LAURA & JAVIER|| Bab 1

21.6K 513 7
                                    

Hai semuanya..... Perkenalkan aku penulis  baru di wattpad dan ini cerita pertamaku.
Yang suka dengan khayalan tingkat tinggi,  silakan mampir membaca dan jangan lupa coment and vote ya... Terima kasiiihhh banyyyaaakkk......

Rabu, 27 Desember 2017

             Seperti Burung yang terbang
             Dengan bebasnya di angkasa
             yang luas ini, aku juga ingin
             Hidup bebas.......
            
                                      Laura

            
Laura
"Lauraaaa bangun!!?" aku menggeliat bangun dari mimpi indahku saat mendengar suara teriakan ibu tiriku dari  lantai bawah.
"menyebalkan enak-enaknya mimpi indah malah dibanguni. Dasar ibu tiri  kejam.... " gerutuku kesal. Kalian jangan salah paham  ya...  Yang aku maksud dari ibu tiri  disini adalah my lovely sitter.  Ups....  Seharusnya my lovely sister, siapa lagi kalau  bukan Jenifer Wijaya atau  yang biasa aku panggil  kak Jane. Saat kakiku menyentuh  lantai, pintu kamarku terbuka menampilkan  sosok kakakku itu. "Selamat pagi kak.... " sapaku sambil memamerkan  senyum terindahku. "akhirnya  bangun  juga. Kau tau, jika kau belum  bangun saat kakak sampai disini, kakak pasti sudah menyiramimu dengan air agar kau bisa bangun."
"Whaaat..? " ucapku kaget "kakak tadi mau bilang kalau kakak  mau nyirami aku dengan air...? " tanyaku tidak percaya.  "tepat sekalih" ucapnya dengan nada kesal.
"memangnya aku salah apa sih kak, sampai-sampai kakak ingin menyirami adikmu yang cantik ini" ucapku memelas
" stop menapilkan wajahmu yangmenyebalkan itu. Kakak kesal pada mu. Kakak sudah membangunkanmu dari tadi, tapi kamu tidur seperti orang mati saja"
" oh... ayolah kak...  Aku tidak tidur seperti orang mati. Asal kakak tau aja, sebenarnya aku uda bangun dari tadi tapi aku masih gantuk karena itu aku Tidur lagi" jelasku

"Astaga ni anak ya...  Pergi mandi sana... entar terlambat  baru tau rasa.... " " ih..... Kakak ma gitu, ga asik tau..  "Mandi atau kakak seret kamu 
Kekamar mandi"
" iya.. Iya..  Bawel aja..  Dasar ibu tiri"

Aku langsung masuk ke kamar mandi.
30 menit aku gunakan untuk mandi dan berkumur. Jangan berpikir  aku tidak gosak gigi ya, karena aku biasanya gosok gigi setelah sarapan pagi. Selesai mandi aku tutun ke lantai bawah. Saat kakiku menginjak tangga terakhir, aku melihat kak jane sedang sarapan. Lihatlah ibu tiri itu. sarapan sendiri tanpa menungguku

"kak Jane... kenapa tidak menungguku sarapan bersama....? " tanyaku tidak percaya. Yang benar saja. Selama ini kami selalu sarapan bersama tapi, hari ini kak Jane memutuskan sarapan lebih dulu. 
"Kakak sudah menunggumu cukup lama. Dan kakak tidak bisa terlambat jika menunggu mu lebih lama lagi. "

Ya... Lihatlah jawaban yang sangat bagus. "maaf kak... Aku garepotin kaka deh... "
"udah  ga usa drama queen. Ayo duduk. Dan makan sarapanmu" ucap kak jane sambil menarik kursi untukku

Aku duduk, ambil makanan dan mulai sarapan.
"Ehem.... Laura...apa kamu tidak bisa mambatalkan niat kamu untuk bekerja...?" tanya kak Jane dengan lembut. Aku menoleh terlihat jelas raut wajah kak Jane yang sedih. Tentu saja sejak kecil kami terus bersama. Apalagi sejak kedua orang tua kami meninggal setahun yang lalu.  Sejak saat itu kak Jane saperti bayanganku saja. Dimana aku berada di situ dia juga ada. Kecuali saat aku sekolah dan dia kerja.

" Kak....  Keputusanku sudah bulat. Aku akan tetap bekerja dan aku harap kakak mengerti dengan keputusanku. Lagi pula ini hanya 1 tahun kak...  Dan aku rasa Pulau seribu itu tidak jauh dari jakarta jadi kapan saja kita bisa bertemu. Kak Jane bisa ke pulau saat libur dan aku ke Jakarta jika, sedang cuti" jelasku panjang lebar

 Laura & Javier (End) Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt