Chapter 18 : Balas Dendam

1.3K 142 0
                                    

Seokjin tiba di kerajaan Orthello. Sudah lama sekali rasanya ia tidak pergi ke tempat tinggal aslinya itu. Berdiam diri dan berpura-pura sebagai kaum manusia selama bertahun-tahun tentu hal yang sulit baginya karena makanan kaum manusia dengan makanan kaum Orthello berbeda jenis.

Namja tampan itu berjalan memasuki hall kerajaan. Jungkook yang sedang mencari-cari komiknya yang semalam disembunyikan Taehyung, tiba-tiba saja terlonjak kaget saat melihat Seokjin datang ke kerajaan Orthello.

Yang Jungkook tau, salah satu ksatria Orthello pernah berkhianat dan meninggalkan kerajaan Orthello. Tapi .. ia tidak pernah tau jika orang itu adalah Kim Seokjin. Jungkook hanya mengetahui namanya, bukan wajahnya. Dan saat Jungkook melihat Seokjin, ia sangat yakin jika Seokjin adalah ksatria Orthello yang dimaksud dalam buku sejarah kaum Orthello yang pernah ia baca.

"Jogiyo, apa kau .." Ucapan Jungkook terpotong saat Seokjin berucap dengan remeh, "ya, aku Kim Seokjin. Ksatria Orthello ketiga yang kau maksud."

"Apa maksud kedatanganmu ke sini?" Tanya Jungkook penuh curiga. Ya, walaupun ia tidak tau mengenai masalah yang pernah menimpa kerajaan Orthello karena ulah Seokjin, tapi tetap saja ia merasa dendam terhadap ksatria ketiga itu.

"Tidak ada urusannya denganmu, ksatria kelima. Aku hanya mencari Namjoon, dan kau tidak perlu tau urusan antara ksatria ketiga dengan ksatria pertama. Jadi diamlah, bocah," ucap Seokjin dengan senyum meremehkan yang membuat amarah Jungkook memuncak.

Perlahan, Jungkook melangkah ke arah Seokjin dengan tangan yang terkepal. Sungguh, ia sangat kesal dengan hyung-nya yang satu itu. Padahal Seokjin lebih tua darinya, tapi tetap saja Seokjin tidak bisa mengontrol sifat kekanak-kanakannya di hadapan ksatria Orthello kelima itu.

"Jika kau ingin bertemu dengan Namjoon hyung, hadapi aku dulu!" Ucap Jungkook sambil mencengkram kerah kemeja Seokjin. Seokjin yang dengan santainya berdiri dengan tangan yang dimasukkan ke dalam kantong celana, segera memberikan pukulan keras kepada Jungkook tepat di bagian rahang, yang membuat Jungkook tersungkur.

"Sadarlah dengan siapa kau berbicara, Jeon Jungkook. Kau hanya ksatria junior di sini. Dan aku adalah seniormu. Jika kau tidak bisa menghormatiku, itu berarti kau tidak pantas disebut ksatria Orthello," ucap Seokjin.

Mendengar itu, Jungkook semakin terlarut dalam emosinya. Tangannya kembali mengepal. Seokjin yang berdiri dengan radius lima meter darinya itu berjalan mendekat, dan mencekik leher Jungkook dan mengangkatnya dengan paksa.

Jungkook tidak bisa berkutik, selain memejamkan matanya dan meringis kesakitan. Sungguh, lehernya terasa perih karena aliran listrik yang keluar dari tangan Seokjin yang mencekiknya.

"Kau–"

"Lepaskan dia."

Sebuah suara berat membuat Seokjin menoleh ke belakang, kemudian tersenyum dan membanting Jungkook ke lantai. Jungkook hanya bisa meringis kesakitan saat merasakan perih pada punggung dan lehernya yang membiru karena bantingan keras yang diberikan Seokjin.

"Lama tidak bertemu, ksatria," ucap Seokjin sambil menatap Suga. Ya, ksatria keempat, Suga, datang dengan tepat waktu sebelum Jungkook habis ditangan Seokjin.

"Apa yang kau inginkan?" Tanya Suga dingin. Ia benar-benar tidak memiliki toleransi dengan Seokjin karena masalah yang menimpa kerajaan Orthello delapan tahun silam.

"Aku mencari Namjoon," ucap Seokjin.

"Namjoon hyung sedang tidak ada di sini, dan lebih baik kau pergi sebelum aku menghabisimu dengan tanganku sendiri," ucap Suga.

