Laura & Javier || Bab. 12

5.2K 277 0
                                    

10 Maret 2018...

Menikmati hidup...
Itulah yang sedang aku lakukan
Sekarang ini...

Laura....

Maaf baru update. Lagi fokus sama cerita Meet The Devil Prince. Soalnya, lebih banyak peminatnya. Tapi tenang saja. Aku tetap Update kok. Meskipun agak lama. Di tunggu ya...

Happy Reading...
Sorry For Typo...

Laura,,,
"Pria sialan...!!!" umpat ku kesal. Jika kalian bertanya siapa pria yang aku maksud maka jawabanku adalah Javier Raider. Pria gila itu yang otaknya sudah miring entah kemana. Pagi-pagi. Tidak. Bukan pagi-pagi melainkan semalam. Ini di mulai dengan apa yang pria gila itu lakukan dengan wanita murahan itu di ayunan ku semalam. Setelah itu, paginya saat ia mengusir wanita itu. Setelah itu, drama konyol sialan yang di lakukannya, saat aku dan kedua sahabatku pulang dari acara jalan-jalan kami.

Dan sialnya drama konyolnya itu sukses membuatku menjadi pusat perhatian. Sekarang, ke mana-mana semua orang selalu menatapku dengan tatapan penuh ingin tahu. Aku kesal. ralat Bukan lagi kesal. Tapi sangat sangat kesal. Aku tidak tahu apa yang dipikirkan oleh otak gila itu, sehingga ia bisa menciptakan drama konyol dan murahan seperti tadi. Dia bukan siapa-siapa aku tapi dia berlaku seperti kami ini memiliki hubungan khusus.

"sial..."

Aku kembali mengumpat. Dan sekarang, pria gila itu mulai dengan drama baru. Ia memotong ayunan yang baru saja aku buat beberapa hari yang lalu. Sebenarnya, dalam hati kecilku, aku memang ingin menyingkirkan ayunan itu. Tapi aku sendiri yang harus melakukannya. Tapi pria gila itu, entah angin apa yang mengguncang otak gilanya itu, dia malah memotong ayunan itu. Dan bukan cuma memotong saja, Ia juga mencincang cincang potongan bambu dari ayunan itu. Benar benar menyebalkan. Saat aku marah-marah padanya, ia mengatakan akan menggantikan ayunan itu dengan Gazebo. Itu memang bagus. Tapi aku lebih suka memasang ayunan kembali di tempat itu. Namun lagi-lagi, dengan keras kepalanya, pria gila itu memasang Gazebo di sana. Ya.... Sekarang, di tempat itu, tidak ada lagi ayunan tapi Gazebo.

Aku baru pulang dari tempat itu. Dan aku hanya bisa pasrah, saat Gazebo itu diletakkan persis di bawah pohon itu. Aku berjalan cepat ke arah Villa Aku berjalan sambil menunduk lalu aku menendang sebuah kerikil yang ada di di depan jalanku. Aku mendongkak dan melihat 3 wanita cantik yang tadi sempat Mitha bilang kalau mereka adalah Tri Angle. Ketiga wanita itu menatapku dengan menampilkan senyum sahabat. Kemarahanku yang tadi sempat memuncak pelan pelan mulai meredah, melihat senyum dari ketiga wanita itu.

"Maafkan Kakak kami yang gila itu ya..." ucap salah satu dari ketiga wanita cantik itu. Aku tidak tahu Siapa nama wanita itu. Tadi, Mitha memang sudah mengatakan padaku siapa-siapa saja ketiga wanita itu. Tapi, aku yang dasarnya memang tidak terlalu peduli dengan Keheboan Mitha memilih untuk tidak menanggapinya. Apalagi setelah itu aku malah menghadapi pria gila itu dengan drama konyolnya. Karena itu Aku tidak terlalu mengingatnya.

Dan karena drama konyol itu, Mitha dan Rocky langsung menginterogasi ku seperti seorang tersangka. Dan aku benar benar kesal. Untunglah aku bisa mengatasi kedua sahabatku dan terutama sifat kekepoan Mitha yang super duper tingkat tinggi. bukan cuma itu saja, aku juga berhasil mengirim mereka kembali ke jakarta.

"Kau memang marah pada kakakku. Tapi aku harap. Kau tidak marah pada Kami bertiga." kata Hanna penuh permohonan Maaf. Dan perkataan Hanna membuat Aku tidak jadi marah.
"Untuk apa aku marah pada kalian...? Bukan kalian yang mencari masalah denganku tapi pria gila itu. Dan maaf jika aku memanggil Kakak kalian itu dengan sebutan pria gila. Karena dia memang sudah gila menurut ku. " Ketiga wanita itu tertawa.

 Laura & Javier (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang