjadi pusat perhatian, dan baru saja teriakan Changmin yang melengking itu berhasil mengambil perhatian sebagian teman sekelas mereka.

"Aku baik-baik saja, Changmin!" akhirnya kalimat pembelaan itu keluar juga dari mulut Kyuhyun setelah Changmin tak berhenti juga menanyakan keadaannya.

"Apanya yang baik saja?! Kau pucat sekali"

"Aku memang pucat kalau kau lupa"

"Kalau begitu biar aku periksa"

"Jauhkan tanganmu!" Kyuhyun mendelik membuat Changmin merengut kemudian kembali duduk ditempatnya. "Aku baik-baik saja. Jangan mengkhawatirkanku berlebihan Changmin-ah"

Kyuhyun menghela nafas ketika Changmin bergeming ditempatnya.

"Kalau sakit ya bilang saja sakit. Kenapa kau harus belaga sok kuat sih? Kenapa kau harus sekolah?"

"Karena aku tak bisa meninggalkanmu duduk seorang diri saat ujian"

Jawaban Kyuhyun berhasil membuat Changmin menoleh. "Apa?"

"Kau bilang setiap kau akan ujian, kau selalu merasa gugup. Dan salah satu hal yang membuatmu tenang adalah—ada seseorang yang duduk disampingmu"

Changmin terpaku menerima jawaban dari Kyuhyun. Ia tak menyangka Kyuhyun mengingatnya. Padahal saat ia bercerita panjang lebar tentang kegugupannya itu, Kyuhyun mengabaikannya dan lebih memilih berkonsentrasi dengan PSP-nya. Saat itu dia tak marah, dia malah merasa senang, setidaknya ada seseorang yang mau mendengar keluh kesahnya.

My BrotherWhere stories live. Discover now