"Bagaimana kalau aku tidak mau?" Tanya Seokjin dengan satu alis yang terangkat.

"Jangan membuatku emosi," ucap Suga dan 'bugh!'. Seokjin terhempas jauh saat Suga menghantam wajahnya.

Seokjin berdiri sambil memegangi pipinya, lalu terkekeh pelan, "ksatria yang tidak tau sopan santun." Lalu ia berlari ke arah Suga dan hampir saja terdapat lebam pada wajah Suga jika ia tidak mengeluarkan sayapnya.

Suga berlari mengitari pilar untuk mengalihkan perhatian Seokjin, lalu melompat tepat ke arah Seokjin dan membuat lantai hall kerajaan hancur.

Banyak debu yang membuat penglihatan Suga terhalang, namun saat debu-debu itu mulai menghilang, tidak ada Seokjin di sana. Suga menatap sekelilingnya, dan saat ia berbalik, Seokjin berdiri di belakangnya, "kau mencari masalah dengan orang yang salah." Dan 'bugh!' Suga terhampas jauh dengan darah di sudut bibirnya yang robek setelah mendapat pukulan dari Seokjin di bagian mulutnya.

Seokjin melangkah cepat ke arah Suga yang masih terbaring lemas di lantai, menarik kerah bajunya, dan mengepalkan tangannya. Dan tepat pada saat itu, seseorang menahan tangan Seokjin yang membuat Seokjin menoleh dan melepaskan cengkraman tangannya di kerah baju Suga.

Kim Namjoon.

"Sudah cukup kau menyakiti ksatria Orthello yang lain?" Tanya Namjoon dengan sorot mata yang tajam.

Seokjin terkekeh pelan, "lama kita tidak bertemu. Bagaimana kabarmu?" Tanyanya.

"Tidak perlu berlagak baik seperti itu. Cepat katakan kedatanganmu ke sini sebelum aku menghabisimu," ucap Namjoon.

"Wow, kau tidak bisa santai? Aku hanya ingin memberitahu sebuah informasi penting kepadamu. Dan tentu saja mengenai ksatria ketujuh itu," ucap Seokjin.

"Apa maksudmu?" Tanya Namjoon yang tidak mengerti dengan apa yang dimaksud Seokjin barusan.

"Kim Taehyung," Ucap Seokjin lalu tersenyum bengis, "ia berpacaran dengan kaum manusia."

***

"Kau sudah boleh pulang," ucap Jihyun yang sudah berdiri di depan pagar rumahnya. Ia sedang bersama Taehyung. Dan sekarang, Taehyung merajuk tidak ingin pulang jika Jihyun tidak mau masuk ke rumah duluan sebelum ia pulang.

"Tidak, kau dulu yang masuk ke dalam baru aku akan pulang," ucap Taehyung sambil tersenyum jahil.

"Ani, kau dulu yang pergi." Ucap Jihyun dengan wajah yang merah.

"Andwae~ Kau masuk dulu sana."

"Ck, tidak mau, kau pulang dulu."

"Aku tidak mau pulang sebelum kau masuk, chagiya~"

"Apa? Barusan kau memanggilku dengan sebutan apa?"

"Ani, tidak ada siaran ulang."

"Ck, sudah sana cepat pulang, nanti kau bisa sakit, udaranya dingin."

"Kau masuk dulu baru aku pulang."

"Ck, yasudah," ucap Jihyun pada akhirnya dan membuat perdebatan tak berujung itu berhenti. Saat ia berbalik, Taehyung menahan tangannya dan menariknya. Di detik berikutnya, Taehyung mencium kening Jihyun sambil memejamkan matanya, "jaljayo .. chagiya."

Jihyun tidak bisa menyembunyikan senyumannya, "eo, nado jalja."

Dan Taehyung tersenyum sambil menghela nafas pelan dengan tangan yang mengacak rambut Jihyun gemas.

"Cha, kalau begitu aku masuk dulu," ucap Jihyun lalu berjalan masuk ke dalam rumahnya sambil sesekali berbalik dan menatap Taehyung sambil melambaikan tangannya.

Pasangan kasmaran.

***

"Kim Taehyung."

Taehyung yang baru saja tiba di kerajaan Orthello menoleh saat Namjoon memanggilnya, "ne, hyung, ada apa memanggilku?"

"Ada yang ingin kubicarakan denganmu."

✓ Seventh Knight [KTH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang