I Don't Care

781 68 11
                                    

I don't care if i just only his stopover.
I don't care if he using me.
As long as i can get closer to him.
Clarissa Arabella Richardson.

Disclaimer :

Semua cast disini adalah milik Tuhan YME, saya hanya meminjamkannya, serta inti dari alur cerita ini kemungkinan memiliki kesamaan akan tetapi mempunyai perbedaan dalam pengemasannya.

A/N.

MOHON DENGAN KEBIJAKSANAAN TOLONG DIPERHATIKAN RATED, ALUR ,CAST VISUAL DAN SEGALA YANG BERKAITAN DENGAN FIKSI INI. JIKA TIDAK SESUAI DGN SELERA KALIAN DILEWATKAN SAJA.

WARNING MATURE CONTENT !!!!🔞🔞🔞🔞🔞

Alrick dan Clarissa berjalan keluar kelas sambil menggobrol dan bersenda gurau,akan tetapi senda gurau mereka terhenti ketika ada suara yang memanggil Clarissa. "Clarissa sudah selesai kelasnya kan?" Itu ternyata Jason dan yang mengekor di belakangnya adalah Matthew. "Clarissa obrolannya kita sambung kapan-kapan ya." ucap Alrick yang di tatap sinis oleh Jason."Iya baiklah." Ucap Clarissa dengan nada pasrah,Alrick mengacak-acak rambut Clarissa. "Sudah jangan cemberut begitu teman-temanmu sudah menunggu,bye Clarissa." Clarissa melihat badan tinggi tegapnya Alrick menghilang diantara mahasiswa-mahasiswa lain.

"Ayo jalan." Clarissa menarik tangan Jason dan Matthew. "Hi Clarisse," ujar Claudia,"Aku beli makanan dulu ya titip tasku,"ucap Clarissa. Claudia dan Veronica mengangguk. Jason dan Matthew duduk berseberangan dengan Veronica dan Claudia, kemudian Jason mendengus kesal mengingat kejadian tadi. "Sok akrab,sok mesra dengan Clarissa," ucap Jason, "Alrick,right?" Ujar Veronica, "Iya siapa lagi?" Ujar Matthew sambil meminum Ice Coke nya. "Clarissa itu tidak pernah peduli dengan julukan Alrick sebagai Mr. Playboy." Jason melihat Clarissa dari kejauhan sedang membeli makanan. "Karena Clarissa sudah mengerti resiko apa yang dia hadapinya,Jason." Ungkap Veronica menyuapi kentang goreng ke mulutnya. "Aku dan Veronica selalu siap mendengarkan keluh kesah Clarissa jika dia sakit hati terhadap Alrick." Lanjut Claudia. "Sudahlah Jason sebagai sahabat hanya mengingatkan bukannya mengekang,Clarissa sudah dewasa bisa memilah-milah apa yang baik dan buruk untuk dirinya." Ucap Matthew menepuk bahu Jason.

Alrick menghampiri dua pemuda yang sedang istirahat makan siang di lounge khusus miliknya, hanya orang-orang yang di pilih bisa masuk ke tempat ini karena tuan dan nyonya Coleman adalah penyumbang dana terbesar di kampus ini.

"Hi yo Alrick," ucap Anthony, "Hi guys,kalian nampaknya sudah selesai makan ya?" ujar Alrick, "Iya si bocah ini tampak kelaparan." Bradley menunjuk Anthony. "Iya hampir dua jam lebih,otakku panas mengepul mendengarkan ocehan Professor Jansen," ucap Anthony, "Dan malangnya lagi dia duduk di kursi paling depan,karena dia terlambat masuk kelas." Bradley sembari tertawa. "Ya tertawakan saja terus kemalanganku,karena di balik itu semua, Claudia dan Veronica duduk dibelakangku,it's miracle one step closer with beautiful angels." Bradley mendengus kesal. "Dasar sialan kau tidak berbagi jatah denganku,awas jika kau sentuh Veronica," ucap Bradley, "You already lock youre next target is Veronica?" Ucap Alrick, "Of course Veronica Lawrence,Clarissa Arabella best friends," ucap Bradley, "And don't forget to mention Clarissa Arabella,Alrick ultimate fangirl." Alrick hanya tertawa mendengar ocehan Anthony.

"My ultimate fangirl, i already touch it and kissed,she moaned my name before the class started." Alrick memanfaatkan status Clarissa sebagai ultimate fangirl,bisa menyentuhnya dan menciumnya sesuka hatinya. "Damn Alrick,you move so fast rather than Anthony," ucap Bradley, "Jika aku dibandingkan Alrick tidak ada apa-apanya,because he is the boss,he is the master." Anthony bertepuk tangan.

Alrick is the master of seducing tidak heran beri julukan Mr. Playboy,baginya menaklukan perempuan seperti Clarissa amat sangat mudah,apa lagi Alrick tahu Clarissa sangat mencintainya menyukainya,apapun Clarissa akan lakukan hanya untuk bisa berdekatan dengan Alrick. "Next time, i will make her moaned at my bedroom," ucap Alrick bangga, "You go bro!" ucap Anthony,"Make her moaned youre name so loud." Mereka bersulang dengan minuman kaleng.

Alrick memarkirkan mobil mercedes benznya di basement rumahnya,kemudian menuju lantai kamarnya bersiap untuk makan malam. "Alrick bagaimana,apa kau sudah punya calon resmi untuk di kenalkan kepada kami?" ujar Federick, Alrick tampak sedang berpikir siapa kandidat calon tunangan pura-puranya,yang bisa bersikap sopan manis dan berpendidikan.

Federick dan Martha meminta Alrick untuk mengenalkan pacar yang benar-benar resmi,karena mereka tahu Alrick tidak seperti Rainer yang serius dan pendiam, Alrick terlihat lebih bebas termasuk dalam hal soal perempuan, Alrick memiliki banyak teman perempuan berbanding terbalik dengan Rainer memiliki teman perempuan yang bisa di hitung jari.

"Apa kau sudah punya belum?" ujar Rainer, Alrick berdehem. "Sudah,namanya Clarissa Arabella." Alrick mengucapkannya dengan penuh keyakinan,Clarissa adalah perempuan yang tepat karena Clarissa adalah perempuan sopan manis berpendidikan dan keluarganya Alrick sangat mengenal keluarga Clarissa,karena Peter adalah teman dari Alrick dan Rainer sekaligus Richardson lawfirm adalah seperti lawfirm pribadi keluarga Coleman.

"Clarissa Arabella,are you seriously?" Rainer tampak seperti meragukan pilihan adiknya. "Yeah iam very seriously Rainer,dia adalah perempuan yang cocok untuk di kenalkan ke mom and dad," ucap Alrick,"Jika kau sudah merasa yakin,baiklah besok kau bawa dia kan ke rumah," ucap Rainer, "Of course." Alrick meminum minumnya.

"Apa kau sudah siap bertemu orang tuaku?" ujar Alrick memasangkan seatbelt milik Clarissa. "Tentu saja,Alrick." Alrick langsung memacu mobil sedan mercedes benznya menuju rumahnya.

"Mom,dad this is Clarissa." Clarissa menunduk dengan sopan. "Cantik dan manis sekali,"ujar Martha, "Ayo Clarissa silakan duduk," ujar Federick.Clarissa makan siang bersama dengan keluarga Coleman,tapi tidak hanya acara makan siang,Alrick membawanya ke tempat lain.

"Ayo mari masuk Clarissa," ujar Alrick,Alrick membawa Clarissa ke penthousenya. "Wow aku baru tahu kau punya kediaman pribadi,Alrick." Clarissa mengedarkan matanya ke penjuru ruangan. "Aku memang memiliki penthouse,tapi jarang banyak yang tahu." Clarissa sepertinya menjadi perempuan pertamanya yang menginjakan kakinya di penthousenya. "Ini sangat bagus,Alrick." Clarissa menatap keluar melihat pemandangan,seketika itu pula Alrick memeluknya dari belakang,mencium tengkuk Clarissa kemudian merambat ke belakang telinga Clarissa,Clarissa mendesah itu membuat Alrick semangat bergerilya dengan membuka semua kancing baju. "Lets go to the bedroom."

Tubuh polos Clarissa di bawah kungkungan Alrick,ini yang Alrick inginkan begitu pula dengan Clarissa yang memang ingin jauh lebih dekat dengan Alrick tanpa peduli apapun. "Just do it want you want,Alrick." ujar Clarissa pasrah. "It's my pleasure sweetheart,i will give a lot of experience." Alrick melumat bibir Clarissa. "Faster,Alrick,faster!" Clarissa mencapai klimaks. Alrick melepaskan penyatuannya dan berbaring disamping Clarissa kemudian menarik selimut menutupi tubuh polos mereka.

TBC

TBC

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Mr. Playboy (Completed)✔Where stories live. Discover now